39. Motor Trail

1.2K 78 43
                                    

Aluna diam mematung. Ia sangat kaget tiba-tiba ada di depannya.

"Lo ngapain disini?" tanya Sarga dingin.

Aluna gelagapan, lalu ia menatap Namira. "Nemenin dia,"

"Sarga? Lo kemana aja. Tadi gue hampir celaka, untung ada Aluna jadi gue selamat. Heheheh," ujar Namira sambil tersenyum lebar. Walaupun Namira tak bisa melihat tapi ia tahu itu suara Sarga.

Sarga menatap Aluna. "Ini jajanan Lo kan?"

Aluna melihat jajanan batagornya yang terjatuh saat tadi berusaha menolong Namira.

"Kenalin dia Aluna, Ga." ucap Namira yang belum tahu bahwa Sarga dan Aluna sudah saling mengetahui.

"Ah! Makasi. Btw, Ra.. kayanya gue harus balik ke ruang rawat Tante gue ya.." ucap Aluna karena tidak kuat dengan kejadian ini. Baginya ini sangat random, maksudnya, karena tiba-tiba saja ia bertemu Sarga dan Namira yang baru saja ia kenal ternyata mengenal Sarga.

"Eh, Aluna.. boleh gak besok main kerumah gue? Nanti Sarga kasih alamat rumah gue ke lo ya?" ujar Namira sebelum Aluna benar-benar pergi.

Sarga sedikit terkejut dengan kalimat yang dikeluarkan dari mulut Namira. Tapi karena sepertinya Namira sangat senang saat bersama Aluna? Apalagi Aluna sudah menolongnya. Mungkin sebagai rasa balas budi.

"Ah? Oh iya boleh," kata Aluna ragu sambil melirik sekilas kearah Sarga.

"Mana kontak lo Lun, nanti Sarga yang save." ucap Namira.

"Udah gue save." jawab Sarga cepat.

Aluna kaget. Padahal ia belum memberi kontak pribadinya pada Sarga tapi lelaki itu bilang sudah menyimpan kontak dirinya.

Sarga memberi kode mata agar Aluna meng-iyakan saja.

"Udah Ra," kata Aluna.

"Oh oke.. makasii yaa!!" balas Namira.

"Sorry ya gue gajadi nemenin lo keliling, heheh.." ucap Aluna.

"Gapapa.. dah!" pamit Namira sebelum kursi rodanya di bawa oleh Sarga.

                             •••••

Besoknya, saat disekolah Aluna masih diam belum ingin bercerita pada teman-temannya apa yang kemarin terjadi.

Elika sedari tadi memperhatika Aluna yang terus melamun saat pelajaran Sejarah pun Aluna masih melamun, biasanya Aluna selalu tertidur saat pelajaran itu.

"Kenapa sih lo melamun terus?" tanya Elika.

Aluna menatap sekilas Elika, lalu tangannya bermain di buku.

"Kemarin, pas gue lagi di rumah sakit karena Tante gue lahiran. And then gue ga sengaja liat cewek yang ternyata buta hampir aja nabrak pohon pake kursi rodanya, terus —"

Selagi Aluna bercerita Elika terus menyimak. Jangan lupakan dua temannya lagi, Elea dan Tyanna mereka berdua menyimak dari belakang.

"OH MY GOSH!" seru Elea membuat ketiganya terkejut, dan seisi kelas menatap kearah mereka.

Segara Tyanna menutup mulut temannya itu. "Le, berisik."

Untung saja Aluna sudah beres bercerita. Ia masih tidak percaya dengan kejadian kemarin, itu terlalu tiba-tiba.

"Berarti sekarang lo harus ke rumah sakit lagi?" tanya Elika.

Aluna mengangguk. "Gue udah janji."

"Gue ikut dong!!!" pinta Elea sedikit berteriak.

Elika menyentil jidat temannya, lalu ia berkata, "Jangan gila deh. Ini Aluna sedang memperjuangkan cintanya buat kak Sarga. Kalo ada lo hancur!"

SargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang