[10] Christmast D-2

2.4K 221 65
                                    

(sudah direvisi—🌷)

Min Yoongi kembali dari Hongkong setelah menyelesaikan jadwalnya 4 hari disana tanpa pengetahuan pihak media manapun. Alasan yang banyak didengar fans adalah karena pria itu sakit jadi kembali lebih awal dari jadwal kepulangannya. Kabar itu tentu saja sampai di telinga sang kekasih sampai-sampai membuat gadis itu panik menghubungi Yoongi menanyakan keadaannya. Yoongi menjelaskan tidak ada yang menyebar kabar seperti itu, entah datangnya darimana, hanya asumsi, sebenarnya dia baik-baik saja.

Mereka bertemu di café Eatjin keesokan harinya. Sehwa sudah menyiapkan bingkisan kecil yang ingin diberikan hari ini.

"Selamat," katanya sambal menyodorkan paperbag yang sudah ia siapkan. "Atas kemenangan Best Hip Hop dan Urban Music, Agust D. Semoga kau menyukainya."

Yoongi tersenyum lebar di balik maskernya. Membuka hadiah yang ia dapatkan. Ternyata isinya sebuah sweater hitam yang hangat dan beanie hat berwarna biru--dibeli waktu pergi bersama Jimin kemarin. "Aku menyukainya. Terima kasih banyak. " Kemudian langsung mengganti topinya dengan beanie biru dari Sehwa.

"Hangat, kan? Gunakan saat kau keluar."

Yoongi mengangguk pasti. "Kau menonton penampilanku?"

Sehwa menaikkan satu alisnya, mengingat-ingat bagaimana pria itu di layar televisinya kemarin malam. Penampilan yang istimewa meskipun hanya membawakan satu lagu ketika artis lainnya bahkan sampai ada yang membawa kuda naik ke atas stage. "Kau selalu melakukannya dengan baik."

"Tentu saja."

Sehwa jadi tak senang karena ia teringat suatu hal. Dia menghela nafasnya terlebih dahulu sebelum mulai bicara. "Aku tahu, aku hanya seorang pacar, bukan siapa-siapa. Tetapi setidaknya kabari aku kalau kau mau pergi, misalnya schedule di luar kota atau luar negeri yang membuat kita tidak bisa bertemu beberapa hari, atau saat kau mau mematikan ponselmu agar focus. Beritahu aku, jangan ketika kau sudah di pesawat."

Yoongi menggenggam tangan Sehwa kemudian mengusapnya kecil. "Maafkan aku. Kau bukannya bukan siapa-siapa. Satu-satunya orang paling penting dalam hidupku tidak bukan siapa-siapa. Kau memang berhak tahu, aku akan lebih baik memperhatikanmu selanjutnya."

Sehwa tersenyum lebar lalu mengangguk. Yoongi menceritakan kegiatannya yang padat di Hongkong selama 4 hari, mulai dari rehearsal, interview radio, bertemu kenalan-kenalan penting, sampai saat makan siang dengan orang tua Sehwa disana dan banyak lagi. Gadis di hadapan Yoongi itu juga bertanya tempat-tempat yang wajib dikunjungi di Hongkong, tetapi Yoongi juga tidak tahu karena kemarin dia tidak sempat jalan-jalan.

"Sepertinya ayah dan ibumu lebih tahu hal itu," balas Yoongi terkekeh. Sehwa setuju, nanti dia mau tanya tentang Hongkong kepada orang tuanya.

"Kapan kau berangkat ke Daegu?"

"Malam ini. Mau ikut?"

Sehwa tertawa. "Boleh, kalau kau bisa melangkahi mayat Park Jimin."

"Tak masalah. Aku hanya perlu bertemu dengannya dan mengatakan kalau aku kekasihmu dan akan menghabiskan natal di rumah calon mertuanya," katanya, seolah-olah itu betulam mudah sekali.

"Calon mertua," Sehwa terkikik. "Tetapi lagian, itu seperti kau yang bunuh diri. Park Jimin jelas akan mengetahui siapa kau dan langsung mengurungku di dalam rumah karena—Hei, tuan, kau bahkan baru saja meninggalkanku selama itu, Park Jimin tidak akan suka, apalagi melihat pekerjaanmu."

Min Agust D (✔) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang