[1] The Coolest

12.6K 614 38
                                    

(sudah direvisi—🌷)

Gadis itu mengulang kegiatan yang sama setiap paginya dengan berkaca di depan cermin untuk mengamati penampilannya. Riasan natural yang klasik meskipun tetap menghabiskan waktu lama, rambut tergerai tanpa dicatok lagi, celana jeans hitam, dan kemeja biru bermotifnya--pun jaket tebalnya juga mengingat musim dingin di pertengahan bulan Desember. Ponselnya masih betah diam, belum memunculkan notif balasan dari kekasihnya.

"Min Yoongi," gumamnya, hampir membanting benda kotak itu karena kesal setengah mati.

Sejauh ini gadis itu memahami betul jadwal sibuk kekasihnya yang bekerja di dunia entertainment. Kalau untuk meminta mengosongkan waktunya sehari saja tidak berani, apalagi memaksa pria itu mengantarnya ke kampus tiap pagi. Jadi, tebak ide siapa? Jelas manusia keras kepala yang sok perhatian, lah.

Drrtt, getar ponsel dalam saku celana. Akhirnya, setelah sekian lama.

Yoongi❤
Ya

Boleh, kan, dia marah karena persetujuan semalam datang satu jam lebih awal, tapi jadinya 15 menit sebelum kelas pagimu dimulai? Tetapi sia-sia saja menunggu selama itu dengan kepalan tangan yang siap meninju, ia pergi ke dapur mengambil sereal dan memakannya begitu saja. Lebih baik tidak membiarkan dirimu kelaparan.

Kalau dipikir-pikir, mungkin Yoongi ingin meluangkan waktunya. Merasa bersalah karena hubungan keduanya bukan hubungan mesra seperti relathionship pada umumnya: pertemuan yang terjadi setiap hari dalam waktu yang lama, makan siang makan malam di kedai kecil bersama, dan pergi ke taman liburan saat akhir pekan.

Memang tak ada salahnya sekalipun Yoongi selalu datang dengan masker hitam dan topi untuk melindungi identitasnya. Lucu, sih, kalau melihat style seorang Min Yoongi setiap kali menemuinya. Ia mungkin bisa tak mengenali pria itu kalau saja hubungan mereka baru berjalan seumur jagung. Bucket hat selalu menutupi hampir setengah wajahnya.

Bagaimana kalau mencoba menyandung kakinya saat berjalan? Yaishh, niat jahatnya selalu muncul saat Yoongi membuatnya jengkel seperti saat ini.

Tak lama setelah memikirkan banyak niat buruk, suara klakson mobil dari depan rumahnya terdengar berulang kali dengan tidak sabaran. Gadis itu menghentakkan kaki, memungut tas dan ponselnya dari meja bar dan melangkah keluar.

"Hebat, kau masih ingat harus mengantarku pagi ini? Tidakkah namaku bahkan sudah tak ada di kepalamu?" seru gadis itu, segera masuk ke mobil dan bertemu tatap langsung dengan Yoongi yang menggunakan topi bucket--seperti yang sudah diceritakan sebelumnya.

Pria itu terlalu malas bahkan hanya untuk membalas, "Namamu Park Sehwa, kalau kau lupa."

Sehwa memilih ikut memakai topi untuk menyembunyikan wajahnya dari Yoongi--lebih kepada mengabaikannya--daripada mereka adu mulut pagi-pagi. Gila saja, setengah jam lebih ia sudah menunggu. Min Yoongi mungkin terancam kalau nyonya Park tau anak gadisnya diperlakukan seperti ini.

Pria itu melirik diam-diam, mood gadis itu pasti jelek karena kesalahannya. Sambil menjalankan mobilnya, Yoongi sesekali menatap wajahnya yang tidak terhalang topi, kemudian tersenyum kecil dan mencicit, "Wajahmu glowing sekali. Uang yang kau habiskan untuk perawatan wajah yang kau lakukan selama ini tidak sia-sia. Mau kutransfer lagi beberapa?"

Sehwa memutar bola mata, walaupun tahu semua kata-kata yang keluar dari mulutnya pagi itu hanya untuk memperbaiki hatinya. Meski tidak berhasil, namun, tetap saja, semua pujian yang keluar dari mulut Yoongi adalah emas. "Aku tidak bisa disogok--"

Min Agust D (✔) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang