"Maafkan Ayah nak, maaf."ucap Yoga lirih di tengah tangisnya.
Viny terkejut mendengar pria itu menyebut dirinya Ayah.
'Ayah? Dia Ayahku?'batin Viny dalam hati.Viny langsung melepas pelukan Yoga. Ia menatap Yoga, terlihat air mata mengalir dari pelupuk mata Yoga.
"Ini Ayah nak, Ayah merindukanmu."ucap Yoga sambil berniat memeluk Viny lagi. Namun Viny malah mundur beberapa langkah. Ia menggelengkan kepalanya sambil menatap Yoga."Enggak, kamu bukan Ayahku."ucap Viny. Membuat Yoga terdiam. Yoga merasa sesak di dadanya mendengar ucapan Viny.
"Ayahku gak pernah pergi ninggalin aku."ucap Viny dengan mata berkaca-kaca.
Frieska mengalihkan pandangannya, entah kenapa melihat pemandangan dihadapannya membuat dadanya sesak. Kenangan masa lalu itu kembali muncul. Seandainya semua ini tidak terjadi, mungkin ia, Yoga dan Viny masih menjadi satu keluarga yang utuh seperti yang mereka inginkan dulu. Namun semua hanya seandainya. Tidak ada yang dapat merubah keadaan, Frieska maupun Yoga sudah menentukan jalannya masing-masing. Tinggal bagaimana mereka meminta maaf pada Viny yang sudah menjadi korban keegoisan mereka. Jika Frieska sudah mendapat maaf dari Viny, lalu bagaimana dengan Yoga.
Raut wajah Viny begitu memperlihatkan kekecewaan yang mendalam."Kenapa Ayah pergi?"bulir air mata jatuh membasahi pipi Viny.
"Apa Ayah tau bagaimana keadaan kami saat Ayah pergi?"ucap Viny dengan suara bergetar.
"Ayah pergi saat kami sangat membutuhkan Ayah. Ayah adalah Ayah terburuk yang pernah aku kenal."
Hati Yoga teriris mendengar penuturan anak kandungnya.
Ya, dia memang Ayah yang buruk. Dia pantas di sebut seperti itu. Namun semua terjadi bukan tanpa alasan. Meninggalkan seseorang demi menolong orang lain. Yoga tidak pernah berfikir jauh sebelum memutuskan. Yang ia pikirkan hanya ia menikah dengan Sinka hanya untuk menolongnya, dan berniat suatu saat akan kembali pada Frieska. Pemikiran yang buruk, dan inilah hasilnya."Ayah punya alasan Viny. Ayah minta maaf..,"
"Aku gak butuh maaf."
Jika awalnya Viny sangat penasaran dan ingin bertemu Ayahnya. Namun setelah ia tau bagaimana Ayahnya di masa lalu, ia sama sekali tidak ingin bertemu Ayahnya. Itu lebih baik, dia tidak butuh sosok Ayah seperti Yoga.
"Ayah tau Ayah salah, da....."
"Anda memang salah. Dan gak seharusnya anda kembali."
Hati Viny sudah sangat terluka, rasa kecewanya begitu besar. Kecewa karna sosok yang seharusnya menjaga dan melindunginya pergi begitu saja.Mereka yang berada di situ hanya diam. Melody menitikkan air matanya melihat Viny. Sinka pun sama, ia merasa bersalah karna ikut andil dalam hancurnya rumah tangga Yoga dan Frieska.
Agam dan Shania, mereka masih tak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar dan lihat. Terutama Agam, ia benar-benar terkejut mendengar satu fakta bahwa Viny adalah anak Ayahnya. Itu berarti Bunda bukanlah wanita satu-satunya di kehidupan Ayahnya. Agam tidak menyangka jika keluarga yang menurutnya selalu harmonis, bahkan tidak pernah terjadi pertengkaran. Namun di balik itu tersimpan rahasia besar yang baru ia ketahui saat ini.
Jika Viny adalah adiknya, lalu Shania....Tangan Yoga terangkat untuk meraih tangan Viny. Namun Viny langsung menepisnya.
"Ayah terpaksa melakukan itu Viny. Tolong maafkan Ayah.,"ucap Yoga memohon pada Viny.
Tanpa Yoga sadari ucapannya baru saja melukai hati Sinka dan Agam. Yoga terpaksa menikahi Sinka dan terpaksa membangun rumah tangga dengannya. Jadi selama hampir 19 tahun ini semua didasari keterpaksaan.
"Kamu boleh benci Ayah, kamu boleh caci maki Ayah. Tapi satu hal yang harus kamu tau, tiada hari tanpa ayah memikirkan kamu, tiada hari tanpa Ayah menyesali semua perbuatan Ayah pada kamu dan Ibu kamu. Ayah berusaha mencari kamu, mencari keberadaan kalian."Yoga melirik Frieska sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARNA KITA SAUDARA
FanficTentang lika-liku kehidupan sebuah keluarga. Tentang berartinya keberadaan seseorang. Dan tentang sakitnya arti kehilangan., . . . . .