Semalaman gadis itu menyesali keputusannya bicara dengan Jung Bona kemarin sore di cafe. Tentang hubungannya dengan Yoongi. Walaupun Jung Bona tidak percaya, tapi pagi ini ia menyesali semuanya.
Ia berharap Bona benar-benar tidak percaya dan akan melupakannya.
Gadis itu duduk di kasurnya, pukul 6 pagi, tidak berniat untuk beranjak dari kasurnya sama sekali untuk sarapan apalagi mandi. Ia membuka sns dari handphone-nya dan melihat lihat saja disana.
Tidak jarang banyak fansite Agust D yang di follow-nya membahas tentang masalah hubungannya dengan Suran. Gadis itu lalu pergi ke akun sns milik artis wanita yang sedang hangat diperbincangkan dengan kekasihnya--ex.
Cantik sekali-- "Wajahnya penuh dengan make up, tidak natural, dia juga sudah tua, suaranya juga agak tidak enak, tidak terlalu tinggi, followersnya sedikit, biasa saja, gayanya juga standard, suaranya--"
Ia mendengus, menghentikan komentar jahatnya. Apa-apa yang barusan keluar dari mulutnya hanyalah karena ia tidak bisa menjadi seperti Suran. Tidak terima karena Yoongi di gosipkan dengan wanita lain selain dirinya.
"Yoongi kan cuek begitu, bagaimana bisa orang baru seperti eonni itu nyaman bersamanya?" gumam gadis itu, sedikit tidak terima. "Beruntung sekali sampai bisa membuat pria itu tertawa."
Sedang terdiam menatap layar handphone-nya, sebuah pesan masuk sedikit mengejutkannya. Ia melihat notif pesan dari Taetae muncul.
Alienhyung: Cepat ke rumah, bantu aku untuk fitting baju wisuda😚
Se Hwa menggerutu. Ini akhir pekan tapi ia tidak bisa bersantai hanya untuk beberapa menit saja. Ia mendengus jijik menatap emoticon cium yang dikirim Taehyung. Ingin sekali menoyor kepalanya.
Ia segera beranjak dari kasurnya. Mematikan handphone dan bergegas keluar dari kamar setelah membawa jaket army-nya. Pergi ke rumah Taehyung begitu saja tanpa berniat mandi.
Rencana sebelumnya adalah bertemu dengan Park Woojin yang tiba-tiba mengajaknya bertemu di taman kota. Sekarang Taehyung merusak harinya juga.
Rambut cepol, kemeja putih yang asal di ambil dari lemari serta celana jeans panjang turut menjadi korban kekesalannya. Berjalan keluar dengan mata setengah tertutup dan menaiki bus yang langsung menuju daerah rumah Taetae.
Rasanya ia tak menggunakan tubuhnya dengan benar. Punggungnya sakit untuk berdiri tegak.
Setelah 20 menit berada dalam bus yang sepi itu ia segera turun darisana dan berjalan selama 5 menit memasuki perumahan elit itu.
"Kim Taehyung buka pintunya," katanya saat memencet bel rumah di depannya. Tak lama menunggu ia bisa tau kalau Taehyung sudah mengetahui kedatangannya.
"Kau tau passwordnya, kenapa harus membunyikan bel segala, sih?" balas orang dari dalam, namun setelahnya pintu pagar di bukakan.
"Siapa yang menyuruhku datang sepagi ini?!" serunya di bel rumah itu sebelum melangkah ke dalam halaman Taehyung.
Setelah ia menyapa pembantu yang berkerja di rumah Taehyung dengan mencoba ramah dengan mata sedikit lesu karena mengantuk, akhirnya ia bertemu ibu Taehyung.
"Sudah lama tidak kemari," kata nyonya Kim. "Bagaimana kabar ibumu?"
Belum selesai menjawab, tangannya sudah ditarik Taehyung pergi dari ruang tengah, Se Hwa berteriak. "Mianhae eommeoni! Tapi kabar ibuku baik-baik saja--Kim Taehyung lepaskan!"
"Taehyung jangan menyakiti anak orang!"
Taehyung tertawa, "Tapi Choco itu bukan orang!" spontan mendapatkan pukulan keras sekali di punggungnya. Tapi Taehyung tidak minta maaf, sudah biasa ia mendapat pukulan sana sini dari Se Hwa maupun Bona yang sama-sama mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Min Agust D (✔) REVISI
Fiksi Penggemar❝𝘕𝘰 𝘰𝘯𝘦 𝘮𝘦𝘥𝘪𝘢 𝘸𝘪𝘭𝘭 𝘬𝘯𝘰𝘸𝘴 𝘢𝘣𝘰𝘶𝘵 𝘰𝘶𝘳 𝘳𝘦𝘭𝘢𝘵𝘩𝘪𝘰𝘯𝘴𝘩𝘪𝘱.❞ ɐʎunɯn ɐpɐd ɓuɐɹo ınɥɐʇǝʞıp ʞɐpıʇ ɓuɐʎ ıɓuoo⅄ uıW ɓuɐɹoǝs ıɹɐp sıuɐɯ ısıs uɐʞʞnɾunuǝɯ :uɹɐM ⚠️ REVISI baru sampai chapter 12 - BTW ini cerita pertamaku, bahas...