SELAMAT MEMBACA~
🌻🌻🌻🌻Hasan menatap cewek yang duduk di depannya dengan tatapan gemas. Lihat saja betapa lahapnya Aluna makan ayam bakar itu, ia membawa Aluna ke salah satu rumah makan Ayam bakar di kota Bandung.
"Enak?" tanya Hasan. Dirinya tidak memesan apapun, melihat Aluna makan dengan lahap pun sudah membuatnya dirinya kenyang.
Aluna menatap Hasan sambil menyengir dengan tulang ayam yang masih setia di mulutnya. Hasan berpikir, cewek ini memang tidak mempunyai rasa malu sepertinya? Tapi itu malah membuat dirinya gemas.
"Kak, semua ini jadi berapa? Biar aku bayar." kata Aluna. Ia sudah membereskan makanan nya.
Hasan menggeleng. "Gausah, gue yang bayarin."
Aluna melotot. Bukan apa-apa, ia senang di traktir makan, tapi entah mengapa ia merasa tidak enak saja apalagi Hasan kakak kelasnya.
"Eh gausah kak. Ngerepotin banget ini mah," tolak Aluna.
"Nggak. Lagian awal pesen udah gue bayar kok," ucap Hasan sambil menyengir.
"Makasih kak. Maaf ya ngerepotin hehe.." ujar Aluna tersenyum kikuk.
Diam sesaat. Aluna memikirkan satu hal, apa tidak apa-apa pergi berdua dengan Hasan? Apalagi mengingat Hasan sudah memilikki kekasih. Ia merasa jadi tak enak.
"Kak? Gapapa emangnya pergi bareng aku? Maksudnya, kan aku cewek gitu—" ucapan Aluna langsung di potong oleh Hasan.
Hasan yang mengerti arah pembicaraan Aluna pun langsung berkata. "Gue udah putus sama Shila."
Sontak Aluna kaget. "Maaf kak,"
"Gapapa. Gue putus sama dia, karena dia yang mutusin gue. Shila bilang mau fokus buat belajar karena emang bentar lagi kita mau ujian nasional. Tapi menurut gue itu alesan klise banget." tiba-tiba Hasan bercerita kepada Aluna membuat cewek berpipi tembam ini diam menyimak.
"Mungkin, emang dia udah bosen sama gue." ucap Hasan lagi.
Aluna tersenyum. Walau hatinya merasa tidak tega melihat Hasan sedih seperti ini. "Kalo jodoh pasti balik lagi kan? Tenang aja, kak Hasan kan masih sayang banget sama kak Shila. Kalo kak Hasan berjuang terus pasti akan ada hasilnya. Fighting!"
Lalu Hasan tersenyum tulus mendengar ucapan Aluna barusan. Entah ada apa dengan perasaannya jelas ia merasa senang ketika Aluna mulai menyemangatinya.
"Lagian, rasa gue buat Shila sedikit udah mulai hilang." ucap Hasan sambil menatap Aluna lekat.
Aluna diam sejenak. Bukan merasa salah tingkah di tatap Hasan, ia sedang memikirkan cara untuk menghibur cowok di hadapannya ini. Tiba-tiba ia terlintas sebuah ide.
Lalu Aluna bangkit, "Kak.. Tunggu disini bentar ya. Aku mau keluar dulu,"
"Kemana?" tanya Hasan. Tapi Aluna sudah keburu keluar dari tempat ini, Hasan hanya membuang nafas lelah.
Dari pada ia tidak tahu mau melakukan apa selama Aluna belum kembali, Hasan pun memutuskan untuk memaikan ponselnya saja. Setelah beberapa menit berlalu Hasan masih menunggu Aluna, cewek itu belum datang.
Tiba-tiba ia merasakan ada sesuatu dingin menempel di pipinya. Hasan mendongak dan melihat Aluna sudah berdiri di dekatnya sambil menempelkan sebuah Ice Cream tepat ke pipi kanannya. Aluna tersenyum lalu ia pun kembali duduk di tempatnya.
"Itu Es krim coklat, buat kak Hasan biar gak sedih terus.." ujar Aluna menaruh Es krim itu di depan Hasan.
Aluna juga memegang Es krim yang sama dengan Hasan, hanya saja berbeda rasa. Aluna sangat suka Es krim Vanilla jadi ia membeli itu. Hasan menatap Es krim yang di berikan Aluna, lalu ia mengambil Es krim itu dengan senyum yang mengembang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sarga
Teen Fiction⛔Follow untuk membaca. Cerita segera di Private⛔ Aluna namanya. Si cewek pencicilan dan sangat polos yang baru masuk SMA. Punya hati yang labil, bingung mau suka siapa? Tapi, di hari itu. Aluna memutuskan untuk suka hanya pada 'Dia' cukup satu saj...