Part 38

1.5K 132 21
                                    

Seorang gadis duduk di sofa ruang tamu sambil tangannya bersedekap. Wajahnya begitu tidak bersahabat saat mendengar deru mesin mobil memasuki halaman rumahnya. Tentu itu suara mobil kedua kakaknya yang dengan tanpa izin pergi tanpa mengajaknya.

Shania dan Veranda berjalan memasuki rumah. Mereka berjalan dengan sesekali bercerita tentang apa yang mereka lewati hari ini. Shania menghentikan langkahnya saat melihat Viny yang duduk dengan wajah yang sulit diartikan.

"Kenapa berhenti Shan?" tanya Veranda bingung.

Viny menatap kesal kedua kakaknya. Bisa-bisanya mereka pergi tanpa mengajak dirinya.

"Kak, apapun yang terjadi kita harus siap, kita hadapi sama-sama." ucap Shania.

Veranda mengerutkan keningnya, ia tidak mengerti dengan apa yang di ucapkan Shania.

Viny terlihat berdiri lalu berjalan ke arah kedua Kakaknya. Masih dengan tangan bersedekap.

"Kakak!" teriak Viny dengan kencangnya.

Shania dan Veranda mengusap kedua telinga masing-masing.

"Bagus ya jalan-jalan akunya di tinggal. Jahat banget sih pada'an. Mama Papa juga pergi. Aku pulang gak ada orang. Tega banget pada pergi dan aku di tinggalin." jelas Viny panjang lebar dengan wajah kesalnya. Tentu ia marah saat tiba di rumah dalam keadaan sepi.

"Bukan di tinggalin, kamu kan tadi lagi pergi juga." jawab Shania.

"Telfon aku suruh pulang kan bisa. Emang pada niat mau pergi tanpa aku."

Tak lama Melody dan Farish datang, mereka pun bingung melihat ketiga anaknya berdiri di ruang tamu. Viny semakin kesal karna orang tuanya juga pergi tanpa sepengetahuannya. Dengan wajah kesalnya Viny pergi meninggalkan kedua kakak dan orang tuanya yang baru datang.

"Dek.., " panggil Shania namun Viny tetap berjalan menuju kamarnya.

"Kenapa pada di sini? Viny kenapa?" tanya Melody.

"Ngambek." jawab Shania.

"Ngambek? Kenapa?" kini giliran Farish yang bertanya.
Shania belum menjawab, ia menuntun sang kakak untuk duduk di sofa.

"Ya karna kita pada pergi gak ngajak dia. Lagian Mama sama Papa dari mana sih, kenapa ikut-ikutan pergi juga, terus kenapa gak ajak Viny sekalian? Ngambek kan dia."

"Mama cuma pergi sebentar, makan di luar sama Papa. Viny juga belum pulang tadi, jadi kita cuma berdua." jelas Melody.

"Ya terus sekarang gimana? Anaknya udah terlanjur ngambek."

"Biar Mama yang ngomong. Kalian istirahat gih, nanti Mama siapin makan."

......

Tok tok

"Viny, udah tidur?" panggil Melody dari luar kamar Viny, namun tidak ada jawaban.

Melody membuka pintu kamar Viny perlahan.
"Mama masuk ya." ucap Melody.

Terlihat seseorang tengah berbaring di tempat tidur dengan selimut menutupi seluruh tubuhnya.

Melody mendekat lalu duduk di tepi tempat tidur.

"Kamu udah tidur?" tanya Melody pelan. Melody tau sebenarnya Viny tidak tidur.

"Kamu marah ya sama Mama Papa, sama Kakak-Kakak?"

"Maafin Mama ya, tadi Mama cuma pergi sebentar. Kamu juga belum pulang, jadi Mama keluar sama Papa."
Melody terus berbicara namun Viny sama sekali tidak menjawabnya. Membuat Melody beberapa kali menghela nafas.

KARNA KITA SAUDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang