44

38 2 0
                                    

Lisa pulang diantar oleh raya,andin dan juga seno. Awalnya ia menolak karena ia bisa meminta supir pribadi bundanya untuk menjemputnya namun ketiganya memaksa untuk mengantar jadi mau tidak mau ia harus menurut. Mobil raya tiba dipekarangan rumah lisa dan disana ternyata sudah ada mobil angga terparkir rapih. Lisa mengerutkan keningnya karena ia melihat angga yang keluar dari pintu utama rumahnya dan mencium punggung tangan bundanya, angga bersikap seolah tak melihat kedatangan mobil raya yang ada didepan matanya. Pria tersebut terus berjalan memasuki mobil dan segera mengeluarkan mobilnya dari halaman rumah lisa. Dalam hati lisa bertanya-tanya ada apa dengan angga sebebarnya, mengapa ia bersikap seperti ini. Raya membuka pintu mobil terlebih dahulu dan disusul oleh seno dan andin, kini tinggal lisa yang belum membuka pintu mobil untuk keluar. Dengan cekatan seno membuka pintu depan mobil samping kursi pengemudi.

"Ayo lis" seno mengulurkan tangannya dan segera diterima dengan senang hati oleh lisa.

"Eh si angga kenapa ya" tanya andin polos.

"Sawan kali" ucap raya enteng dan segera menggandeng lisa masuk kedalam.

"Assalammualaikum bunda" ucap raya dan yang lainnya.

"Waalaikumsalam. Sini masuk" balas novi dengan senyum ramah.

"Bun lisa keatas ya, mau istirahat" tanpa menunggu jawaban dari bundanya lisa segera berjalan kelantai dua menuju kamarnya. Usai kepergian lisa masuk kedalam kamar kini diruang tengah hanya ada raya,andin,seno dan juga novi bundanya lisa. Mereka masih sama-sama diam terfokus dengan jus jeruk yang dibuatkan oleh novi, suasananya terasa canggung bahkan sangat canggung. Tak ada yang mau mengalah untuk membuka suara walau hanya sekedar mengucap huruf A, secara diam-diam novi terus memperhatikan ketiganya secara bergantian. Ingin rasanya ia membuka suara namun biarkanlah biar mereka yang akan memulai percakapannya.

"Ekhmmm. Bun tadi angga kesini" syukurlah raya selalu menjadi orang yang paling peka diantara yang peka.

"Emmm iya, tadi dia kesini cuma ada perlu sebentar" ucap novi setengah berbohong.

"Tapi ko dia langsung pulang gitu aja, padahal dia liat kita dateng tadi. Ya paling enggak dia nyapa lisa gitu" ucap raya dengan nada sedikit jengkel karena ulah angga.

"Dia ada harus cepat pulang karena ada sesuatu yang mendesak" kali ini novi mengatakan yang sejujurnya pada ketiga sahabat putrinya.

Raya dan yang lainnya hanya ber 'O' ria serta mengangguk paham, walau ada yang sedikit ganjal namun entahlah. Setelah sekiranya cukup bagi ketiganya untuk mampir kerumah lisa kini mereka bertiga berpamitan pulang pada novi serta tak lupa mereka menitipkan salam pada lisa yang masih istirahat dikamarnya. Mobil raya mulai berjalan menjauh dari area sekitar rumah lisa, novi mengantar mereka hanya sampai didepan ambang pintu utama, setelah memastikan mobil raya telah menghilang ia pun memutuskan untuk pergi masuk kedalam karena udara sore ini cukup terasa dingin dan awan pun mulai menghitam menandakan bahwa sebentar lagi akan turun hujan.

Maafin bunda lisa~batin novi.

Novi menutup pintu rumah dan segera mengunci lantas ia berjalan menuju dapur, ia mengambil sebuah kotak lumayan besar dengan pita merah muda diatasnya serta puluhan tangkai bunga mawar merah dan putih yang dijadikan satu dalam wadah kotak besar. Ia mengambil kedua kotak tersebut dan berjalan menuju lantai atas,

Ceklek.

Pintu kamar lisa terbuka dan menampakkan sosok gadis mungil yang tengah tertidur pulas dengan posisi membelakangi pintu. Novi meletakkan kedua kotak tersebut diatas meja rias lisa, novi sempat duduk sebentar dan memandang punggung putrinya nanar. Ia merasa bersalah namun ia tak bisa melakukan apapun selain mengikuti alur semua ini. Satu tetes butiran bening jatuh dari pelupuk mata novi, dengan segera ia menyeka airmatanya sambil berkata.

"Maafin bunda sayang"

"Maaf bunda harus melakukan semua ini"

"Bunda harap kamu masih bisa bahagia setelah ini"

"Sekali lagi maafin bunda"

Novi bangkit dari posisinya dan segera berjalan keluar kamar putrinya karena ia sudah tak tahan lagi menahan sesak didalam dadanya, hatinya terasa teriris karena harus melakukan hal seperti ini.

***

'Ia kembali dan kau pergi, permainan apalagi ini~ftmh.

________

Nah loh ada konflik apalagi tuh setelah kehadiran farhan kembali ?
.
.
.
Hayooo sepertinya kalian sudah akan menemukan akhir dari cerita NTB!
.
.
.
Tamat atau lanjutkan ?

Nege Turn BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang