5

82 8 0
                                    

Baru satu langkah aku menuruni anak tangga sudah tampak seorang lelaki tampan dengan memakai jaket hodie marunnya sedang duduk ganteng di depan televisi. Aku berjalan terus sampai akhirnya aku sudah duduk tepat disampingnya.

"Sendirian aja mas pacarnya mana" refleksa farhan menoleh kearah sumber suara tersebut. Ia terkekeh pelan lantas menjawab.

"Ada di kulkas samping telor. Atas keju. Bawah botol. Ketiban micin" aku melongo dengan jawaban farhan barusan lantas kami tertawa bersama menyadari kegaringan percakapan ini.

Akhirnya kami larut dalam perbincangan tak jelas sampai akhirnya terdengar suara bel rumah akupun segera bangkit dan menuju pintu untuk membukakan pintu dan melihat siapa yang datang.

Ceklek....

"Hai syantik" dasar anak dugong.

"Cantik" ralatku.

"Ya itchu" ucapnya.

"Jijik sumpah. Tumben kesini malem ada apa" tanyaku to the point.

"Nih kasih kue buat camer" angga memamerkan sederet giginya.

"Apaan dah lo. Btw thanks ya tapi mamah lagi keluar ada pengajian" ucap lisa membuat angga mengangguk paham. Angga menyelonong masuk dan matanya langsung tertuju pada sosok lelaki yang sedang duduk di kursi sofa ruang televisi. Belum sempat angga menyapa lelaki itu sudah bangkit dari tempat duduknya dan berjalan mendekati lisa lalu menggenggam erat tangan lisa seolah sedang menunjukkan pada angga bahwa lisa seutuhnya milik farhan.

"Ayo lis keluar. Aku laper" belum sempat lisa berkomentar namun dengan agak memaksa farhan sudah menarik lisa keluar.

"ANGGA GUE PERGI. MAAF GA" teriakan lisa terdengar jelas lalu angga mengedikkan bahunya santai lalu beranjat naik ke atas menemui bang gery.

***
Dan disinilah lisa dan farhan berada diwarung pinggir jalan tak jauh dari rumah lisa ia berdua tengah asik menyantap nasi goreng special dengan keheningan tanpa ada yang bersuara sedikitpun yang ada hanya suara orang yang berlalu lalang dan suara gesekan yang berasal dari alat masak penggorengan dan samsinya. Setelah beberapa menit farhan sudah menghabiskan makanannya sedangkan lisa masih terisi setengahnya.

"Jauhin angga"

Uhukkk uhukkkk....

Lisa tersedak nasi gorengnya karena penuturan farhan barusan. Ia segera mengambil air mineral disampingnya dan meneguknya sampai tinggal setengahnya.

"M-maksud kamu"

"Bagian mana yang kamu gak ngerti" ucap farhan datar. Sedatar bamper miper.

"K-kenapa a-aku harus j-jauhin angga" tanya sepelan mungkin karna ia tak punya nyali besar untuk menatap farhan.

"Angga atau aku" konyol. Ya ini adalah pertanyaan konyol pertanyaan macam apa ini sebenarnya. Baru saja lisa hendak membuka suara namun farhan memotongnya.

"Ang.ga atau a.ku" farhan sengaja memberi penekanan pada kalimat tersebut agar lisa mengerti maksud farhan.

"Kalian bukan sesuatu yang harus dipilih farhan" ucapku tegas. Aku tak mungkin memilih karena ini sulit bagiku. Angga terlalu lisa sayangi sejak lama walaupun hanya sebatas sayang karena sahabat. Sedangkan lisa juga menyayangi farhan karena ia adalah kekasihnya.

"TAPI KAMU HARUS MILIH! KAMU NGERTI GAK SIH!!" jleb. Farhan baru sadar ia telah membuat lisa ketakutan karena ia membentaknya.

Lisa berlari menuju rumah dengan sekuat tenaga ia tak ingin bicara lagi pada farhan. Dengan sisa tenaga yang ia punya ia berjalan dengan tertatih menaiki tangga satu persatu untuk segera masuk ke kamarnya sebelum bang gery atau siapapun itu melihat keadaan lisa sekarang. Ketika ia sudah hampir berhasil masuk kedalam kamar terdengar suara yang membuat lisa menghentikan aksinya untuk masuk ke dalam.

"Farhan ngapain lo" ucap angga tenang.

Lisa tak menjawab dan iapun langsung masuk ke dalam kamar ia terlalu lelah hari ini.

***

Hidupku sudah terlalu terbebani lantas mengapa perasaanku harus serumit ini~ftmh.

                            _________

Dapet gak fellnya ? Kurang ya ? Aku tambahin deh nanti tapi voment dulu ya hehe....

Voment plis. Gak ada salahnya menghargai karya seseorang❤

Nege Turn BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang