26

59 6 0
                                    

Hari sabtu.

Hari ini jadwal angga untuk check up yang biasa dilakukan rutin setiap seminggu sekali. Demi melihat perkembangan angga jadi ia harus selalu hadir dalam pemeriksaan ini.

"Selamat pagi bu feby" sapa dokter charles ramah.

"Pagi dok" feby tersenyum kepada dokter charles.

"Selamat pagi angga. Bagaimana latihan berjalan kamu"

"Alhamdulillah lancar dok"

Dokter charles menganggukan kepalanya dan segera bangkit dari kursinya. "Baiklah sekarang waktunya kita periksa. Come on boy"

Charles mendorong kursi roda angga usai melakukan pemeriksaan. Dan segera duduk diposisi semula.

"Bagaimana dok? Apa perkembanganya cukup bagus" tanya feby to the point.

"Sangat baik, ternyata angga memiliki semngat yang luar biasa sehingga itu mampu membantu proses pemulihannya" dokter charles sedang memuji tingkat semangat angga yang luar biasa.

"Hufffttt syukurlah. Saya senang dengarnya dan sedikit lebih tenang"

"Ini resep seperti biasa dan bisa langsung ditebus dibawah" ujar dokter charles.

"Baik dok. Kalau begitu kami permisi" dokter charles hanya membalas dengan senyuman. Usai menebus obat feby membawa angga kembali kerumah untuk istirahat. Feby mengantarkan angga sampai dikamarnya bahkan ia membantu angga untuk membaringkan tubuhnya diatas kasur dan setelah itu ia memakaikan selimut ditubuh angga. Lalu ia turun kebawah untuk menyiapkan makan siang untuk keluarga kecilnya.

***

"Ray kalo udah sampe rumah angga lo bersikap biasa aja ya. Jangan jijik sama dia" ucap lisa khawatir takut kalau ia nantinya akan mengejek angga.

"Yaelah lis gamungkin lah gue jijik sama dia. Dia sahabat gue apapun kondisinya" raya mengucapkan kalimat jujur tanpa ragu apalagi bohong sedikitpun.

"Thanks ray" lisa memeluk erat raya. Ia bersyukur karena ia memiliki sahabat seperti raya yang selalu mengerti dan ada untuknya kapanpun lisa membutuhkannya. Tiba dirumah angga lisa dan raya pun segera turun dari mobil dan berjalan menuju pintu rumah angga.

"Assalammualaikum"

"Waalaikumsalam. Eh lisa sama raya sini masuk"

"Angga ada kan mi" tanya lisa dan membuat feby mengangguk.

"Tapi dia baru aja pulang dari rumah sakit dan lagi istirahat untuk sekarang ini" lisa dan raya menjadi bingung sendiri.

"Yaudah mami kan lagi masak. Sambil nunggu angga bangun aku bantuin mami masak deh dan lo raya tunggu diruang tv aja ya" raya hanya mengangguk dan berjalan menuju ruang tv. Sesampainya didapur lisa langsung membantu feby untuk memasak, ia memang tak terlalu pandai memasak namun ia bisa memasak dengan rasa yang lumayan enak dan tidak terlalu buruk untuk dijadikan mantu idaman hehehe.

"Gimana kondisi angga mi" lisa membuka suara.

"Alhamdulillah perkembangannya semakin baik menurut dokter charles" feby coba menjelaskan.

"Syukurlah lisa seneng dengernya" lisa tersenyum bahagia.

"Kalau hubungan kamu dengan angga bagaimana" sontak lisa menghentikan aktifitasnya mengaduk sayur sopnya.

"Baik-baik aja ko mi" jawab lisa sekenanya.

"Mami harap kalian gaka akan terpisahkan sama seperti impian authornya hehe" feby terkekeh sendiri.

"Iya mi tergantung alur cerita yang dibuat authornya aja berujung seperti apa" lisa pun ikut terkekeh.

"FOKUS HEH! ITU SOP NANTI GOSONG. PLIS FOKUS SAMA MASAKAN KALIAN GUYS JANGAN BAHAS AUTHOR DISINI"

"Ampun author" ucap lisa dan feby bersamaan. Setelahnya mereka kembali fokus dengan masakan mereka dan tak lama kemudia masakan telah siap dan sudah tersusun rapih diatas meja makan.

***

'Andaikan hembusan angin bisa mengikutsertakan semua masalah yang ada, mungkin aku akan berharap bahwa angin terus berhembus dengan kencang dan membawa masalah terbesar yang diakibatkan oleh CINTA~ftmh.

__________

Tak ada kalimat panjang untuk saat ini selain kata 'budayakan follow serta vote'❤
.
.
.
.
See you all :)

Nege Turn BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang