Sarga berlari kecil mencari keberadaan gadis bodoh itu. Ucapan Aluna tadi seperti masih kurang jelas untuknya.
Dan akhirnya ia melihat seorang gadis sedang duduk di kantin sendirian sambil meminum segelas jus. Sarga ragu untuk menghampiri Aluna, ia memilikki gengsi yang tinggi dan untuk apa juga ia menghampiri Aluna.
Sarga kebingungan sendiri di tempat. Lalu tiba-tiba saja Aluna menatap kearahnya dan sontak membuat Sarga menjadi salah tingkah. Akhirnya ia memutuskan menghampiri Aluna yang terlihat tegang saat ia berjalan kearahnya.
Ketika Sarga sudah dekat dengan meja Aluna, gadis itu langsung bangkit dan berusaha pergi begitu saja. Dengan cepat Sarga meraih pergelangan Aluna.
"Tunggu!" kata Sarga dengan masih menggenggam pergelangan tangan Aluna.
Aluna tampak sedikit terkejut. Sarga melepaskan genggamannya lalu menatap Aluna dalam.
"Kenapa lo bisa suka sama gue?" tiba-tiba saja Aluna diberi pertanyaan seperti itu oleh lelaki yang ia suka.
Aluna diam tidak ingin menjawab.
"Jawab!" tegas Sarga.
"Karena—"
Ucapan Aluna terpotong karena mendengar suara dering ponsel dari saku celana Sarga. Sarga mengambil ponselnya dan mengecek siapa yang menelfonnya.
"Ada apa?" tanya Sarga untuk seseorang disebrang sana.
"Apa!? Sarga kesana sekarang." tanpa basa-basi pada Aluna, lelaki itu langsung pergi meninggalkannya setelah mengangkat telfon tadi.
Sedangkan sekarang Aluna merasa aneh ketika lelaki itu tiba-tiba pergi disaat dirinya akan bercerita.
•••••
Disisi lain, Sarga sedang berada di rumah sakit terkenal di kota Bandung. Ia sengaja izin pulang duluan tadi saat di sekolah karena ini sangat penting."Tante, gimana keadaan Namira?" tanya Sarga pada seorang wanita paruh baya yang menangis karena anak gadisnya masuk rumah sakit akibat kecelakaan.
Namira, teman Sarga, perempuan yang di sukanya karena memilikki hobi yang sama, yaitu bermain game. Sarga sangat terkejut ketika mendapat telfon dari Ibunda Namira bahwa Namira mengalami kecelakaan.
"Tante juga sekarang lagi nunggu kabar dari Dokter," jawab Ibu Namira.
Sarga mengusap wajahnya kasar. Namira sangat berarti, gadis itu bisa menghibur dirinya disaat tidak tahu harus melakukan apa. Namira juga temannya di dalam game online Sarga merasa sangat kehilangan jika Namira harus pergi.
Tiba-tiba Dokter keluar dari ruang rawat UGD. Buru-buru Ibunda Namira dan Sarga menghampiri sang Dokter dengan penuh harapan Namira baik-baik saja.
"Namira sudah sadar. Kalian bisa masuk dimohon untuk tenang." ucap Dokter.
Sarga buru-buru masuk. Yang pertama ia lihat adalah seorang gadis tertidur nyenyak diatas kasur rumah sakit.
"Nami.." sang Ibu memeluk putrinya yang tertidur.
Merasa tertanggu Namira membuka matanya, tapi yang bisa ia lihat hanya kegelapan.
Sarga menatap bingung Namira yang merasa resah. "Ra.. Lo kenapa?"
"Mah! Kenapa gelap? Ini kenapa gelap!!!" Namira berteriak histeris membuat sang Ibu dan Sarga panik.
Sarga memegang erat tangan Namira berusaha membuat tenang gadis itu sambil berteriak memanggil Dokter. Tak lama Dokter datang dan langsung memeriksa keadaan kedua mata Namira.
![](https://img.wattpad.com/cover/119304084-288-k504992.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sarga
Teen Fiction⛔Follow untuk membaca. Cerita segera di Private⛔ Aluna namanya. Si cewek pencicilan dan sangat polos yang baru masuk SMA. Punya hati yang labil, bingung mau suka siapa? Tapi, di hari itu. Aluna memutuskan untuk suka hanya pada 'Dia' cukup satu saj...