Lisa mengedarkan pandangannya mencari sosok angga namun tak kunjung menemukan, padahal ia sudah mencari ke setiap sudut sekolah namun ia masih belum bisa menemukan keberadaan angga. Lisa berjalan menuju kelas untuk menanyakan pada riska teman sekelasnya yang menjabat sebagai sekertaris kelas.
"Ris angga absen ya?" Tanya lisa to the point.
"Bentar gue liat dulu"
"Iya lis dia alfa. Tumben banget deh dia alfa"
"Oke thanks ya ris. Gue duluan"
"Oke" setelah itu lisa mengambil tas stitchnya dan berjalan setengah berlari menuju meja piket dan izin pulang dengan alasan tidak enak badan. Setelah mendapat izin lisa segera mencari taxi yang lewat didepan, lisa memberikan alamat kepada supir taxi yang akan membawanya. Entah mengapa lisa khawatir dengan angga.
Tok..Tok..Tok
"Assalammualaikum" terdengar derap kaki dari dalam rumah dan tak lama kemudia pintu terbuka.
"Waalaikumsalam. Eh lisa sini masuk sayang" ternyata seseorang yang membukakan pintu untuknya ada feby maminya angga.
"Lisa kesini pasti cari angga ya"
"Emm iya mi. Angganya ada kan" feby menganggukan kepala dan memberi instruksi pada lisa agar gadis tersebut langsung naik kelantai atas. Saat lisa sudah berada diatas nampaklah seseorang yang kini tengah duduk ditepi kasur dengan wajah sedikit pucat.
"Angga"
"E-eh lisa" angga terkejut dengan kehadiran lisa dikamarnya.
"Lo sakit"
"Kenapa gak cerita"
"Lo sakit apa"
"Pantes gue cari disekolah ga ada"
"Lis gue gapapa" sela angga ia merasakan kepalanya kembali pusing. Refleks ia memegangi kepalanya dan segera berbaring dikasur membuat lisa semakin khawatir.
"Angga lo kenapa. Pusing" tanya lisa khawatir.
"Hm"
"Yaudah lo tidur aja ya gue bikinin bubur buat lo makan" angga hanya mengangguk kecil karena sudah tak bisa bicara lagi karena pusing yang ia rasakan semakin hebat. Lisa bergegas kedapur untuk membuat bubur dan minuman hangat untuk angga. Tak lama lisa kembali dengan nampan ditangan mungilnya ia membuatkan bubur kesukaan angga dan teh hangat.
"Angga bangun nih makan dulu"
"Woyyy bangun pak" lisa terus menggoyangkan lengan kokoh angga namun tak ada respon.
"Ishhh elah kebo banget sih ni anak"
"Anggaaaaa bangunnnnn woyyyyyy" dengan geram lisa membalikkan tubuh angga dan ternyata.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"ASTAGA ANGAAAAA. MAMIIII ANGGA MIIIIIII" lisa teriak histeris melihat keadaan angga yang wajahnya sudah membiru dan mulutnya mengeluarkan busa."MAMIIIIIII. ANGGAAAA BANGUNNNNNN" lisa menangis sejadi-jadinya tak kuasa melihat keadaan angga saat ini.
"B-bangun Ga ba-bangun gue mohon bangun" lisa terduduk dilantai. Kakinya terasa sangat lemas tak mampu lagi untuk berdiri, kerongkongannya terasa tercekat dadanya terasa sesak luar biasa.
"ANGGA YA ALLAH ANAK MAMI"
"MANG UCUP CEPAT BAWA ANGGA KERUMAH SAKIT" feby tak kalah histerisnya dengan angga. Dengan segera mang ucup membopong tubuh angga menuju mobil dan dengan secepat mungkin ia membawa angga kerumah sakit untuk mendapatkan penanganan.
***
Kini raya,andin,seno sudah berada dirumah sakit mereka jelas terkejut mendapat kabar bahwa angga kritis di UGD. Hal itu yang menyebabkan ketiganya langsung menyusul lisa dan feby maminya angga dirumah sakit. Raya memeluk erat tubuh lisa memberi sedikit ketenangan untuk sahabatnya itu.
"Ray angga ray. Dia kritis. Gue takut dia pergi" isak lisa belum juga reda sedaritadi.
"Angga kuat lis. Jadi udah ya jangan nangis. Angga kalo liat lo begini pasti sedih" ucap raya menenangkan. Setelah menunggu sekitar 1 jam lewat 30 menit akhirnya pintu ruang UGD terbuka dan menampilkan salah satu dokter yang menangani angga.
"Orang tua dari pasien bisa ikut saya sebentar"
Feby segera mengusap wajahnya kasar dan bangkit dari tempat duduknya. "Baik dok" dokter charles sudah jalan terlebih dahulu dan feby berjalan dibelakangnya.
***
'Fokuslah dengan satu titik dan abaikan titik lain jika kau memang tulus~ftmh.
___________
Astaga angga kenapa guys ? Semoga angga bisa pulih kembali ya😊
.
.
.
.
.
.
Thanks buat kalian yang masih setia sama cerita aku❤
.
.
.
.
.
Senyum manis untuk kalian para pembaca yang manis😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Nege Turn Back
Teen FictionBertahan demi kepalsuan apakah itu pantas(?) aku yang selalu tersakiti dalam diam. ~ Angga. Ia adalah seoarang lelaki pengecut yang hanya mampu menyembunyikan perasaannya dibalik status persahabatan. ~ Lisa. Gadis manja yang sulit untuk peka terhad...