36

60 4 1
                                    

'Ada atau tidaknya dirimu tak akkan mempengaruhi bagaimana hari esok kamu akan tetap mencintaiku~ftmh.

________

Rasanya aku ingin terus update tapi aku sibuk banget belakangan ini jadi aku gabisa lancar updatenya :')
.
.
.
.
Aku harap cuma aku yang sedih karena aku bakal jarang update :( dan aku harap kalian akan tetap ikutin cerita ini sampai ending😊
.
.
.
.
Happy reading all❤

***

Hembusan angin malam terasa begitu dingin, langit yang sedikit menghitam membuat benda-benda kecil yang indah haru hilang tertutup hitamnya sang langit. Jendela kamar lisa sengaja dibuka lebar beserta kain hordeng yang menjuntai tinggi kebawah membuat kain itu bergerak mengikuti irama yang dihembuskan oleh angin malam. Lisa masih setia memandangi hamparan langit luas yang terlihat sedikit bersedih, tak lama kemudian satu persatu butiran bening berjatuhan dari atas sana membuat cetakan bulat yang sangat banyak dibawah sana. Aroma tanah yang basah mulai tercium oleh lisa dan ia suka itu, ia tarik nafas sedalam-dalamnya berusaha menghirup semua aroma tanah tersebut dengan memejamkan matanya.

"Kebiasaan aneh kamu gapernah hilang ya lis" lisa terlonjak kaget saat mendengar suara khas pria yang sangat ia cintai.

"Sejak kapan kamu disini" tanya lisa heran.

Angga duduk disebelah lisa. "Sejak saat aku mencintai kamu"

"Gajelas" cibir lisa.

"Lisa"

"Apa" keduanya masih setia menatap lurus kedepan walau mereka saling berkomunikasi.

"Gapapa. Aku suka aja kalo manggil nama kamu" angga terkekeh geli mendengar ucapannya barusan.

"Ishhh apaan sih receh banget tau gak!" Seketus apapun kalimat lisa namun tetap saja tak bisa menyembunyika semburat merah dikedua pipinya.

"Lisa"

"Apa" bodohnya lisa terus menjawab lagi.

"Gapapa. Hehehe"

"Dasar aneh!" Lisa mendengus kesal atas ulah angga.

"Lisa"

"Apaan si Ga! Lo kebelet berak!" Geram lisa.

"Engga sayang aku gak pengen berak, cuma ya pengen kentut aja dikit" angga nyengir tanpa dosa dan itu membuat lisa semakin kesal.

"Angga jorok ihhh! Keluar dari kamar gue angga sekarang!" Teriak lisa.

"Yah udah terlanjur keluar lis. Emang kamu gak denger ada bunyi pesssss gitu?" Tanya angga polos.

"ANGGA JOROKKKKKK!! LIHAT SEMUA LILO GUE JADI PINGSAN GARA-GARA LO!" lisa berteriak sangat lantang.

Lah ini yang gila siapa~batin angga.

Bocah ngapaya! Dikira lilo bandot kali bisa pingsan, eh kaga juga deh, emang bandot bisa pingsan ? Lah ngapa si gua wkwk.

"Lis yang gila siapa sih" kalimat tersebut lolos begitu saja.

"LO LAH SIAPA LAGI!" sewot lisa.

Lisa terlihat sangat marah padahal kenyataannya kentut angga tak bau namun sedikit nyelekit-nyelekit gimana gitu di hidung. Dalam hati angga menahan tawa saat ia melihat wajah kesal pacaranya sendiri, lisa terlihat sangat lucu jika sedang seperti ini. Bibirnya yang maju beberapa senti membuat ia mirip seperti bebek, lisa berjalan menuju balkon rumahnya angga menyusul dibelakangnya dan ikut duduk disamping lisa yang menggunakan karpet kecil. Hujan masih terus mengguyur penghuni yang ada dibumi ini, bahkan sekarang terlihat tambah deras debit air yang berjatuhan. Tanpa sadar kini kepala lisa sudah berada dipundak tegap angga, angga mengulurkan tangannya menyelipkan helaian rambut lisa yang terbang menutupi wajahnya kebelakang telinga. Lisa memejamkan mata menikmati suasana hujan yang damai seperti malam ini, terlebih ia merasa lebih nyaman berada disamping angga, dalam hati ia terus mengucapkan terima kasih pada Allah yang telah menyatukan ia dengan angga.

"Lisa"

Tidak ada jawaban.

"Sayang"

Masih sama tak ada jawaban. Ketika angga menundukkan kepalanya dan melihat wajah lisa ternyata gadis itu sudah tertidur pulas, dengan perlahan angga menggendong lisa masuk kedalam dan membaringkan tubuh lisa dikasur kesayangannya. Ia menutupi lisa dengan selimut lilo yang hangat dan yang terakhir.

Cup

Angga mengecup kening lisa singkat dan segera pergi meninggalkan lisa.

________

Next part!

Nege Turn BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang