3

132 9 0
                                    

Malam berganti pagi. Gelap berganti dengan terang, semua yang terjadi malam itu masih terekam sangat jelas. Hari ini matahari tampak malu untuk menampakkan diri hingga awan putih pun berubah menjadi abu-abu angin bertiup kencang sehingga meruntuhkan dedaunan kering ditepi jalan. Hari ini sepi tidak seperti biasanya aku berjalan menuju balkon kamarku dan melihat keadaan sekitar dengan menikmati hembusan angin pagi yang kelihatannya kurang bersahabat tak lama kulihat sebuah motor masuk kedalam pekarangan rumahku aku sudah sangat mengenali siapa yang datang jadi aku lebih memilih tetap di balkon kamar.

TokTokTok.....

Ceklek.......

Aku membuka pintu kamar gadis itu dan yang kulihat pertama kali hanya sebuah boneka stitch ukuran jumbo duduk ditengah kasur entah sudah kemana sang pemiliknya.

"LISAAAAAA WHERE ARE YOUUUUUUUUU" aku sengaja melantangkan suaraku agar pemilik kamar ini segera keluar.

Hening.....

Tak ada jawaban dari sang pemilik tetapi saat aku hendak berteriak lagi terdengar suara langkah kaki dari balik jendela besar yang ada dipojok kamar dengan kain gorden masih tertutup rapat. Tak lama pintu terbuka dan menampakkan gadis mungil hanya mengenakan kaus kebesaran dan celana selutut dengan rambut masih dicepol asal ia berjalan gontai menghampiriku eitsss ralat ia mendekati stitch besar bukannya aku.

"Apa" ucapku datar.

"Waelah baru dateng udah diasemin aja" angga berjalan mendekati ku dan mulai duduk bersamaku di sofa dalam kamarku.

"Btw kapan nih situ putus sama farhan" refleks aku melempar boneka stitch ku tepat mengenai wajah angga.

"Tuh mulut julit amat" aku segera bangkit dari sofa menuju kamar mandi.

"Mau kemana" tanya angga.

"Boker. Mau ikut"

"Mau dong. Emang boleh" ini polos atau bodoh si.

"ANGAAAAAAAAA" belum sempat aku memarahi angga habis-habisan ia sudah kabur dengan tertawa sampai terbahak-bahak. Sikap angga yang seperti inilah yang selalu membuatku bahagia saat bersama dengannya namun entah mengapa aku hanya menyimpan rasa sayang sebatas sahabat tak ada rasa sayang lebih.
                        
                          ******
Malam semakin larut tapi entah mengapa mataku masih terpaku pada laptop dan enggan sekali beranjak ke tempat tidur. Ini semua karena tugas bu petty kalau saja dia tidak segalak macan pastilah aku sudah mengabaikan tugas ini. Jariku masih setia menari diatas keyboard dan mataku masih setia menatap cahaya dari benda tersebut. Tak terasa ini sudah pukul 03.00 malam rasa kantukpun sudah mulai menyerangku entah sudah berapa kali aku menguap karna kantuk dam lelah namun aku harus menyelesaikan tugas ini karna aku hanya tinggal kirim ke email bu petty.

Send....

"Fyuhhhhh akhirnya. Sekarang waktunya bobo come on lilo" akupun langsung menuju kasur kebesaran ku bersama dengan lilo dan akupun mulai terlelap.

***

Andaikan semua dapat diubah aku tak ingin kau selalu terluka~ftmh.

                          ________

Kalian pernah gasi berada di posisi terjebak cinta dalam persahabatan.

Voment ya biar aku ga nangis hehe...

Salam manis buat kamu yang terasa manis saat tersenyum😊

Nege Turn BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang