Feby turun dari lantai atas dengan membawa angga secara perlahan menuju meja makan dengan dibantu mang ucup dan mang diman. Disana sudah ada raya dan juga lisa yang sedang menunggu kehadiran angga dab juga feby untuk segera menyantap makan malam.
"Hy Ga" sapa raya lalu angga tersenyum kecil.
"Hy angga" kali ini lisa yang bersuara.
"Ngapain lo disini" ketus angga.
"Ya mau makan lah. Emang lo liatnya gue mau terjun payung"
"Kenapa harus dirumah gue"
"Rumah gue sempit dan gue bosen liat sendok garpu dirumah gue"
"Galucu" cibir angga, namun lisa tak mempedulikannya ia justru makan dengan lahap tanpa peduli dengan tatapan angga. Dalam hati angga tersenyum senang karena bisa melihat wajah ceria lisa dan melihat cara makan lisa yang menggemaskan. Suasana kembali hening hanya terdengar suara dentingan sendok, garpu yang tengah beradu dengan piring. Usai makan raya,lisa beserta angga duduk diruang untuk sekedar mengobrol namun hanya raya dan angga yang bercengkrama lisa memilih diam karena diabaikan oleh angga.
"Kacang banget sih gue disini" cibir lisa.
Keduanya masih asik.
"Kacang naek, ketoprak mahal"
"Ya kacang kacang kacang, telur telur telur, kacang telur garuda" lisa masih berguman sendiri.
"YA PERMISA SAYA TERKACANGI DISINI" teriak lisa saking kesalnya.
"Berisik elah" tegur angga.
"Biarin" lisa menjulurkan lidahnya dan berdiri diatas sofa dan melompat-lompat seperti anak kecil.
"Lisa turun nanti lo jatuh" tegas angga.
"G.A.M.A.U" lisa terus melompat-lompat kegirangan, raya hanya geleng-geleng melihat ulah sahabatnya.
"Gue bilang turun ya turun lisa"
"Gue bilang engga ya engga anggaaaaaaaa" ucap lisa tak mau kalah. Angga menggerakkan kursi rodanya mendekat kearah sofa dan dengan cepat ia memegang erat tangan lisa hingga membuat lisa berhenti melompat.
"Turun" angga terlihat sangat galak jika seperti ini dan itu menyebalkan.
"Iya-iya" lisa kembali duduk dengan wajah cemberut seperti anak kecil yang baru kena omel mamahnya karena nakal.
"Mending lo pulang gih istirahat"
"Diusir lagi, diusir lagi, selalu aja diusir" lisa jadi berguman sendiri karena kesal.
"Iya lis pulang yuk gue mau nganter nyokap nih" ucap raya.
"Yaudah raya pulang aja sana lisa masih mau disini, mau numpang tidur" angga menaikan sebelah alisnya mendengar ucapan lisa.
"Yaudah gue duluan ya. Serius nih lo gapapa" tanya raya memastikan lisa akan baik-baik saja.
"Iya gapapa. Raya makasih ya udah mau nemenin lisa kesini" raya tersenyum dan segera bangkit dan berlalu pergi meninggalkan angga dan lisa.
"Pulang" kata angga datar.
"Gamau ishh, kenapa sih lo selalu usir gue" lisa semakin sebal karena angga.
"Lo butuh istirahat lisa. Jangan keras kepala" kata angga semakin mempertegas setiap kalimatnya.
"Yaudah gue mau tidur disini" lisa tetap keukeh.
Angga menghela nafas panjang, menghadapi lisa memang harus dengan kesabaran yang extra mengingat anak ini sangat manja dan juga cengeng. Angga meninggalkan lisa sendiri diruang tv membiarkan gadis tersebut berbaring di sofa yang nyaman menurutnya. Angga kembali setelah beberapa menit ia pergi, ia kembali dengan membawa boneka stitch untuk lisa karena ia tahu lisa tak akan bisa tidur jika tidak memeluk si lilo kesayangannya. Ia meletakkan lilo tersebut disamping dan membuat lisa kembali membuka mata.
"E-eh angga, ko ada lilo disini" lisa langsung mengambil lilo dan memeluknya erat.
"Lanjut aja tidurnya gue mau naik keatas" lisa hanya mengangguk dan kembali memejamkan matanya. Angga senang bila melihat lisa tersenyum seperti sekarang ini, rasanya lisa terlihat sangat cantik apabila sedang tersenyum.
***
'Karena perhatian kecil yang mampu menguatkan kita untuk tetap bersama~ftmh.
___________
Akhirnya selesai juga yeayyy senangnya :)
.
.
.
.
.
See you all :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nege Turn Back
Teen FictionBertahan demi kepalsuan apakah itu pantas(?) aku yang selalu tersakiti dalam diam. ~ Angga. Ia adalah seoarang lelaki pengecut yang hanya mampu menyembunyikan perasaannya dibalik status persahabatan. ~ Lisa. Gadis manja yang sulit untuk peka terhad...