29

56 4 1
                                    

"Bagaimana dok keadaan angga. Angga baik-baik saja kan" tanya nyonya feby saat dokter charles keluar dari ruang UGD.

"Jangan khawatir. Angga baik-baik saja namun ia perlu istirahat total untuk memulihkan kakinya yang terkena beling tersebut" dokter charles menjelaskan apa yang memang harus dijelaskan.

Dokter charles tersnyum lalu beranjak pergi dari hadapan feby, gery, dan juga lisa. Ketiganya langsung masuk kedalam ruang dimana angga berada.

"Mami jangan nangis ya" ucap angga saat ketiganya telah sampai dihadapan angga.

"Iya sayang, mami gak nangis ko" feby memcoba untuk tersenyum ia tak mau angga khawatir. "Kaki kamu masih terasa sakit?"

"Mendingan ko mi. Cuma masih nyeri aja dikit" kata angga jujur.

"An-angga" panggil lisa lirih. Matanya masih sembab bahkan masih meneteskan airmata.

"Mami sama bang Gery tunggu diluar bisa?" Keduanya hanya mengangguk karena memang mengerti ada sesuatu yang harus diselesaikan oleh angga dan lisa.

"Apus airmata lo" angga mulai untuk membuka suara. Bukannya menghapus airmatanya lisa justru semakin menangis.

"Gue benci cewek cengeng lis. Lo tau itu kan" lisa mengangguk membenarkan ucapan angga.

"Jadi tolong berhenti buat nangis karena gue"

"Simpen airmata lo untuk hal yang lebih berguna lis. Berhenti nangis untuk sesuatu yang tidak penting" angga memalingkan wajahnya mengarah luar jendela.

"Lo penting Ga. Bahkan lo sangat penting untuk g-gue" dada lisa semakin sesak rasanya ia tak sanggup lagi untuk berkata-kata lagi.

"Kenapa lo gapernah bilang ke gue soal lo latihan jalan. Apa salah gue Ga"

Lisa menyeka airmatanya kasar. "Kenapa lo lakuin semua ini. Apa lo terlalu bodoh untuk mengabaikan kesehatan lo Ga, lo pengen jagain gue tapi dengan cara menyiksa kaki lo dan memaksanya untuk bisa jalan lagi, gue ingin lo kembali seperti dulu tapi gak perlu lo sampe kaya gini Ga" lisa mencoba untuk menahan air matanya sesuai permintaan angga barusan.

"Gue gak maksa lis, gue cuma usaha apa itu salah"

Lisa diam tak berani menatap angga.

"Apa gue salah jika ingin kaki gue kembali pulih seperti dulu"

"Gue hanya ingin berjuang demi ngejaga lo lis karena memang gue lebih sayang sama lo dibanding gue sayang sama diri gue sendiri" suara angga serak.

"Tapi ini keterlaluan Ga. Lihat kaki lo sekarang malah tambah sakit, makin banyak luka sana-sini akibat lo latihan jalan setiap paginya, dan lo memaksa agar kaki lo bisa normal kembali!" Lisa tak dapat menahan cairan ini lagi. Untuk kesekian kalinya lisa menangis karena kondisi angga.

"Gue mau istirahat. Mending lo keluar lis" angga mencoba untuk bersikap acuh tak acuh.

"Oke gue pergi. Kalo emang itu keinginan lo" lisa membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju pintu ruangan angga, padahal lisa berharap angga akan menahannya, namun ternyata angga memang benar-benar menginginkan lisa untuk pergi. Lisa terus berjalan menghiraukan panggilan gery dan feby, yang ia inginkan sekarang adalah cepat pulang kerumah dan beristirahat dikamar atau bahkan melanjutkan tangisnya yang sempat tertunda. Ia keluar dari gedung rumah sakit dan melanjutkan berjalan menuju jalan raya untuk mencari taxi atau angkutan umum lainnya untuk pulang kerumah, akhirnya tak lama ada taxi yang melihat dan dengan segera lisa masuk kedalam dan menangis menatap luar jendela. Rasanya ia tak mampu lagi menahan beban yang ada selama ini, ia merasa lemah jika ia harus kehilangan angga sumber kekuatannya. Lisa sangat menyayangi angga bahkan sekarang ia telah mencintai angga, namun mengapa semua menjadi seperti ini dan membuat semuanya terasa sangat rumit dan menyebalkan.

***

'Kalau kamu menangis jangan takut dianggap cengeng, kamu yang merasakan dan kamu pula yang menjalankan jadi apa urusannya dengan mereka~ftmh.

___________

Angga jahat gak sih guys ? Kenapa disaat lisa cinta angga ia justru selalu usir lisa😭 tega banget sih angga!
.
.
.
.
.
.
See you all :)

Nege Turn BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang