Pagi ini lisa menikmati masa liburnya dengan menyiram tanaman yang ada di halaman depan rumahnya. Beberapa tanaman bunga dan lainnya tersusun rapih dan sangat indah dan sejuk untuk dipandang, ia menyiram tanaman dengan telaten dan penuh kasih sayang. Ia menyukai tanaman karena memang dengan kita berada dekat dengan tanaman pasti kita merasa lebih segar. Dari kejauhan sosok pria tampan tengah memandanginya dengan senyum yang merekah, ia senang melihat gerak-gerik wanita cantik tersebut yang tengah menyirami tanaman dengan penuh konsentrasi sampai ia tak sadar bahwa ada sebuah tangan melingkar tepat diperutnya, pria tersebut memeluknya erat dari belakang membuat lisa terkejut.
"E-eh" ia menolehkan kepalanya kesamping menatap wajah pria itu dari samping.
"Ishhh angga bikin kaget aja" dengus lisa. "Lepasin angga ih malu kalo keliatan bunda" lisa mencoba melepaskan tangan angga yang melingkar diperutnya.
"Tuh bunda" angga menunjuk novi yang tengah duduk di balkon kamar atas dengan dagunya santai. Lisa mengikuti arah dagu angga dan benar saja diatas sana novi dan arifin tengah duduk manja bersama melihat kearah kami.
"Emmm e-eh hai bunda, ayah" novi dan arifin hanya tersenyum manis membalas sapaan dari anaknya tersebut.
"Ga lepasin ihhh malu" cicit lisa.
"Gapapa gue udah izin ko ke bunda" jawab angga enteng.
"LISAAA BUNDA PENGEN PUNYA CUCU!" novi berteriak dari atas sana dan membuatku semakin risih karena malu.
"AYAH PESEN JAGOAN YA ANGGA" arifin menimpalinya juga.
"EH TAPI HARUS SAH DULU!"
"SIAP YAH!" Angga tersenyum senang dan selepas itu novi dan arifin pergi masuk kedalam kamar.
Orang tua opo toh iki~batin lisa.
"Lis kamu siap?" Tanya angga dengan nada sedikit menggoda. Dengan sigap lisa menyikut perut angga sampai ia meringis namun lisa tak peduli dan segera berlari masuk kedalam rumah.
"LISAAAA UNTUNG GAK KENA MASA DEPAN KAMU!" Teriak angga sambil mengejar lisa.
"GAK PERDULI! NIKAH AJA NOH SAMA BANDOT!" lisa semakin melebarkan langkahnya.
Angga tertawa terbahak-bahak, ia sangat puas menggoda lisa walau hanya sebentar namun lisa gampang sekali tersipu malu seperti sekarang. Angga masuk kedalam rumah dan diruang tv ia justru bertemu dengan gery,
"Ngapa tuh anak" tanya gery.
"Abis gue lamar biasalah malu-malu naber" angga terkekeh sendiri.
"Lah lo ngelamar ade gue modal apaan"
"Seperangkat alat bandot" gery yang mendengar itu langsung tertawa bersama dengan angga.
"Gila. Lo pikir adik gue manusia bandot" keduanya semakin tertawa kencang, sampai perutnya terasa sakit.
"Puas ketawanya" tiba-tiba ada suara yang membuat tawa mereka berhenti seketika. Mereka menoleh kearah sumber suara dan ternyata itu lisa, tatapan lisa sangat mengerikan sekarang.
"Puas" tanyanya sekali lagi, keduanya hanya mengangguk takut.
Gery langsung beranjak dari tempat duduknya membiarkan angga terkena amukan lisa, dalam hati angga mengumpati gery yang kurang ajar. "Mba, mas gue duluan ya keatas, mau kabarin bandot" gery dan angga menahan tawa yang hampir meledak. Setelah kepergian gery kini angga hanya bisa pasrah menghadapi bandot betina mengamuk.
"Eh sayang, sini duduk sebelah pacar" angga mencoba meluluhkan lisa.
Lisa masih tetap diam ditempat.
"Cantik sini nanti kaki kamu pegel loh kalo berdiri terus"
"Gak usah sok manis deh. Aku masih marah sama kamu" ketus lisa.
"Duhhh sayang gaboleh gitu nanti kamu cepet tua loh kalo ngomel terus" rayu angga untuk kesekian kalinya.
***
'Mungkin langkahku untuk melupakanmu terhambat oleh sampah janji-janji manismu itu~ftmh.
________
Next part!
.
.
.
See you all :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nege Turn Back
Teen FictionBertahan demi kepalsuan apakah itu pantas(?) aku yang selalu tersakiti dalam diam. ~ Angga. Ia adalah seoarang lelaki pengecut yang hanya mampu menyembunyikan perasaannya dibalik status persahabatan. ~ Lisa. Gadis manja yang sulit untuk peka terhad...