"Sifat dingin gue itu gak berlaku saat gue dirumah,"
-Sarga
Abaikan typo guys!
••••••••••
Cowok berambut cokelat tua dan yang memiliki lesung di pipi kirinya ini lebih memilih duduk bersantai di balkonya, ia menghirup aroma coklat panas yang ia buat sendiri.
Sarga benar-benar merasa tenang sore ini, di tambahkan suasana sangatlah nyaman, komplek yang sunyi hanya ada suara burung berkicuan memadukan senja sore yang indah dengan suara burung itu yang sangat merdu. Sarga meminum coklat panasnya sambil menikamati senja. Tiba-tiba saja pintu kamar Sarga terdengar terbuka, Sarga menatap siapa yang membuka pintu kamarnya, lalu terdapat sosok cowok berperawak tinggi dan putih tidak jauh beda dengan Sarga.
"Sarga, lo minjem gitar gue gak?" tanya cowok itu.
"Kagak. Gue gak minjem sama sekali. Mungkin sama Gio," jawab Sarga menatap cowok itu.
"Oh, oke."
"Bang Sidra! Lo cek kamar Gio aja." ucap Sarga pada kakak nya yang bernama Sidra Razino Putra. Dan cowok yang tadi Sarga sebut 'Gio' itu adalah adiknya yang benama panjang Sergio Alexus Putra.
Sidra adalah kakak Sarga yang sekarang masih berkuliah di semester pertengahan, tak jauh beda dari Sarga wajahnya. Sidra itu sukanya berfoya-foya bersama teman-teman kampusnya, Sarga sudah tahu kebiasaan buruk kakak nya ini. Jika kalian tanya sifat Sergio adiknya, tak jauh beda sifatnya dari Sidra. Hanya saja Sergio selalu memakai kekuasaan orangtua untuk kepentingan dirinya, Sergio orang yang sangat Arrogant dan tidak mau mengalah pada siapapun, Sarga dan Sergio hanya berbeda satu tahun.
Sekarang Sergio menginjak kelas satu SMA di SMA StarHigh. Sekolahnya itu cukup mahal, dan hanya orang-orang yang mampu atau kaya yang bisa bersekolah disana. Sergio memang tidak suka hidup sederhana, maka dari itu ia memilih sekolah ini.
Karena keluarga Sarga yang terbilang kaya raya dan penting dalam hal apapun, membuat Sergio memakai kekuasaan orang tua, tapi tidak dengan Sarga. Sarga beda dari Sidra dan Sergio, ia lebih suka sederhana walau tetap saja meminta uang pada orang tuanya.
Sergio termasuk manja sekali, dan benar-benar pemarah juga keras kepala. Kadang Sarga kewalahan dengan sifat adiknya yang seperti ini.
"Gio emang ada di kamarnya?" tanya Sidra sebelum ia melangkah keluar kamar.
"Paling lagi main skate di taman komplek. Sama temenya si Deon," jawab Sarga.
"Oh, yaudah gue mau ketemu pacar gue dulu... Lama nunggu Gio balik mah. Bye! Jangan main mobile legends terus ya!" kata Sidra lalu pergi meninggalkan kamar Sarga. Sarga membuang nafas kasar lalu menatap langit senja, keluarganya cukup terbilang harmonis. Tapi, sayangnya Papa dan Mamanya sibuk mengurus perusahaan besarnya yang berada si London. Hari ini pun kedua orang tuanya belum juga pulang dari London.
Lima belas menit kemudia, terdengar suara seseorang memanggil namanya dari luar pintu kamar Sarga.
"Sarga!" panggil seseorang dari luar kamarnya. "Sarga! Sarga!" panggilnya. Sarga lalu membuka pintu kamar nya dan menampakan sosok cowok berkukit putih, tinggi sama persis dengan Sarga.
"Apa?" tanya Sarga.
"Gue nelpon mama tapi gak diangkat! Coba lo telpon. Buruan! Sarga!!!" ucap cowok itu alias Sergio. Sergio kesal sendiri karena telpon nya tidak ada jawaban sama sekali dari mamanya.
"Lo habis darimana?" tanya Sarga dengan nada tenang pada adiknya. "Dan kenapa siku tangan lo luka?" lanjutnya, Sarga yang heran melihat siku tangan Sergio adiknya berdarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sarga
Teen Fiction⛔Follow untuk membaca. Cerita segera di Private⛔ Aluna namanya. Si cewek pencicilan dan sangat polos yang baru masuk SMA. Punya hati yang labil, bingung mau suka siapa? Tapi, di hari itu. Aluna memutuskan untuk suka hanya pada 'Dia' cukup satu saj...