3. Tugas tentang dia!

6.1K 249 1
                                    


"Cowok pendiem, bukan berarti gak pernah nakal."

-Sarga Artama Putra


Abaikan typo guys!

....

Author's PoV.

Membosankan. Itulah yang kini Sarga rasakan, sekarang dirinya sedang berada di kelas dengan suasana yang membosankan. Karena sekarang tidak ada satupun guru masuk untuk mengajar, membuatnya bosan. Padahal sedari tadi teman nya Rendra sedang bercanda tawa dengan Teman-teman di kelas, bukan Sarga tidak mau ikut bergabung bersama mereka. Tapi memang Sarga sedang malas melakukan apapun dirinya hanya ingin belajar untuk saat ini.

Kenapa dirinya harus bersekolah jika hari ini tidak ada guru yang mengajar dan mereka hanya sibuk dengan acara MOS untuk kelas 10 baru, ngomong-ngomong kelas 10 nih. Tadi saat dirinya berada di balkon depan kelas nya, seorang cewek sedang berjalan menuju arah toilet yang berada di lantai satu, cewek itu terus menatap Sarga, membuat nya heran. Dan Sarga yakini bahwa dia itu kelas 10 karena dirinya melihat cewek itu keluar dari kelas MOS nya dan juga ia  masih mengenakan seragam putih biru dan belum putih abu.

Sarga jadi memikirkan kenapa cewek itu selalu menatap nya? Apakah ada yang aneh dari mukanya? Atau kah ada noda yang mengotori wajahnya?

Aneh nya lagi, saat Sarga menatapnya dan cewek itu menatap balik memberikan senyuman kecil pada Sarga. Sarga menjadi aneh sendiri melihat setiap tingkah dari cewek itu, apalagi saat dirinya dan cewek itu bertabrakan di koridor dia sama sekali tidak menatap Sarga yang meringis kesakitan karena itu cukup kencang. Cewek itu hanya menunduk dan meminta maaf dan ia pun pergi.

"Bro. Lo ke diem aja? Ikut gabung sini, kita lagi main Ludo ikutan kuy tanding sama kita-kita." ajak Rendra. Rendra tahu sekali sifat pendiam Sarga ini, tapi tetap saja Rendra ingin Sarga lebih bersosialisasi pada orang lain dan tidak tertutup seperti ini.

Sarga menoleh kearah Rendra, ia menggeleng tanda ia tak mau ikut dalam permainan itu. Lagian, Sarga tak mengerti cara memainkan nya dan di tambah mood nya yang sangat tidak tentu seperti ini.

Rendra mendengus malas.

"Ck, jangan bilang kalo lo gatau cara mainnya gimana?" tebak Rendra. Seperti nya Rendra sangat jago menebak pikiran seseorang, tebakan nya itu tidak meleset sama sekali.

"Tuh tau. Di tambah mood gue lagi aneh," balas Sarga.

"Mau ke kantin, gak?" ajak Rendra. Sebenarnya Rendra tahu cara mengembalikan mood seorang Sarga, Rendra tinggal mengajak Sarga ke kantin di daerah kelas 10 yang terkenal oleh gorengan nya yang enak.

Sarga ini memang pendiam. Tapi, Sarga sudah pernah merasakan kabur ke kantin saat jam pelajaran berlangsung. Karena Sarga juga ingin merasakan kabur saat jam pelajaran, dan tujuan nya itu kantin. Bagi Sarga kantin itu segalanya, semua jajanan yang menurut Sarga enak pasti ada disana.

Kantin adalah tempat paling enak buat nongkrong bareng temen-temen. Apalagi cowok, pasti selalu aja ada cara buat pergi ke kantin walau sedang jam pelajaran. Mungkin kalian pikir Sarga yang pendiam dan tidak banyak berbicara ini selalu patuh pada peraturan? Salah. Karena kadang-kadang Sarga juga suka melanggar peraturan.

Seperti, ia lupa membawa dasi saat upacara berlangsung dan pastinya ia mendapat sangsi dari guru piket yang sangat galak melebihi apapun. Sarga juga jika menurutnya bosen di saat jam pelajaran berlangsung pasti ia akan pergi ke kantin atau toilet.

"Nah. Kalo kantin kuy!" ucap Sarga dengan semangat 45. Rendra pun juga menjadi semangat. Rendra itu menganggap Sarga sudah seperti saudara sendiri, karena Rendra dan Sarga sangat dekat tidak dapat di pisahkan.

SargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang