[5] Haruman [a]

4K 356 25
                                    

(sudah direvisi—🌷)

Nikmati apa yang kau punya hari ini. Tidak ada yang tau bagaimana kalau kau akan kehilangannya esok.

Sedari tadi Sehwa duduk di tempatnya dengan tenang tanpa memulai percakapan. Yoongi tak peduli, toh keadaan mobilnya menjadi tak bising dengan ocehan gadis itu seperti biasanya.

Tak lama, Yoongi berhenti di sebuah forum jual beli mobil dekat stasiun. Sehwa dibuat heran dengan hal itu.

"Penitipan mobil? Kenapa? Memangnya apa yang mau kau lakukan dengan mobilnya? Bukannya kita mau pergi?" tanya gadis itu dengan sejuta pertanyaan yang membuat telinga Yoongi sakit.

"Tunggu sebentar," katanya begitu saja tanpa memberi penjelasan lalu keluar dari mobil.

Sehwa menghela nafas, mengangguk meski tidak dilihat Yoongi. Ia melirik sebuah ponsel yang tertinggal di mobil. Menyeringai. Seperti menemukan uang di jalanan: sembunyikan, lalu ambil diam-diam. Namun, ketika baru saja ingin membuka kuncinya, Yoongi terlihat kembali dari forum mobil tersebut, buru-buru membuka pintunya sembari meminta ponselnya untuk dikembalikan.

"Menyebalkan sekali," gumam Sehwa ketika mendapatkan picingan mata dari pria itu, lalu dirinya kembali di tinggalkan di dalam mobil.

Beberapa saat kemudian Yoongi kembali lagi darisana. Dilihat dari wajah yang tidak bersahabat, sih, pria itu tidak akan menjawab pertanyaannya. Jadi Sehwa diam saja sembari mengembungkan pipinya ketika melihat Yoongi mulai mematikan mesin mobil, mengambil beberapa stok masker, memakai baseball cap, dan membawa tasnya keluar.

"Cepatlah keluar," katanya.

Sehwa tampak sedikit terkejut, ia hanya menuruti perintah pria itu untuk keluar. Berdiri di samping mobil yang sudah dikunci lalu Yoongi kembali pergi ke dalam.

Kali ini tidak membuatnya menunggu, hanya semenit akhirnya pria itu keluar.

"Kau menjual mobilmu?"

Yoongi meringis. "Uangku masih cukup untuk membeli apartemen mewah dan tidak akan habis 7 turunan, kenapa harus menjual mobil?" katanya--sombong sekali, rasanya Sehwa ingin memukul belakang kepala orang itu dengan tasnya lagi.

"Tidak baik memamerkan harta kekayaan, dasar manusia kaya," balas Sehwa merotasikan bola mata. "Jadi sekarang bagaimana?"

"Kita naik kereta," katanya sembari memakai kacamata hitam yang sebelumnya menggantung di sakunya.

"Kau bodoh atau tidak bisa berpikir, sih? Lupa ya kalau dirimu ini seorang publik figur yang dikenali banyak orang? Kalau ingin bunuh diri jangan ajak-ajak aku," balas gadis itu menarik nafasnya dalam-dalam. Mengais udara yang mulai menghimpit dadanya.

"Apa wajahku terlihat peduli?"

Sehwa ingin mencabik-cabik pria itu. Memakannya sampai tak bersisa bersama tulang-tulangnya. Bahwasanya Yoongi berbalik lalu pergi begitu saja, seolah mengatakan, 'ikuti saja atau kau kutinggal disini.'

Sehwa segera mengejar pria itu. Mengamit lengannya lalu berjalan bersama. Yoongi tersenyum di balik maskernya lalu menggelengkan kepala.

"Mau kemana?" tanya Sehwa, setidaknya ia coba mengabaikan bagaimana Yoongi berpakaian saat ini.

Yoongi merogoh sesuatu dari saku hoodienya, lalu menunjukkan beberapa tiket kereta dan bus. "Everland," katanya.

Min Agust D (✔) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang