32

49 5 0
                                    

Kali ini lisa pulang sekolah tidak langsung pulang kerumah melainkan ke aula sekolah untuk latihan bernyanyi, dengan ditemani oleh raya lisa menuju ruang aula untuk segera menemui pak Ambi dan berlatih vocal disana. Lisa tampak menghayati bait demi bait yang ia nyanyikan, ia menyanyikan lagu Virgoun-Bukti.

Memenangkan hatiku bukanlah satu hal yang mudah.

Kau berhasil membuat ku tak bisa hidup tanpamu

Menjaga cinta itu bukanlah satu hal yang mudah

Namun sedetikpun tak pernah kau berpaling dariku

Beruntungnya aku dimiliki kamuuuuu

Kamu adalah bukti dari indahnya paras dan hati

Kau jadi harmoni saat ku bernyanyi

Tentang terang dan gelapnya hidup ini

Lisa bernyanyi dengan memejamkan mata, lisa tampak sangat mendalami isi lagu tersebut sampai ia tak sadar bahwa ada butiran bening jatuh dari pelupuk matanya. Walaupun matanya terpejam namun airmata lisa tak mampu untuk ditahan.

Kaulah bentuk terindah, dari baiknya tuhan padaku

Waktu tak mengusaikan indahmu kau anugerah terhebat bagiku tolong kamu camkan itu!

Raya pun ikut terharu dan meneteskan airmata, ia tahu bahwa sahabatnya itu tengah merasakan luka yang amat dalam. Ia harus menerima kenyataan bahwa farhan bertunangan dengan wanita lain dan kini ia pun harus menerima kenyataan bahwa angga lumpuh. Rasanya dunia lisa terasa runtuh seketika, ia tak mampu lagi menghadapi semuanya namun demi Angga ia berusaha untuk kuat dan ikhlas. Jika takdir dapat ditunda maka lisa ingin melakukan itu, atau bahkan takdir tersebut lisa harap tidak ada. Namun dibalik semua kenyataan yang lisa alami ia masih terus bersyukur karena angga masih bisa bernafas sampai sekarang walau kakinya lumpuh namun dengan angga sehat kembali itu sudah lebih dari cukup. Raya menghampiri lisa yang masih duduk diatas panggung aula dengan menutupi wajahnya karena menangis. Tiba didepan lisa raya pun langsung memeluknya erat.

"Sssttt. Udah ya lis jangan nangis"

"Kalo lo nangis angga pasti sedih, daripada lo nangis mending kita kerumah angga aja yuk" bujuk raya dan lisa pun hanya mengangguk patuh.

***

Tiba dirumah angga, lisa dan raya langsung disambut hangat oleh feby maminya angga. Kini lisa,raya dan angga sedang berada di tepi kolam renang untuk sekedar bercengkrama.

"Kenapa nangis" tanya angga pada lisa.

"H-hah" lisa sempat terkejut karena bagaimana bisa angga mengetahui ia habis menangis.

"Mata lo sembab"

"Engga kok" sela lisa.

"Gue gasuka lo bohong" ketus angga.

"I....iya gu....gue nangis" cicit lisa.

"Kenapa" ujar angga datar.

"Karena lo" raya yang melihat adegan ini cukup privasi akhirnya ia mengalah dan membiarkan sahabatnya ini menyelesaikan masalahnya.

"Angga, lisa gue kedalem dulu ya. Kebelet pipis" alibi raya.

"Berhenti nangis karena gue" suaranya masih terdengar sangat datar.

"Tapi lo giniin gue Ga, gimana gue gak nangis coba" bela lisa.

"Gue cuma gamau buat lo malu" ucapannya terdengar mulai melembut tak sedatar tadi.

"Apasih yang ada di otak lo Ga! Kita udah lama kenal kenapa lo masih bersikap seolah kita baru kenal! Gue gak akan pernah malu ada disamping lo angga. Asal lo tau setiap kali lo usir gue buat ngejauhin lo karena keadaan lo yang sekarang gue sedih Ga"

Kedua bola mata lisa mulai memanas. "Gue gabisa jauh dari lo, gua sayang sama lo, gue cinta sama lo, bahkan sekarang gue sangat takut buat kehilangan lo, gu-" lisa tak mampu mengatakannya lagi. Rasanya angga ingin sekali mendekap tubuh lisa yang ada didepannya saat ini, namun ia tak bisa karena bangkit dari kursi roda saja sangat susah apalagi diminta untuk berjalan dan memeluk lisa.

***

'Aku senang dapat memelukmu meski hanya dalam imajinasiku~ftmh.

_______

Plis hentikan konflik antara lisa dan angga! Aku gak kuat liat lisa dan angga harus sama-sama terluka dalam diam.😭😭😭
.
.
.
.
Plis ubah cerita ini! Aku udah gak sanggup lagi.
.
.
.
.
See you all :)

Nege Turn BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang