18

58 5 0
                                    

Wajah lisa terlihat sangat pucat dan terus mengeluarkan keringat sampai membasahi wajahnya. Lana merasa sangat bersalah karena sudah memaksa lisa tadi ternyata lisa benar-benar takut menaiki wahana Histeria ia mengira bahwa lisa tadi hanya bercanda ternyata lisa memang takut setengah mati. Lana membelikan tissue dan air mineral agar lisa sedikit lebih tenang dan tidak gemeteran seperti sekarang lalu akhirnya setelah sekian menit menunggu kini keadaan lisa sudah mulai membaik namun masih terlihat syok saja. Tiba-tiba.......

"Ayo pulang" satu tangan terulur menarik tangan lisa dan segera menyeretnya.

"E-eh lo ngapain bawa lisa" sentak lana pada Angga. Angga tak menghiraukan lana ia terus berjalan membawa lisa untuk segera pulang.

Selama diperjalanan tak ada yang bersuara sama sekali. Entah mengapa lisa merasa canggung saat ini berada bersama angga, bagaimana tidak karena sudah sekitar 2 hari belakangan ini ia tak bersama dengan angga. Tak lama mobil angga telah tiba dihalaman rumah lisa dan kini angga pun langsung turun dari mobil disusul lisa mengikuti dibelakangnya.

"Assalammualaikum"

"Waalaikumsalam. Eh angga, loh ko sama lisa bukannya lisa sama lana tadi" tanya novi heran.

"Lisa butuh istirahat bun" sela angga.

"Loh memang lisa kenapa. Kamu kenapa sayang" novi mendekati lisa yang masih sedikit pucat. Tanpa menunggu lama novi membawa lisa ke kamarnya. Berbeda dengan angga pria itu justru menuju dapur untuk membuat sesuatu. Usai membuat sesuatu angga beralih menaiki tangga dan menuju kamar lisa.

Ceklek

Lisa menoleh ke arah pintu yang terbuka dan menunjukkan angga yang datang membawa nampan. "A-angga"

"Makan" angga meletakkan nampan tersebut didepan lisa.

"Hah"

"Cepet"

"Ga-gamau gue galaper" bohong lisa.

"Seterah" angga terkesan cuek saat ini bahkan saat ia biasa memaksa lisa makan tapi kali ini ia benar-benar tak peduli.

"Angga" lirih lisa saat angga hendak membuka pintu kamar lisa dan bersiap untuk pergi.

"Hm" angga membalikkan badannya menghadap lisa.

"Emmm gue mau makan asal lo te-temenin g-gue" cicit lisa.

Angga melangkahkan kaki mendekat kearah lisa dan duduk didepan lisa. "Buruan" sontak lisa mendongakkan kepala dan tersenyum bahagia karena angga mau menemaninya. Angga terus mengamati lisa yang tengah makan didepannya, menurut angga itu suatu hal yang menggemaskan tanpa ia sadari bibirnya terangkat keatas membentuk sebuah senyuman kecil.

"Angga jangan lihatin gue. Gue malu" lisa merasa risih karena angga terus menatapnya.

"Cih....pede gila" buru-buru angga memalingkan wajahnya.

"Gue udah makannya" angga menurunkan pandangannya kearah piring didepan lisa. Makanan diatasnya masih tersisa lumayan banyak.

"Abisin" tegas angga.

"Gue kenyang Ga. Lo ambilnya kebanyakan"

"Abisin gue bilang"

"Gamau"

"Seterah" angga mengambil nampan berisi piring dan gelas yang lisa gunakan tadi dan segera beranjak pergi kedapur. Saat tiba didapur ternyata ada novi sedang memasak didapur untuk makan malam.

"Bun. Angga pamit pulang ya"

"Loh ko cepet"

"Iya. Lisa butuh istirahat"

"Oh yasudah kalo gitu. Hati-hati dijalan ya sayang"

"Iya bun. Assalammualaikum"

"Waalaikumsalam"

Angga meninggalkan halaman rumah lisa dan segera menuju rumahnya untuk istirahat karena sudah merasakan lelah. Setibanya dirumah angga langsung masuk kedalam kamar dan membaringkan tubuhnya dikasur.

***

'Tak perlu mengejar apabila tujuanmu belum pasti, tentu kau tak ingin tersesat ditengah jalan dan tak tahu arah jalan pulang~ftmh.

                          ________

Maaf aku curhat sedikit nih hehehe....
.
.
.
.
.
Maaf kalo bagian ini kurang dapet rasanya karena aku nulis ini antara mau dan tak mau hehe :) tapi aku selalu berusaha update buat kalian semua ko :)
.
.
.
.
Budayakan follow serta voment❤
.
.
.
Maaf jika menemukan typo.

Nege Turn BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang