Aluna seperti biasa sudah berada di kelas. Ia terus memperhatika kotak makan yang ada di hadapanya. Apakah dengan usul Tyana ini berhasil untuk membuat Sarga peka tentang perasaanya?
"Hey Aluna!" sapa seseorang dengan suara nyarignya. Siapa lagi jika bukan Elika.
Aluna menatap Elika dengan tatapan malas. Elika langsung mengambil posisi duduk di samping Aluna sambil menaruh tasnya, "Wah... Lo akhirnya nurut sama saran Tyana! Bagus deh," ucap Elika saat melihat sekotak makan di meja Aluna.
"Kok gue ragu ya buat ngasih roti ini untuk kak Sarga," kata Aluna menatap Elika.
"Tenang, lo coba aja dulu. Semangat loh ya!" ucap Elika menyemangati sahabatnya ini. Tak lama Tyana dan Elea datang, "Hey hey!" teriak Elea.
"Aduh berisik kecebong," kata Aluna,
"Wehhh, kurang ajar sebut gue kecebong. Gak liat apa gue gede begini?" balas Elea sebal.
"Gendut seperti kudanil. Hahah," canda Aluna seraya tertawa. Elea hanya mencebikan bibirnya.
"Lun, lo udah tau kan nanti rencananya?" tanya Tyana.
"Iya, gue tau kok." balas Aluna, "Oke bagus deh. Nanti istirahat lo kasih itu buat kak Sarga di kantin." kata Tyana.
"Wait, kalo si kak Sarga gak ke kantin gimana?" tanya Elika dan Aluna mengangguk setuju.
"Gampang! Tinggal samperin ke kelasnya." balas Tyana santai sambil menyengir, "Dih? Gak salah tuh Na? Malu dong gue," saut Aluna dengan wajah kagetnya.
"Kita temenin, ya gak?" sontak Elea dan Elika hanya bisa mengangguk setuju. Aluna hanya tersenyum kecil, apa ia tidak salah memilih cara ini untuk mendekati Sarga?
"Woahhh guys!!! Ada murid baru. Ganteng banget anjir!" teriak Agnes heboh.
"Hah? Serius?"
"Siapa? Siapa?"
"Yee akhirnya ada cogan..."
Kelas pun mulai ribut di tambah murid-murid kelas Ips 5 yang mulai berdatangan. Tak lama bel masuk pun berbunyi, seketika wajah-wajah disini berubah menjadi malas dan lesuh.
Beberapa menit kemudian seorang guru datang dan membuat seisi kelas hening seraya berlarian duduk di bangku masing-masing.
"Si mak lampir tumbenan kekelas," bisik Elika pada Aluna, "Ho'oh... Guru terseram veris SMA Chandrawasi 20." balas Aluna sambil menatap kedatangan bu Fatma guru piket atau juga guru BK.
"Assalamualaikum... Ibu minta perhatian nya untuk beberapa menit saja." ucap bu Fatma. Tak lama bu Fatma memanggil seseorang dari luar sana membuat para murid penasaran dan menatap kearah pintu.
Seorang cowok tampan dengan gaya angkuhnya saat masuk ke dalam kelas X Ips 5. Para gadis di kelas bersorak-sorak memuji murid cowok itu. Sedangkan disisi lain Aluna terkejut melihat murid baru itu, ternyata memang benar ia pindah sekolah tapi apa secepat itu? Aluna berfikir.
"Ganteng Lun. Gakuat gue," ucap Elika. Aluna hanya membalas dengan senyuman.
"Disini kalian kedatangan murid baru. Mohon tenang!" ucap bu Fatma, "Ayo perkenalkan dirimu." suruhnya. Cowok itu maju dua langkah ke depan lalu tersenyum membuat para gadis berteriak, senyuman itu tertuju untuk gadis yang berada di bangku keempat. Aluna menyadari itu hanya membuang pandanganya asal.
"Halo, nama gue Sergio Alexus Putra. Kalian bisa panggil gue Gio." ucapnya.
"Sekarang kamu duduk bersama Umar." ucap bu Fatma. Sergio sedikit terkejut saat tahu ia duduk bersama cowok cupu, ada tahi lalat di pipinya, dan menggunakan kacamata ditambah gaya rambut yang sangat klasik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sarga
Teen Fiction⛔Follow untuk membaca. Cerita segera di Private⛔ Aluna namanya. Si cewek pencicilan dan sangat polos yang baru masuk SMA. Punya hati yang labil, bingung mau suka siapa? Tapi, di hari itu. Aluna memutuskan untuk suka hanya pada 'Dia' cukup satu saj...