[7] Blue

2.7K 279 21
                                    

(sudah direvisi—🌷)

Ada bannyak jadwal menyibukkan Yoongi 3 hari ini, mulai dari menjadi juri tamu di sebuah acara survival show, foto majalah, guest star sebuah radio, dan masih banyak lainnya. Sudah tiga hari komunikasinya dengan Sehwa agak sulit dilakukan. Dimana mendapat waktu istirahat matanya dengan mudah terpejam, lalu saat ia terbangun, ia harus kembali bekerja lagi.

Dia jarang mengeluh di waktu-waktu itu, seperti memahami konsekuensi pekerjaannya sendiri dengan baik--setidaknya begitu sebelum bertemu Park Sehwa dan mengadu tentang hari-hari beratnya. Kemudian hari inilah waktunya ia bertemu kekasihnya setelah mendapat jadwal istirahat seharian penuh.

~❉~

Park Sehwa berada di atas motor Taehyung. Mereka berencana pergi ke bioskop bertiga--berdua sebelum Sehwa mengajak Jung Bona--hari ini. Lampu berganti warna merah, Taehyung mengerem motornya tiba-tiba, Sehwa dengan sigap menahan tubuhnya. Ia terkejut.

Plak!

"Aish!" seru Taehyung memegang kepalanya yang dilindungi helm, ia merasakan tangan besar gadis itu menempeleng kepalanya barusan.

"Pelan-pelan! Jantungku mau lepas!" serunya. "Sekali lagi kau melakukannya," Sehwa mengikuti apa yang biasa Jimin lakukan, ia membawa tunjuknya ke arah kepala Taehyung yang sebelumnya dipukulnya, "Disini, kujitak kau," tambahnya.

Taehyung tertawa. Selanjutnya ketika lampu berganti warna oren, ia mengambil tangan Sehwa untuk memutari pinggangnya. "Aku hanya tak ingin jantungmu lepas," katanya sebelum menjalankan motornya.

Sehwa tak bisa menahan keterkejutannya. Tangannya melingkar di pinggang Taehyung tanpa berniat untuk beranjak. Memori ini membawa kenangan saat dia juga berada di boncengan belakang Yoongi. Pria itu selalu memaksa memegang pinggangnya. "Pegangan, aku tak ingin kau mati duluan."

Memori itu sekaligus membuatnya merindukan Yoongi lagi saat ini. Mereka jarang berkomunikasi lagi setelah empat hari yang lalu tiba-tiba Yoongi mengabari tidak jadi mengantarnya ke kampus.

Setelah 30 menit perjalanan itu akhirnya mereka sampai di pusat kota. Jung Bona menyuruh mereka membeli tiket dan makanan untuknya karena masih di dalam taksi. Jadi, disanalah Taehyung dan Sehwa berdiri memandang poster-poster apa saja yang bertanda now showing di dinding-dinding gedung bioskop.

"Huh, tak ada film bagus," gumam Taehyung memutar bola mata. Sehwa memicing kesal. "Sungguh."

"Despicable me!" serunya menunjuk poster makhluk makhluk kuning itu yang terpajang di dinding.

Taehyung menggeleng. "Bagaimana kalau itu?" tanyanya menunjuk film romansa lainnya yang tersedia di bioskop.

"Beauty and the beast? Pilihan yang buruk. Aku sudah berkali-kali menonton kartunnya dengan Jimin. Itu membosankan," celetuk Sehwa membuat Taehyung tak percaya.

"Setidaknya bukan makhluk kuning bertubuh pendek itu, aish!" dengus Taehyung.

"Belle juga memakai gaun kuning," balasnya tak terima sembari menunjuk karakter yang diperankan aktris hollywood itu di poster.

"Aktris nya cantik." Taehyung menunjuk Emma Watson.

"Jadi hanya karena pemerannya yang cantik kau menilai filmnya?"

Min Agust D (✔) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang