"Mungkin, sebanarnya itu dia peka. Cuman pura-pura gak peka aja."
-Aluna.
Kalo bisa dengerinya sama lagu -Inikah cinta.
| •••••••• |Sarga sedang duduk di atas kasurnya dan asik pada gamenya saat ini. Mata masih terus tertuju pada ponsel yang ia genggam selalu, Sarga sesekali menggoyangkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri karena terbawa suasana pada game Mobile Legends nya.
Terdengar suara pintu Sarga terbuka menandakan ada yang masuk ke dalam kamarnya. Sarga melihat kearah pintu kamarnya yang berwarna biru tua ini. Seorang wanita cantik, anggun dan memiliki wajah sama persis denganya, ia tersenyum menatap Sarga. Soraya Angeline adalah ibu dari Sidra, Sarga dan Sergio.
Sarga membulatkan matanya, ia terkejut melihat sang ibundanya berada dirumah. Pasalnya sang ibu sedang berada di London mengurus perusahaan mewahnya disana dan jika akan kembali pasti akan memberitahu Sarga ataupun Sidra dan Sergio. Ini sebuah kejutan besar baginya. Sarga tersenyum lebar saat melihat sang ibu ia langsung menghetikan aktivitas nya tadi dan berlari seraya memeluk Soraya.
Ia seperti anak kecil jika sudah bersama Soraya dan sifat dingin dan cuek benar-benar tidak berlaku saat dirinya dirumah. Jika ia dirumah bukan cuek dan dingin pada orang rumah, tapi ia akan menjadi Sarga yang penuh perhatian pada kakak dan adiknya maupun beberapa pegawai dan pembantu dirumah.
"Mah, kok gak bilang kalo mau balik ke Indo?" tanya Sarga seraya melepaskan pelukanya.
"Bukan kejutan dong namanya," jawab Soraya sambil mengacak-acak rambut cokelat tua milik Sarga.
"Gio dari tadi ngomel mulu gara-gara telfon nya gak diangkat sama mamah," ucap Sarga. Soraya tahu sekali sifat manja, pemarah, dan keras kepala anak bungsunya ini. Memang Sergio selalu di manja oleh Soraya, lain hal suaminya yang bersifat tegas pada ketiga pangeran tampanya. Tapi, suaminya adalah ayah yang baik bagi Sidra, Sarga, Sergio ketiga pangeran tampan dan Soraya beruntung memiliki mereka.
"Mamah sengaja hehe, sekarang Gio dimana?" tanya nya, "Oh ya, biasanya mobil Sidra ada di halaman kok gak ada?" tanya nya lagi.
"Gio di kamar. Tadi katanya bang Sidra mau ketemu kak Iren, Mah..." jawab Sarga.
"Duh, tuh anak pacaran mulu deh. Yaudah mamah ke kamar Gio dulu ya..." ucap Soraya lalu pergi meninggalkan kamar Sarga menuju kamar Sergio. Soraya membuka perlahan pintu yang berwarnakan hitam putih ini.
Terlihat anak bungsunya sedang melamun sambil tersenyum-senyum. Membuat heran dirinya. Apakah anaknya yang pemarah ini sedang merasakan jatuh cinta? Soraya hanya terkekeh kecil membayangkan itu.
Soraya masuk tanpa permisi kepada sang pemilik kamar. Sepertinya sang pemilik kamar ini tidak menyadari ada yang masuk kedalam kamarnya, saking asik pada lamunan nya itu.
"Melamun aja,"
Seketika lamuna cowok bermata cokelat terang ini buyar dan menatap siapa yang berbicara tadi. Sergio membulatkan matanya saat melihat sosok yang ia rindukan beberapa minggu ini, Sergio menatap Soraya berbinar-binar lalu memeluk sang Ibu yang berada di sampingnya Soraya tanpa perintah langsung memeluk putra bungsunya ini.
"Gio gak melamun sama sekali." tegas Sergio seraya melepaskan pelukan nya.
"Em... Masa? Kamu lagi jatuh cinta?" goda Soraya.
"Enggak." kekeuh Sergio. "Kapan pulang? Kok gak ngasih tau Gio?!" ucap Sergio kesal. Soraya tertawa melihat tingkah putra bungsunya yang kekanak-kanakan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sarga
Teen Fiction⛔Follow untuk membaca. Cerita segera di Private⛔ Aluna namanya. Si cewek pencicilan dan sangat polos yang baru masuk SMA. Punya hati yang labil, bingung mau suka siapa? Tapi, di hari itu. Aluna memutuskan untuk suka hanya pada 'Dia' cukup satu saj...