Aku menutup rapat-rapat bibirku dengan tangan. Sungguh sangat tidak bisa dipercaya dengan apa yang barusan saja kulihat dengan kedua mataku sendiri. Aku tidak tau semalam aku bermimpi apa sampai melihat mereka semua. Yoongi benar-benar menyebalkan. Dia benar-benar bermain basket dengan teman-teman artisnya.
Benar. Barusan aku melihat Heechul Suju keluar dari tempat olahraga itu. Lalu belum sempat aku melangkah dari tempatku berdiri, langsung saja keluar Kihyun Monsta X menyusul Heechul. Seperti dalam drama.
Tanganku bahkan bergetar ketika mengambil foto mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah mereka hilang dari pandanganku, aku segera berlari masuk ke dalam gedung olahraga itu. Siapapun kalau berada di posisiku saat ini pasti berharap di dalam sana masih ada sisa beberapa orang artis yang belum sempat keluar. Aku menantang diriku sendiri, untuk berfoto ketika masih ada idol lainnya yang masih berada di dalam sini.
Namun setelah menunggu 5 menit, idol yang menghampiriku lagi-lagi hanya si Agust D itu. Aku mendengus. Melongokkan kepala ke dalam lapangan, mencoba mencari siapa tau benar-benar masih ada yang tersisa.
"Apa yang kau lakukan?"
Aku menggumam, "Tidak ada." Lalu memandang Yoongi. "Tidak bisakah kau meneleponku lebih awal, eung? Kenapa kau pelit sekali sih untuk mempertemukanku dengan mereka," kataku menarik-narik bajunya.
"Ige mwoya?" katanya sembari menyingkirkan tanganku. "Minggir, aku mau ganti dulu--"
"Aku barusan melihat Heechul dan Kihyun keluar dari sini, barusaann saja, namun mereka sudah pergi. Aku...aku hanya ingin bertemu dengan artis yang lain, aku--"
"Wah, kau benar-benar tidak menganggapku artis, ya?"
Aku mengangguk. "Entah kenapa aku tidak histeris ketika melihatmu menghampiriku. Kau sudah dalam daftar blacklist idol yang kuanggap idol."
Pria itu mendecih begitu saja, lalu bergerak pergi meninggalkanku. Aku mengernyit. "Kau tidak cemburu, kan?"
"Aninde!" serunya tanpa memandangku. Aku terkekeh. Setelah punggung Yoongi tidak terlihat, aku segera membuka handphoneku, dan memandang hasil jepretanku yang barusan.
