12

71 8 0
                                    

Lisa tengah duduk bersandar di atas brankar rumah sakit kondisinya yang  masih lemah namun sudah mulai membaik. Ini semua berkat angga yang selalu setia menemani lisa dan menyuapi lisa dengan telaten. Lisa kagum pada sosok angga yang selalu berambisi untuk menjaganya sampai kapanpun.

"Udah Ga. Gue udah kenyang" ucap lisa memberhentikan angga yang hendak memasukan makanan kedalam mulutnya lagi.

"Yaudah nih minum terus minum obatnya dulu" angga menyodorkan segelas air putih bersama dengan beberapa obat yang memang harus dikonsumsi lisa setiap harinya.

"Gue mau lanjut istirahat aja ya Ga" lisa kembali membaringkan tubuhnya dan mulai memejamkan mata. Angga menatap lisa dengan tatapan sedih karena wajah lisa yang biasa terlihat ceria kini harus tertutup dengan warna pucat.

"HEY YOU WUSUP BROO" seno berteriak saat masuk kedalam ruangan lisa layaknya sedang di hutan.

"Lo mau gue bunuh nyet" angga menatap seno dengan tatapan seperti ingin menerkam mangsa.

"E-eh iya-iya sorry. Galak amat mas" tatapan angga masih menajam kearah seno akan tetapi seno justru malah semakin tersenyum lebar menampilkan sederet giginya yang rapih.

"Lisa belum bangun juga" tanya andin.

"Udah. Tadi abis makan sama minum obat terus dia minta istirahat lagi" angga menjelaskan pada semuanya dan dibalas dengan anggukan paham dari semuanya.

"Buset dah si lisa udah kaya mbah surip aja ya" ujar seno dengan sedikit terkekeh.

"Muka lo tuh kaya mbah gerandong" geram raya karena ulah seno.

"Ah masa. Muka ganteng gini masa disamain sama kedondong" balas seno enteng.

"Gerandong senopati bukan kedondong" ucap raya.

"Oh lo mau dibedong. Mending jangan deh soalnya gak pantes, gamuat juga kainnya yang ada kain kafan mau?" Seno semakin membuat raya gregetan dan ingin rasanya raya menerkam seno saat ini juga kalau mereka tidak sedang dirumah sakit.

"Diem lo bacot" raya tak lagi memperdulikan seno yang terus mengoceh kalimat receh itu.

Beberapa saat setelah kepergian teman-teman lisa kini kembali seperti semula ruangan ini hanya diisi oleh angga dan lisa saja. Lisa sudah bangun karena ulah seno dan raya tadi yang membuat keributan karena mbah gerandong. Lisa sangat bersyukur karena ia hidup dikelilingi orang baik dan sayang pada dirinya. Terlebih angga yang selalu ada disaat lisa sedang membutuhkan sesuatu lisa merasa dianggap terlalu spesial oleh angga sampai-sampai disaat lisa sedang koma dan sampai sekarang saja angga masih tetap setia tinggal dirumah sakit demi menjaga dirinya lisa terharu dengan kesetiaan angga yang semakin hari semakin diperlihatkan dan diberikan kepada lisa. Andaikan lisa bisa membalas perasaan angga mungkin lisa tidak akan membuat pria itu sakit hati lebih dalam dengan ia hanya menganggap pria itu sebagai sahabat saja tidak lebih.

Lisa sudah sering kali menyuruh pria itu untuk pergi dan cari wanita lain namun jawaban pria itu tetap sama bahwa ia akan tetap setia menunggu sampai lisa bisa menerima cintanya dan membalasnya dengan cinta yang melebihi dari kata sahabat. Tingkat kesetiaan angga patut diacungi jempol karena sudah lama ia menunggu lisa dan tetap saja rasa sayangnya pada lisa tak pernah berkurang sedikitpun. Ia tak pernah menyesal ataupun merasa marah pada gadis tersebut karena cintanya tak terbalaskan namun ia hanya sedikit merasa kurang sempurna hidupnya karena lisa belum bisa membalas cintanya.

***

'Yakinlah dan jangan memaksa~ftmh.

                            ________

Akhirnya aku sudah hadir kembali......... :)

Sekian lama gak update dan baru hari ini aku bisa update lagi yeayyyyy.........

Budayakan voment❤

@fatimah_fat

Nege Turn BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang