“Emang butuh perjuangan banget ya, buat deketin lo.”
-Aluna
SELAMAT MEMBACA
Abaikan Typo guys!
|•••••|
Aluna mengelap keringatnya dengan lengannya. Hari ini cerah, tapi yang membuatnya lelah itu. Ya, Olahraga keliling lapang dan basket.
Aluna gampang sekali capek. Jujur ia memang jarang sekali Olahraga, sekalinya Olahraga ya begini.
"Gila ya! Lari 10 puteran. Bisa peot lama-lama!"
"Untung cuman 10. Liat tuh anak cowok 15 puteran," kata Elika.
"Ke kantin yuk?" ajak Aluna.
"Emang boleh?"
"Boleh. Tadi gue udah nanya ke bu Aylih nya," jawab Aluna.
Mereka berdua berjalan menuju kantin. Sesampainya di kantin, Aluna sedikit tersentak kaget saat melihat Hasan sedang berduaan dengan cewek yang kemarin ia tembak di tengah lapang.
"Pura-pura gak liat aja!" kata Elika seakan mengerti kerasahan Aluna.
"Kaya cabe ya? pacarnya." bisik Elea sambil terkekeh kecil.
Aluna melewati meja Hasan dengan debaran jantung yang tak karuan. Ia berusah untuk tidak menoleh kepada Hasan. Setelah sudah jauh dari keberadaan Hasan, Aluna membuang nafas lega.
"Lun! Lo gak sadar apa? Tadi kak Hasan ngeliatin lo," heboh Elea.
"Gimana gue mau moveon dari kak Hasan, kalo elo bacot terus!" kata Aluna sambil mendelik pada Elea yang sedang cengengesan.
Aluna memisahkan dirinya dari yang lain. Ketiga sahabatnya sedang membeli batagor, sedangkan ia hanya ingin membeli Jus. Hanya berjarak 3 warung saja dari tempatnya sekarang.
"Bu Ijah, beli jus Jeruknya satu tapi yang manis yaa," ucap Aluna.
"Siap!" jawab bu Ijah.
Aluna menunggu jusnya jadi. Tiba-tiba ada seseorang di sampingnya yang ikut membeli. Aluna menghiraukannya tanpa menoleh ke sampingnya.
"Jus Alpukatnya,"
Aluna terdiam. Merasa kenal dengan suara yang tak asing di telingnya, perlahan ia pun menoleh kesampingnya. Dirinya sedikit kaget saat melihat Sarga berada di sampingnya! Coba bayangkan? Pasti saat itu juga Aluna akan berteriak. Tapi ia berfikir dua kali juga.
Emang Lun, jodoh mah gabakal kemana!
Aluna langsung menatap ke depan. Ia tersenyum girang, ingin sekali menyapa. Tapi Aluna di penuhi dengan rasa malunya.
Saat tangannya sudah siap untuk menepuk pundak Sarga. Jus yang ia pesan sudah jadi, dengan terpaksa Aluna mengurungkan niatnya.
Sebelum Aluna pergi. Ada yang janggal.
"Kak, kenapa jajan? Bukannya masih jam pelajaran ya?" Aluna langsung menutup mulutnya dengan satu tanganya. Kok bisa ia berkata sejelas itu pada Sarga, yang mungkin sedang kebingungan dengan ucapan Aluna itu.
Duh mulut, kagak bisa ngerem apa?
Aluna hanya bisa tersenyum kikuk saat Sarga menatapnya. Aluna mengutuk dirinya sendiri, apa urusan Aluna sampai menanyakkan hal yang tidak penting tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sarga
Teen Fiction⛔Follow untuk membaca. Cerita segera di Private⛔ Aluna namanya. Si cewek pencicilan dan sangat polos yang baru masuk SMA. Punya hati yang labil, bingung mau suka siapa? Tapi, di hari itu. Aluna memutuskan untuk suka hanya pada 'Dia' cukup satu saj...