[27] My Second

1.7K 184 3
                                    

Sudah sejak semalam gadis itu kembali dari Daegu. Pagi ini kembali terbangun di atas kasurnya dengan dengusan tidak percaya karena harus kembali beraktifitas seperti biasa pergi ke kampusnya.

Tetapi kemudian menemukan hal tak biasa di atas meja kecil di samping ranjangnya. Segelas susu dan secarik kertas ucapan semangat. Kemudian ketika dirinya membuka ponsel, sebuah pesan muncul begitu saja.

Yoongi❤️: hanya teman

Hanya teman yang dimaksud Yoongi mungkin gadis yang berada di backstage.

Park Sehwa ingat gadis ini, Son Seungwan, pernah membuat mereka berselisih paham beberapa tahun lalu. Yoongi menjawab pertanyaan di media tentang bagaimana ia memperjuangkan cintanya dulu. Nama gadis itu seketika banyak dibicarakan. Sehwa sempat kesal, tapi Yoongi bilang itu masa putih abu-abu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Tetapi gadis bernama Son Seungwan itu muncul lagi. Meskipun Yoongi nampak biasa saja, tetapi rasanya agak menyebalkan saja. Sebutannya rasa cemburu.

Park Sehwa keluar dari kamarnya dengan gelas susu yang sudah kosong tatkala sudah bersiap segala rupa untuk ke kampus. Ia menemukan ibunya di dapur sedang membuat sarapan.

"Kau minum habis susunya?"

Gadis itu mengangguk. "Min Yoongi menyuruh ibu melakukan ini, ya?"

"Dia minta tolong. Katanya untuk menyemangati harimu. Ya sudah, ibu buatkan," balasnya. Melirik anak gadisnya yang sedang mencuci gelasnya di wastafel, kemudian bertanya, "Bertengkar lagi?"

Park Sehwa menaikkan kedua bahunya. "Kemarin di backstage aku bertemu dengan teman lamanya Yoongi. Seorang wanita. Dia dekat sekali dengan keluarganya. Aku juga yakin sekali dia suka Yoongi."

Ibunya tertawa. "Memang Yoongi suka pada temannya itu?"

Gadis itu menarik nafas. Menaruh gelas di tempatnya kemudian memandang ibunya. "Pernah. Cinta pertamanya."

Nyonya Park duduk di kursi bar sembari melihat Park Sehwa membuat roti isi untuk bekal.

"Bagaimana kalau sekarang? Hatinya milik siapa?"

"Siapa? Tidak ada yang tau, bu. Dia bisa saja menyukai salah satu rekan kerjanya di agensi, idol wanita di televisi yang cantik-cantik, atau cinta pertamanya—"

"Ini masalahmu, Park Sehwa. Masalahmu adalah kau terlalu curiga pada Yoongi sementara Yoongi tidak melakukan apapun. Kesalahpahaman itu hal yang wajar, tapi bukan berarti kau selalu terjebak disana tanpa mau berusaha untuk keluar.

Umurmu berapa? Kau harus bisa memikirkan resiko pekerjaan Yoongi dengan orang-orang disekitarnya yang terlalu amat banyak. Kau tidak akan bisa hidup kalau terus merasa curiga dengannya.

Kau juga nanti tidak akan bisa bersama dengan Yoongi pada akhirnya."

Gadis itu diam. Mungkin ucapan ibunya benar. Terlalu banyak menaruh rasa curiga. Tetapi perasaan seperti itu halnya sudah lumrah dirasakan setiap orang. Ia tak bisa menyalahkan perasaannya. Bukan 24 jam dirinya berada di samping Yoongi. Tidakkah pria itu pernah sesekali melakukan sesuatu di belakangnya bersama orang lain? Setidaknya, iya, kan?

"Aku pergi."

Gadis itu segera keluar dari rumahnya karena merasa sesak. Nyonya Park menyusul, dengan suara gemetar bicara, "Jangan dekat-dekat Kim Taehyung. Sepertinya dia sudah tau perihal hubunganmu dengan Yoongi."

~❉~

Aku segera pergi ke fakultas seni dan mencari kelas yang sedang dihadiri Kim Taehyung saat ini. Bukan untuk menyeretnya keluar lalu mencabik-cabik, melainkan hanya memastikan kalau dia disana untuk 2 jam kedepan sementara aku juga berada di kelas dan memikirkan segala cara untuk kabur.

Min Agust D (✔) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang