[5] Haruman [b]

3.3K 325 2
                                    

(sudah direvisi—🌷)

Tak aneh kalau antriannya sangat panjang, karena ini hari libur dan banyak turis asing juga kemari. Sehwa menarik nafasnya, bersiap mengantri. Namun Yoongi menahannya saat ia ingin berjalan ke deretan antrian paling belakang.

"Apa yang kau lakukan?" tanya gadis itu ketika Yoongi menariknya menuju loket tiket VIP. "Ah benar, tiket. Kau benar-benar menyiapkan semuanya ya, Yoon."

Pria itu terkekeh, lalu mereka masuk ke dalam tanpa harus mengantri panjang. Tak cocok sekali seperti ekspektasi yang Yoongi bayangkan sebelumnya. Bagaimana tempat ini bisa menjadi tempat terbaik untuk kencan? Taman yang dipenuhi dengan orang, anak-anak kecil merepotkan, dan gerombolan gadis-gadis pemburu pria tampan.

"Kita harus membeli topi kelinci atau mungkin kau suka kucing? Bagaimana kalau rubah—"

Yoongi pergi meninggalkan Sehwa begitu saja. Membayangkan dirinya memakai properti seperti itu membuatnya mual.

"Tentu saja dia tidak akan mau memakainya. Mau pergi kesini saja sudah seperti keajaiban," gerutu Sehwa segera menyerah bahkan tanpa membuang tenaga untuk mengatakan hal itu dua kali. Ia pergi menyamakan langkah dengan Yoongi setelahnya.

Mereka hanya berjalan begitu saja, memutari taman sembari melihat-lihat tanpa melakukan suatu hal menyenangkan. Sampai akhirnya Sehwa sudah tidak bisa menahan kesabarannya lagi. Ia menarik pria itu begitu saja menuju satu wahana yang sebenarnya sudah menarik perhatiannya sejak awal.

"Kau tidak serius, kan?" ucap Yoongi. Matanya bergetar melihat rel rollercoaster yang saat ini tengah menjulang di hadapannya. Satu langkah lagi sampai mereka berada dalam antrian panjang.

"Kau bercanda? Dapat kupastikan 100% aku serius," katanya sembari menatap rollercoster seperti merasakan lapar.

"Aku tidak menyiapkan tiket untuk masuk wahana ini," balas pria itu mencari alasan.

"Berita baiknya tiket yang kau pesan ternyata sudah mencangkup beberapa wahana, jadi tidak perlu membelinya lagi!" serunya sembari tersenyum bahagia. "Kau lupa kalau tiket yang kau beli ini vvip, ya? Menggemaskan sekali," tambahnya terus menggoda pria itu. Bahkan segera menggaet tangannya, menarik mereka langsung masuk dan menunggu giliran selanjutnya.

"Misal tidak ada tiket ini aku tetap ingin naik walau berapapun harganya, Yoon. Karena uangmu tidak akan habis 7 turunan, kan," gumamnya lalu terkekeh.

"Ayo buat turunannya saja sekarang daripada menaiki wahana ini," katanya tersenyum penuh makna di balik maskernya.

"Dasar mesum," gumam gadis itu merotasikan bola mata. "Kutanya sekali lagi karena aku berbaik hati memberimu kesempatan. Jadi kau mau naik ini, kan?" tanya Sehwa.

Yoongi menggeleng. "Tidak."

Sehwa berseru lalu mencubit perut pria itu sambil terus membujuknya. Yoongi hanya mengaduh kesakitan sambil tertawa. Setelah berkali-kali membujuk Yoongi dengan berbagai cara, akhirnya pria itu mengalah.

Gadis itu di depan wajahnya mengatakan dengan jelas sekali, "Aku akan menjagamu, aku akan memegang tanganmu, dan menemanimu mengeluarkan isi perutmu nanti."

Namun setelah satu setengah jam menunggu giliran dan akhirnya naik, hal yang paling menarik disini adalah bagaimana hal yang diucapkan Sehwa berbanding terbalik seluruhnya. Bagaimana gadis itu memejamkan matanya, menyekal erat tangan Yoongi di sampingnya, dan berteriak kencang sekali sampai gendang telinga pria di sebelahnya hampir pecah. Selama itu juga Yoongi melihatnya dan tertawa.

Setelah 4 menit di neraka, gadis itu berlari ke toilet sedetik setelah ia turun. Yoongi masih menyempatkan untuk tertawa sambil mengikuti langkahnya dari belakang.

Min Agust D (✔) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang