10

87 8 0
                                    

Lisa masih terbaring lemah didalam ruang UGD. Ia masih belum sadarkan diri sejak 2 hari yang lalu wajah cantiknya masih terlihat pucat dan sayup. Angga menatap lisa nanar ia merasa bodoh karena telah gagal menjaga lisa dengan baik. Angga sangat terpukul karena melihat keadaan lisa saat ini, sudah 3 hari angga berada dirumah sakit menemani lisa berharap gadis itu akan membuka matanya dan kembali tersenyum untuknya. Satu demi satu butiran bening lolos dan meluncur di pipi mulus angga. Tangannya masih setia menggenggam tangan lisa dengan erat seolah ia sedang menyalurkan kekuatan pada gadis tersebut agar tersadar dari lelapnya.

"Maafin gue lis" lirih angga. Sudah tak kuasa ia melihat lisa terbaring lemah seperti ini.

"Bangun lis gue mohon. Gue janji akan terus jagain lo dan gue gak akan biarin hal ini terjadi lagi sama lo"

Tak ada respon dari gadis tersebut. Sudah ratusan kali angga mencoba untuk mengajak lisa berbicara memohon supaya lisa membuka mata namun semuanya hanya sia-sia karna lisa belum juga membuka mata.

Ceklek....

Suara pintu terbuka anggapu menoleh ke arah pintu masuk dan menampakkan wanita paruh baya menghampirinya dengan membawa beberapa makanan dikantong plastik.

"Angga lebih baik kamu pulang gih. Kamu juga butuh istirahat biar tante yang gantian jagain lisa" ucap novi lembut. Novi menatap angga dengan tatapan kagum sekaligus iba terhadap pria tersebut. Pasalnya pria itu rela izin tidak masuk sekolah dan tidur dirumah sakit hanya untuk menjaga putrinya.

"Gapapa tante angga disini aja temenin lisa" ucap angga dengan senyum manisnya.

"Tap-"

"Angga gapapa ko tante" potong angga dengan cepat.

"Yasudah kalau begitu kamu makan dulu ya. Ini tante bawakan makanan untuk kamu" ia menyodorkan kantong kresek kepada angga.

"Makasih tante" angga tersenyum tulus dan dibalas oleh senyuman pula oleh wanita paruh baya tersebut.

***

Angga berjalan menyusuri lorong rumah sakit hendak pergi ke taman untuk mencari udara segar sebentar. Ketika ia sudah berada ditaman tak sengaja ia berpapasan dengan Raya.

"Loh angga lo mau kemana" tanya raya to the point.

"Taman" jawab angga sekenanya.

"Lisa gimana? Udah ada perubahan"

"Belum" angga duduk dibangku taman dan disusul oleh raya duduk disamping angga. Raya mengerti perasaan angga saat ini ia pun ikut sedih karena melihat angga yang benar-benar tulus menyayangi dan menjaga lisa sahabatnya.

"Udahlah Ga gausah terlalu dipikirin. Yang ada nanti lo malah sakit" ucap raya mencoba menenangkan angga.

"Lo tau kan ray gue tulus banget sayang sama lisa. Tapi gue udah gagal ngejagain lisa ray lisa masuk rumah sakit karena gue yang gagal ngejaga dia ray" lirih angga dengan pandangan tetap lurus kedepan.

"Lo gak salah Ga. Mungkin ini cara Allah negur lisa biar dia istirahat. Gue yakin lisa bakal baik-baik aja karena gue tau dia itu cewek kuat jadi gamungkin dia bakal terus koma" ucap raya penuh keyakinan.

"Gue gak mau kehilangan lisa ray" butiran bening berjatuhan dipipi angga.

"Lisa akan kembali. Udah ah mending kita masuk yuk" ajak raya kepada angga.

Mereka berduapun akhirnya tiba didalam ruangan lisa. Keadaan hening tak ada yang berbicara yang terdengar hanyalah alat deteksi detak jantung lisa. Setelah sekian lama raya dan angga berada didalam ruangan lisa tiba-tiba ada pergerakan kecil dari jari mungil lisa yang membuat raya dan juga angga terkejut. Tangannya terus bergerak dengan sigap angga memanggil suster untuk datang memeriksa lisa.

"DOKTERRRRR. SUSTERRRR LISA BANNGUN!" Teriak angga histeris bersamaan dengan itu seorang dokter dengan beberapa pendampingnya masuk kedalam ruangan lisa dan segera memeriksa keadaan lisa.

"Mohon tunggu diluar. Kami akan memeriksanya" ucap suster ramah lalu raya dan juga angga berjalan keluar menunggu didepan ruang UGD.

***

'Jangan khawatir akan rencana Allah~ftmh.

                           ________

Akhirnya lisa ada perubahan juga setelah sekian lama😊

Budayakan vote❤

Maafkan bila ada typo. Karna bagaimanapun penulis juga manusia yang tak luput dari kesalahan.......

Nege Turn BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang