22

52 6 1
                                    

Kini lisa sudah berada didepan pintu putih bersih nan besar tersebut. Ia mengetuk dan memberi salam sebelum masuk kedalam.

"Assalamualaikum" ucap lisa penuh dengan semangat.

"Waalaikumsalam tunggu sebentar" lisa mengenali suara tersebut dan ia semakin melebarkan senyumannya.

"Siap-. Oh ya ampun lisa apa kabar sayang" feby langsung memeluk lisa erat.

"Sangat baik mi. Mami apa kabar"

"Baik. Yaudah yuk masuk"

"Angga mana mi lisa ingin ketemu" tanya lisa antusias. Dan entah mengapa senyuman feby memudar dan memancarkan kesedihan yang mendalam.

"Mami kenapa. Mami sakit" tanya lisa khawatir dan feby hanya menggeleng sekilas.

"Terus mami kenapa? Angga  lagi tidur ya mi? Yaudah gapapa mi nanti lisa balik lagi aja deh" lagi-lagi feby menggeleng dan memegang erat tangan lisa.

"Kamu sayang angga kan"

Lisa mengangguk.

"Kamu cinta sama angga kan"

Lisa mengangguk lagi.

"Kamu bisa terima apa adanya kan"

Lisa lagi-lagi menganggukkan kepalanya. "Jadi angga sekarang dimana mi" tanya lisa to the point.

"Angga dikamar" lisa mengangguk sekali lagi dan langsung beranjak dari hadapan feby menuju lantai 2 dimana angga berada sekarang.

Ceklek.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Lisa melihat sosok pria yang kini tengah duduk menghadap jendela yang dengan sengaja ia biarkan terbuka membuat angin di sore hari dapat menyentuh kulitnya yang bersih.

"Angga" yang dipanggil menolehkan kepalanya. Angga nampak terkejut akan kehadiran lisa dirumahnya.

"Mau apa lo" ketus angga.

"Jenguk lo. Gue kangen banget Ga sama lo" lisa jujur.

"Pergi"

"Gamau. Gue kangen banget sama lo mau peluk lo Ga" lisa berusaha mendekat dan ingin menyentuh bahu angga namun tangannya ditepis kasar oleh angga membuat lisa sedikit meringis.

"GUE BILANG PERGI" maki angga.

"Gue pikir selama 1 tahun lo gak ketemu gue lo bakal kangen sama gue. Sama seperti gue kangen sama lo" lisa meneteskan airmata, perasaannya tak karuan antara ia terlampau rindu dan senang angga kembali atau karena respon angga yang seperti itu.

Gue kangen lis. Bahkan sangat sangat rindu~batin angga

"Gue gak kangen. Mending lo pergi"

"Apa alasan gue harus pergi dari sini"

"Gak ada"

"Lantas kenapa gue harus pergi jika tanpa alasan" lisa berusaha menyudutkan angga.

"Lo akan malu lis" lirih angga sambil menundukkan kepalanya.

"Kenapa begitu" tanya lisa

"Kenapa gue harus malu"

"Apa gue salah kembali untuk lo Ga" suara lisa mulai bergetar pertanda bahwa ia akan segera menangis.

"Gue gapernah malu punya sahabat kaya lo. Walaupun lo bobrok, pecicilan, sering bikin kesel, sering bikin ilfil, jail, sok ganteng, sok ke-"

"GUE LUMPUH LIS. APA LO MASIH BISA TERIMA GUE! LO PASTI MALU LIS PASTI!! SEKARANG LO PERGI DARI SINI GUE GAMAU LO DIPERMALUKAN KARNA GUE" dengan cepat lisa memeluk erat tubuh angga yang kini tengah duduk dikursi roda. Nafas angga memburu bahunya bergetar hebat dan ia menangis begitu saja saat lisa memeluknya erat.

"Gue udah gabisa apa-apa lis. Bahkan buat sekedar jagain lo aja gue gabisa. Gue semakin merasa bahwa hidup gue hanya akan menjadi beban untuk semuanya" angga masi menangis dan lisa masih memeluk angga erat.

"Jadi gue mohon lo pergi lis. Ada lana yang bisa jagain lo lebih baik daripada gue yang hanya sebatas pria lumpuh. Gue gapantes buat lo lis" lisa masih terdiam mendengarkan angga. Bibirnya terasa kelu tak dapat berbicara.

"Gue gamau bikin lo malu karena punya sahabat lumpuh kaya gue. Gue mau lo hidup seneng. Gue mau lo selalu ada yang jagain. Meskipun itu bukan gue tap-"

"Stop angga stop. Berhenti merendahkan diri lo sendiri. Berhenti merasa bodoh seperti ini"

"Tapi lis gu-"

"Lo akan tetap hidup bersama gue disini Ga. Gue akan jagain lo seperti lo jagaib gue. Gue akan mencintai lo sama seperti lo mencintai gue, gue akan tetap bersama dengan lo sampai kapanpun. Gue terima lo apa adanya Ga"

***

'Apalah arti dari kesempurnaan fisik bila nyatanya hatimu tak sesempurna fisik luarmu~ftmh.

____________

Jangan lupa follow serta vote untuk cerita aku❤
.
.
.
.
See you all :)

Nege Turn BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang