[6] Orange

3.1K 275 4
                                    

(sudah direvisi—🌷)

Gadis itu tak bisa berhenti tersenyum sembari melihat pantulannya sendiri di cermin. Semalam menjadi salah satu dari sepuluh malam terbaik dirinya dan Min Yoongi, ragu akan cepat melupakannya, bahkan mungkin tak bisa.

Harinya dimulai dengan mandi air hangat dan memakai pakaian yang sama hangatnya. Duduk di lantai beralas karpet di dalam kamarnya sembari menengok ada pesan apa saja yang menyapa bilah notifikasinya. Ada banyak dari grup mata kuliah hari ini, Jung Bona, Jiminie, dan Yoongi--tentu saja itu pesan yang paling dia tunggu. Selagi mengabaikan yang lain dan membaca pesan dari Yoongi, setidaknya ada satu notifikasi yang muncul dari layar paling atas yang dapat menarik atensinya lebih daripada membalas pesan Min Yoongi.

Matanya melebar dalam sepersekon.

"Kim Taehyung?" serunya. "Setelah sekian lama hilang kali ini dia mengirimiku pesan?" Selanjutnya dengan mudah pula dirinya melupakan pesan Yoongi dan memfokuskan sepenuhnya kepada pesan yang dikirim oleh manusia bernama Taehyung itu. Ia bergumam, "Mungkin dia hanya menanyakan kabar seperti kebiasaannya—"

Kim Taehyung, temannya yang sedang menjalani program pertukaran pelajar di Singapore itu...

Taetae
Park Sehwa, siap-siap, aku bakalan mengantarmu ke kampus!

Taetae
Aku sudah kembali ke Korea

...telah kembali.

Seperti harinya baru saja di set ulang, runtutan kebahagiaan yang tak ada ujungnya. Sehwa membawa ponsel dan tasnya keluar dari kamar dengan senyum terpatri lebar. Belum berhenti sampai disitu, dia sudah menemukan seorang pria duduk di sofa yang membelakangi posisinya berdiri saat ini. Mendekat tanpa suara lalu segera memeluk dari belakang lehernya

"Jangan mengagetkanku!" serunya, loncat dari kursi dan berdiri menatap sang adik. "Hei, Park Sehwa—"

Yang dipanggil tersenyum manis sekali lalu mengacak rambut pria itu sembari membalas panggilannya. "Hei, Jimin! Maaf ya—" Jimin segera menjitak kening gadis itu karena memotong ucapannya dan memanggil namanya langsung tanpa embel-embel 'kak', setidaknya.

"Sakit!"

"Coba sekali lagi panggil namaku tanpa Oppa," sahut Jimin, lalu beralih menunjuk kening yang sebelumnya menjadi sasaran. "Disini, kujitak lagi kau."

Selanjutnya gadis itu tertawa. Berjalan duduk di sebelah Park Jimin yang sedang sarapan dengan semangkuk besar sereal sambil menonton acara tv. Ah benar, Jimin kembali semalam, sebelum Sehwa kembali dari Everland, Jimin sudah ada di rumah.

"Oppa," panggilnya. Pria itu menoleh, lalu menaikkan alisnya. "Kau tahu, temanmu, Tae—Holly?"

Jimin mengernyit. "Hah? Taeholly?"

Sehwa menatap pria itu. "Bukan. Hanya saja, kenapa dia disini?" tanyanya sambil menunjuk seekor anjing yang duduk manis di tempat kesayangannya ditambah bersandar pada sisi kanan paha Jimin. Bagaimana aku tak bisa melihat makhluk coklat itu, huh?

"Oh? Anjing ini? Aku lihat semalam saat aku datang, dia duduk disini, lalu menghampiriku, ikut masuk ke kamarku, menemaniku tidur," sahut Jimin sambil mengelus kepala Holly, lalu kembali menonton. "Milikmu?"

"Bukan. Milik temanku. Dia menitipkannya disini, karena jadwalnya sibuk, jadi ia tak bisa mengurus anjingnya," balas gadis itu mengedikkan bahunya.

Min Agust D (✔) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang