14

80 9 0
                                    

Sudah sekitar 3 bulan lebih sejak kejadian di cafe itu lisa tak pernah lagi melihat farhan baik disekolah maupun ditaman dekat komplek perumahannya. Bahkan dikabarkan farhan sudah pindah rumah ke luar negeri tapi masa bodo amat lah toh aku juga sudah tidak memikirkan farhan lagi semenjak kejadian itu aku benar-benar benci terhadap farhan dan sakit hati karena sudah dipermainkan olehnya. Sekarang lisa telah membuka lembaran baru bersama dengan angga, ya walaupun belum ada status pacaran namun setidaknya sekarang lisa sudah mulai mau mencoba membalas cinta angga jadi tinggal tunggu waktu sampai hati lisa benar-benar yakin akan menerima angga dan mengubah statusnya dari bersahabat menjadi berpacaran.

"Pagi calon pacar"sapa angga ketika aku baru saja ingin bergabung ke meja makan untuk sarapan sebelum berangkat kesekolah.

"Pagi" jawabku sekenanya.

"Sini calon pacar duduk samping abang ganteng" angga menepuk bangku sebelahnya yang kosong kode agar lisa mau duduk disebelahnya.

"Abang ganteng apa abang ojek" sindir lisa seraya duduk disamping angga dan mulai menyantap roti isi selai cokelat kesukaannya.

"Abang ojek juga gapapa yang penting mbanya sayang"

"Yayaya seterah" usai mengucapkan kalimat tersebut aku melanjutkan aktifitas sarapanku.

"Ini sayang obatnya jangan lupa diminum" Novi menyodorkan beberapa pil kepada putrinya.

"Bun sampai kapan sih aku harus minum obat? Aku kan udah sembuh" rengek lisa karena ia sudah mulai bosan mengkonsumsi obat setiap hari.

"Kamu belum sembuh total sayang jadi sabar ya" novi mengacak puncak kepala lisan pelan.

"Gausah manja deh" angga mencibir.

"Diem lo" ucap lisa tajam pada angga.

"Dasar cewek" guman angga sepelan mungkin agar lisa tidak mendengarnya.

"PAGI SEMUAAAA. ORANG GANTENG DISINI" Gery datang tiba-tiba dan mengejutkan semua yang berada di meja makan.

"Ya Allah gery kamu tuh ya selalu bikin bunda sport jantung" ucap novi seraya mengelus dada. Yang dilakukan gery hanyalah nyengir kuda dan beralih mengambil sandwich yang telah dibuatkan khusu untuknya.

"Bun hari ini aku pulang agak telat ya. Mau ngerjain tugas soalnya" gery memberitahu kepada bundanya agar bundanya tak khawatir.

"Iya. Tapi jangan sampe malem banget ya" balas novi dengan tersenyum.

"Siap bunda" gery memberi hormat dan menegakkan duduknya layaknya sedang berhadapan dengan jendral.

***
Pukul 07.30 wib. Bandara Ngurah rai.

Pria itu sedang bersiap-siap karena 15 menit lagi pesawat yang akan berangkat. Tempat yang dituju adalah jakarta tempat dimana masa kecilnya yang sangat bahagia dengan seorang gadis cengeng nan manja itu. Perjalanannya dari bali menuju jakarta terasa begitu lambat mungkin ini karena ia yang sudah tidak sabar bertemu dengan cinta masa kecilnya dulu. Tiba waktunya ia sampai dengan selamat di bandara Soekarno Hatta. Ia pun segera bergegas menemui supir pribadinya yang sudah siap menyambut kedatangannya di loby bandara. Selama diperjalanan pria tersebut selalu tersenyum melihat keadaan jakarta yang sekarang semakin padat dan ramai dalam hatinya ia sudah tak sabar ingin bertemu dengan gadis tersebut.

"Pak kerumah om husein dulu ya"

"Tapi den. Ibu sudah menunggu dirumah sejak tadi"

"Gapapa pak. Cuma sebentar doang ko"

"Yasudah kalau begitu den"

Mobil Pajero terus melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan ibu kota yang cukup ramai. Tak lama kemudian tibalah mobil tersebut didepan gerbang rumah kediaman gadis yang ia cintai. Ia pun turun dan melangkah masuk kedalam halaman rumah tersebut. Nampak sepi namun pintu utama terlihat agak kebuka yang menandakan bahwa ada orang didalam, bel ditekan dan tak lama muncul seseorang dari balik pintu.
.
.
.
.
.
.
"YA ALLAH LANAAAAAA. YA AMPUN GUE KIRA LO UDAH MATI TAU GASI. GUE KANGEN BANGET SUMPAH SAMA LO" gadis tersebut langsung memeluk erat tubuh pria dihadapannya. Pria tersebut yang mendapat serangan tiba-tiba hampir saja terhuyung kebelakang.

"Ya ampun ini beneran elo kan"

"Sumpah lo tambah ganteng"

"Tetep wangi kaya dulu"

"Maygat lo sama siapa"

"Berangkat kapan? Sampe jam berapa? Gimana keadaan lo? Gimana sekolah lo? Woyyy ya ampun masih idup aja sih lo" gadis itu terus menyerocos tak henti-henti karena masih syok sekaligus sangat bahagia akhirnya ia bisa bertemu dengan Lana teman masa kecilnya dulu.

"Bacot lo masih sama ya kaya dulu" gemas dengan tingkah laku lisa membuat lana refleks mengacak rambut lisa penuh kasih sayang.

"Ah tapi lo sayang kan"

"Idih najis!" Lana menyelonong masuk kedalam untuk menemui om husein dan tante novi.

"Loh lana kapan dateng" sapa novi hangat.

"Barusan bun. Om mana bun" tanya lana mencari keberadaan om husein.

"Masih dikantor. Sini duduk biar bunda ambilin minum"

"Elah bun kaya anak baru aja hehe. Kan biasa ambil sendiri" ucap lana sambil terkekeh.

"Rumah gue bukan cafe tolong garis bawahi itu" ketus lisa.

"Bacot"

"Dih si tai. Ko jadi makin songong sih" lisa melipat tangannya didepan dada dan duduk tepat disamping lana namun badannya menghadap kearah pria tersebut.

"Gapapa songong yang penting ganteng" ucapnya bangga.

"Cih.. mau muntah gue"

***

"Jika pertemuan yang menyatukan mungkin pertengkaran yang akan memisahkan~ftmh.

                           ________

Akhirnya usai sudah masa UASku❤

Gimana-Gimana seru gak ceritanya ? Semoga seru dan menarik kalian untuk tetap baca 'Nege Turn Back' ya........
.
.
.
.
.
.
.
Budayakan vote❤

Nege Turn BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang