Entah apa yang kini Sarga rasakan ketika Aluna memeluk dirinya. Ia merasakan detak jantung yang tidak beraturan. Aluna yakin sekarang kedua telapak tangannya sudah berkeringat karena gugup.
Akhirnya Aluna sampai di depan rumah yang cukup bagus, minimalis tapi tetap terlihat mewah. Tanpa disuruh Sarga Aluna sudah turun terlebih dahulu dari motor karena tidak ingin merasakan jantungnya yang sudah berdetak sangat cepat.
"Sini helmnya," pinta Sarga pada Aluna. Gadis itu melepas helmnya dan memberikan pada Sarga.
Aluna masih diam tidak bersuara sampai sebuah suara membuyarkan lamunannya. "Hai!! Akhirnya udah dateng.."
Ia melihat Namira berjalan kemari di bantu oleh Ibunya. Aluna tersenyum lalu berjalan kecil menghampiri Namira. "Maaf lama,"
"Its oke, yu masuk. Mama udah masakin makanan enak!" Seru Namira senang.
Aluna bisa melihat Sarga yang tersenyum lembut menatap Namira. Ia tahu bahwa kebahagiaan lelaki itu adalah Namira, Aluna tersenyum miris karena sudah mengharapkan lelaki yang salah.
Sarga dan Aluna masuk dan mereka sudah disuguhkan berbagai makanan lezat. Kalian harus tahu bahwa Aluna sangat doyan makan, melihat semua ini rasanya Aluna harus menjaga image di depan Sarga dan keluarga Namira.
"Makasih ya buat Sarga sama Aluna udah mau main kesini dan nemenin Namira." Ibu Namira tersenyum ramah kepada Aluna dan Sarga.
"Apasih yang engga buat Namira." Goda Sarga sambil mencolek dagu Namira.
Aluna yang melihat itu hanya bisa tersenyum. Ia belum pernah melihat Sarga seperti ini jika di sekolah, atau memang Aluna saja yang belum mengenal Sarga lebih dalam seperti Namira. Aluna ingin sekali mendapat perhatiaan dan senyuman dari Sarga seperti apa yang Namira dapatkan dari Sarga.
"Eh, Aluna.. boleh nanya gak? Lo udah punya pacar belum?" Tanya Namira.
Aluna langsung menoleh kearah Namira sambil berkata. "Belum dong,"
"Kenapa belum? Padahal lo cantik pasti,"
"Karena orang yang gue suka ngga mengharapkan gue."
Aluna tersenyum. "Belum dapet aja kok, semoga nanti bisa nemu cowo yang tulus suka sama gue."
Namira menangguk. "Kalau gue dari dulu suka sama Sarga."
Deg!
Aluna diam mematung sedangkan Sarga hanya tersenyum menatap Namira. "Oh ya?"
Namira mengangguk lagi dengan semangat. "Waktu itu doi udah pernah nembak gue, cuman gue tolak heheh.."
Sedangkan Aluna hanya bisa menampilkan senyuman palsu di depan Sarga dan Namira.
"Tapi gue masih suka sama lo kok!" Ucap Sarga sambil mencubit pipi Namira gemas.
Aluna memalingkan wajahnya berusaha untuk menahan air matanya karena tontonan di depannya ini. "Izin keluar sebentar ya.."
Aluna pun beranjak pergi keluar untuk menangkan diri. Diam diluar selama sepuluh menit itu mungkin cukup untuk hatinya, sekarang ia harus masuk kembali untuk makan bersama dengan keluarga Namira. Aluna melihat Namira dan Sarga yang sedang bercanda gurau, sangat menggemaskan.
"Maaf lama.." Aluna memberanikan diri membuka suara membuat Sarga dan Namira yang tadinya sedang asik bercanda gurau kini menatap kearahnya.
"Gapapa kok." Kata Namira tersenyum.
Aluna diam. Ia lebih memilih duduk di kursi yang jauh dari Sarga karena saat ini Aluna tidak ingin melihat wajah Sarga.
"Namira! Suruh temennya ke ruang makan sekarang ya, kita makan bareng." Teriak Ibu Namira dari arah dapur lalu Namira menyuruh Aluna dan Sarga untuk segera pergi ke meja makan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sarga
Teen Fiction⛔Follow untuk membaca. Cerita segera di Private⛔ Aluna namanya. Si cewek pencicilan dan sangat polos yang baru masuk SMA. Punya hati yang labil, bingung mau suka siapa? Tapi, di hari itu. Aluna memutuskan untuk suka hanya pada 'Dia' cukup satu saj...