38

49 5 1
                                    

"Duhhh sayang gaboleh gitu nanti kamu cepet tua loh kalo ngomel terus"

"Diem ah berisik" lisa duduk disamping angga dan mulai sibuk dengan remote tv. Angga hanya memandangi lisa dari samping, ia terlihat cantik saat ngambek seperti sekarang.

"Lisa" angga mencoba menganggu lisa dengan mencubit pelan lengan lisa.

"Hm"

"Lisa" kini tangan angga berganti menjadi bergelayut manja dilengan lisa persis seperti (ah kalian bisa tebak sendiri).

"Apasih Ga, gausah manja deh!"

Angga tak menghiraukan omelan lisa ia justru menyenderkan kepalanya dibahu lisa, dan menggerak-gerakan kepalanya seperti kucing. "Lis nikah yuk" mata lisa terbelalak kaget saat mendengar ucapan angga.

"Lo sinting! Kita masih sekolah, dan gue gamau nikah sebelum gue jadi orang sukses" tegas lisa.

"Kan ayah kamu kaya, papah aku juga kaya, jadi gak masalah dong kalo kita nikah muda ? Toh nanti aku bakal lanjutin usaha papah jadi nanti kita bisa hidup berkecukupan lis" jawab angga enteng.

"Anggaku sayang. Dengerin baik-baik ya" lisa mencoba tersenyum dipaksakan.

Angga mengangguk-anggukan kepalanya seperti anak kecil. "Iya sayang aku dengerin" kata angga antusias.

"Nih, aku tau ayah aku emang orang berkecukupan begitu pula dengan papah kamu, tapi aku juga cukup tau diri buat gak manfaatin kekayaan mereka" lisa menarik nafas sejenak dengan angga yang masih setia mendengarkan kelanjutannya.

"Emang kamu gak mikir selama ini kita hidup selalu bergantung sama orang tua, nah masa nanti sampe kita nikah kita juga masih mau bergantung sama orang tua, kalo aku sih gamau. Karena memang ketika kita sudah dewasa harusnya kita mampu hidup mandiri dan gak bergantung sama orang tua, sekalipun orang tua kita kaya raya" angga sempat tertegun dengan penjelasan lisa.

"Jadi. Aku gamau nikah sebelum kamu mapan dengan butiran keringat kamu sendiri yang bisa angkat derajat kamu" kalimat terakhir lisa bagaikan sebuah biusan yang mampu membuat angga bengong. Angga benar-benar tidak menyangka kalau lisa bisa berpikiran sangat dewasa seperti tadi bahkan ia sendiri tak pernah memikirkan hal tersebut. Yang ia pikirkan hanya minta uang dengan instan dan apapun bisa ia beli semaunya, ia sangat beruntung telah memiliki lisa, gadis yang selalu berpenampilan sederhana dan terkesan lebih apa adanya dibanding cewek-cewek kaya yang lainnya. Ia salut pada kekasihnya ini sungguh salut. Tanpa pikir panjang angga langsung memeluk lisa erat, awalnya lisa sempat terkejut namun beberapa detik kemudian ia membalas pelukan hangat angga.

Beruntungnya aku dimiliki kamu.

Kamu adalah bukti dari cantiknya paras dan hati.

Kau jadi harmoni saat ku bernyanyi tentang terang dan gelapnya hidup ini.

Kaulah bentuk terindah dari baiknya tuhan padaku.

Waktu tak mengusaikan cantikmu, kau wanita terhebat bagiku tolong kamu camkan itu!

Angga bersenandung kecil saat memeluk lisa, lisa tersenyum bahagia didalam pelukan angga. Angga beruntung memiliki lisa dan begitupun dengan lisa yang sangat beruntung memiliki angga.

"Ekhmmmm" suara deheman dari seorang pria merusak suasana romantis antara angga dan lisa.

"E...eh ayah" lisa tertunduk malu.

"Halo yah, gimana ena-enanya sama bunda" sontak lisa langsung membelalakkan matanya hampir mau copot saat mendengar ucapan angga yang terlalu lancang.

"Beres, tinggal kamu nih kapan mau nyusul" lisa semakin melebarkan matanya saat mendengar respon ayahnya.

"Nanti yah tunggu mapan, sesuai permintaan tuan puteri" angga mengedipkan sebelah matanya genit.

"Baguslah, berarti kalau kamu mapan ayah jadi gak khawatir lisa akan makan batu rebus nantinya" arifin dan angga tertawa bersama, mereka berdua benar-benar tidak waras.

"Bukan batu rebus om, tapi tongseng pasir laut" mereka berdua semakin tertawa terbahak-bahak.

Lisa beranjak dari sofa menuju kamarnya sambil berkata. "Gak waras" setelahnya ia langsung pergi menaiki tangga, namun baru dua langkah ia naik sudah terdengar suara.

"LISA JANGAN JADI ANAK DURHAKA, AYAH DENGAR KAMU BILANG KAMI TIDAK WARAS" lisa melanjutkan langkahnya dengan geleng-geleng kepala.

***

'Bergantung sama orang lain aja jangan sampe! Apalagi harus bergantung sama orang tua~ftmh.
.
.
.
.
Aku hadir kembali :)
.
.
.
Next part!
.
.
.
See you all :)

Nege Turn BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang