36. Last?

1.7K 192 6
                                    

Aku hanya berharap hari esok
berbeda dari hari ini

Tolong beritahu saja apa kesalahanku, sampai-sampai kau tak lagi mencari keberadaanku. Mengabaikan pesan dan menolak semua panggilan. Sebelum kau menghilang, aku masih ingat kau tidak ucapkan kata perpisahan yang berarti.

Ingin sendiri, katamu dua minggu lalu. Tidak ada jangka waktu yang kau berikan. Boleh aku ikut menghilang? Mengatakan kalau aku hanya ingin sendiri karena kehadiranmu mengangguku tanpa arti?

Kau mungkin sedang ketakutan, tapi menyembunyikannya diam-diam. Kau mungkin sedang tidak bisa berpikir matang-matang, jadi hanya mengabaikan perasaan.

Aku tidak bisa tertidur lelap tanpa harus terbangun dengan dada berdegup kencang memikirkan kalau ada hal yang kulewatkan dan membuatmu menjadi seperti ini. Aku benar-benar menyalahkanmu karena tak bisa menyelesaikan sebuah lagu bermelodi ringan. Kau benar-benar mengadukkan hari-hari pentingku.

Kepalaku terasa berat bahkan hanya untuk beranjak. Rencananya hari ini aku akan menemuimu secara tiba-tiba. Bukan dengan sebuah pesan yang membeberkan dimana keberadaanku sehingga kau malah sengaja menghindariku.

Yang pasti, maaf kalau saja aku sempat mengecewakanmu kemarin. Sampai-sampai malu untuk berjalan berdua bersama. Maaf kalau seandainya kau benar-benar tidak menyukaiku.

Aku percaya bahwa setiap orang mempunyai seseorang
yang menjadi titik kelemahannya.

Dan untukku,
seseorang itu adalah kamu.

~◈~

"Agensi sudah memberi pengawasan kepada kekasihmu, Park Se Hwa, Yoon. Aku dengar ada beberapa pilihan yang diberikan, dan dia sudah memberi jawaban. Kalau tidak salah, dia memilih pilihan pertama yaitu untuk menjauhimu. Terima saja pilihannya, kau harus kembali bekerja seperti biasa."

Setelah aku mengetahui informasi itu, kau tau apa yang kulakukan selanjutnya? Aku benar-benar tersiksa dengan kenyataannya. Bahkan entah sudah berapa butir obat yang kutelan, tidak menenangkanku sama sekali.

Mungkin aku butuh kehadiranmu.

Bisakah besok kita bertemu?





~◈~

"Bagaimana kau bisa kemari?"

Yoongi memandang gadis itu untuk pertama kalinya setelah bermain petak umpet selama 2 minggu lebih lamanya. Pria itu ingin sekali mengatakan kalau tidak ada yang perlu di khawatirkan. Namun saat melihat Park Se Hwa ketakutan dirinya datang, rasanya memang tidak ada kata baik sama sekali disini. Kondisi ini benar-benar mengerikan bagi keduanya.

"Harusnya aku yang bertanya. Kenapa kau harus menyembunyikan semua ini?" gumam Yoongi. "Kau pikir aku akan berterimakasih?"

Se Hwa menyisir rambutnya ke belakang, tertawa kecil lalu mendongakkan kepalanya untuk memandang lurus kedua netra yang sedang menatapnya getir.

"Tidakkah kau merasa kalau kau harus?"

Yoongi mengernyit. Tidak mengerti dengan ucapan yang baru saja dilontarkan oleh gadis di depannya. Mungkin, barangkali itu bukan Park Se Hwa. Barangkali itu wujudnya yang lain yang ingin menghancurkannya.

Min Agust D (✔) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang