Namanya Pradipta Syailendra. Panggilannya Dipa. Kata Ibu Isma kepala panti, Dipa lahir tanggal 24 September 1999. Tau darimana Ibu Isma? Ngga tau deh. Tiap ditanya jawabnya cuma, "Tau aja pokoknya. Jangan banyak tanya".
Hobinya Dipa baca buku, main basket dan masak. Cowok hobi masak? Ngga apa-apa kan? Malah Dipa sempat kepikiran mau jadi koki. Tapi sekarang cita-citanya ganti, mau jadi jurnalis. Lantaran belakangan ini hobinya nonton berita. Terutama kalau yang siaran Laras Sjahrir.
Semua anak di panti dianggap Dipa seperti adik sendiri. Tapi dia paling dekat dengan Vito, sebab hobi mereka sama. Vito masih SD kelas 4 dan anaknya penurut. Dipa berharap Vito bisa diadopsi keluarga yang baik dan menyayanginya. Meskipun kalau Vito diadopsi, Dipa bakalan sedih harus berpisah.
Saat naik kelas 3 SMA, Dipa mendadak punya ide untuk bikin penyewaan atribut sekolah. Idenya muncul dari temannya Dio yang suka dihukum melulu karena lupa pakai dasi dan topi...
"Aduh, kalo ada penyewaan atribut di sekolah, kan enak gue jadi ngga kena hukum melulu," kata Dio, menginspirasi Dipa.
Dipa punya akun Instagram dan ask.fm. Dipa lebih sering buka Instagram daripada ask.fm. Tadinya sih, dia malas aktif di Instagram. Tapi karena satu hal dan lainnya, mendadak dia jadi super aktif. Bikin Instagram Story melulu. Ngupload foto melulu. Kesannya kayak lagi caper.
Itu sebabnya dia jadi makin digosipin di sekolah, terutama sama cewek-cewek. Adik-adik kelas banyak yang diam-diam penasaran, tapi karena Dipa mukanya galak, mereka jadi takut.
Gara-gara tragedi dirazia bareng Eda, Dipa jadi sering hangout sama Eda dan nama Dipa jadi disangkut pautkan dekat dengan Eda. Sebelumnya, Dipa pernah digosipin dekat dengan Kirana, anak IPS. Gosipnya sih, Kirana mau banget sama Dipa, cuma Dipa-nya cool cool aja tuh. Kirana gengsi dong kalau maju duluan!
Walau bukan anak OSIS atau anak basket, Dipa ngga kalah populer dengan mereka. Pernah sih, Dipa mau dicalonin jadi anggota OSIS, tapi anaknya ngga mau tuh.
"Males ah," katanya. "Kudu rapat lah, apa lah. Gue jadi penonton aja."
Sama halnya dengan basket. Dipa suka main basket sebelum jam masuk atau saat jam istirahat, tapi lebih dari itu, dia ngga mau berkomitmen. Mungkin karena ngga mau berkomitmen itulah Dipa ngga punya pacar.
Dipa sendiri ngga mau pusing soal naksir dan pacaran dulu. Fokusnya cuma belajar yanh baik, lulus sekolah, lalu cari kerja untuk bantu-bantu di panti. Kalau bisa sambil kuliah. Itu sebabnya walau berteman baik dengan Dio, Dipa ngga suka ikutan Dio nongkrong.
Dio ini baik, cuma agak hedon aja. Pulang sekolah, kerjanya nongkrong di mall. Dipa mendingan pulang, bikin PR, nyiremin tanaman, bantuin pengurus panti masak, nemenin adik-adik belajar, nonton News Highlight-nya Laras Sjahrir, baca buku, terus tidur hehe...
Kayak ibu-ibu? Lho, emangnya siapa yang bilang cowok ngga boleh nyirem tanaman, bantu masak, ngajarin adik-adik? Boleh dong. Sekarang kan jamannya kesetaraan gender. Lagian, Dipa jadi terlatih buat suatu hari jadi bapak yang baik lho hihi...
Dipa suka baca buku segala jenis. Mulai dari seri Lima Sekawan-nya Enid Blyton, Lupus-nya Hilman Hariwijaya, sampai yang lumayan berat seperti Animal Farm-nya George Orwell, Lord of the Flies-nya William Golding atau Cerita Dari Blora-nya Pramoedya Ananta Toer. Baca komik Donal Bebek juga Dipa suka.
Moto hidupnya? Bersyukur dan berserah. Semakin dewasa, Dipa semakin bisa menerima keadaan bahwa dia adalah yatim piatu. Dia ngga tau siapa orangtuanya, apakah masih hidup, atau sudah meninggal, atau mengapa Dipa diserahkan ke panti asuhan. Mungkin juga ngga akan pernah tau.
Dalam hati kecilnya, pasti Dipa masih akan terus berharap bisa tau siapa orangtuanya. Tapi, setidaknya Dipa ngga lagi bersedih karena keadaannya. Udah, segitu dulu aja tentang Pradipta Syailendra. Semangat terus, Dipa!
(, ")
Hai, readers! Makasih udah baca profil singkatnya Dipa. Buat yang penasaran, semoga udah lebih mengenal Dipa ya sekarang.
Sampai jumpa hari Kamis!
Salam,
Feli
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAL [Sudah Terbit]
Teen Fiction[SEGERA TERBIT] Jika kamu dan seorang yang baru saja kamu kenal memenangkan undian seratus juta, apa yang akan kamu lakukan? Well... ngga tau sih denganmu, tapi Pradipta dan Dwenda langsung rebutan. Setelah disita Pak Budi, Dipa dan Eda terpaksa be...