28. Halte

2.3K 115 4
                                    

“Segampang itu buat baper? Dan segampang itu pula membuat kecewa?”

-Aluna Nada

Abaikan typo guys😴

                            |•••••|


"Anying ih! Sarga buru serang Lord-nya musuh udah makin deket!" seru Rendra.

"Kalem, kalem."

Sekarang Sarga sedang berada di dalam kelas sambil bermain Mobile Legend bersama Rendra dan Ragil. Karena masih waktu istirahat ia memilih menghabiskan waktu istirahat dengan bermain game.

"Nah, kan gue mati." kata Ragil sambil melemparkan pelan ponselnya ke meja.

Sarga menatap Ragil lalu kembali fokus pada permainan, "Dra! Lo aja yang bunuh Lord. Gue mau lawan minion-nya dulu biar tenang."

"Oke lah,"

Ketika asik bermain game Sarga tidak menyadari bahwa sedari tadi Asya menatap kearahnya sambil tersenyum.

Asya yang duduk bersama Irene itu asik sekali memperhatikan Sarga yang sedang asik bermain game. "Sarga ganteng ya Ren?"

Irene terkekeh, "Cocok sama lu,"

Asya menatap Irene lalu tersenyum malu-malu. Tiba-tiba ia teringat pada gadis bernama Aluna-yang katanya suka pada Sarga.

"Kalo sampe Aluna berhasil deketin Sarga, gue gak bakal diem aja." ucap Asya menatap Irene.

Irene hanya bisa mengangguk saja, tanda meng-iyakan ucapan Asya. Asya terlihat sangat begitu menyukai Sarga tapi jika di bandingkan dengan Aluna yang selalu mengejar Sarga apa Asya akan terkalah kan?

Jelas cinta Asya pada Sarga lebih besar, melebihi Aluna yang begitu terlihat murahan karena mengemis cinta pada Sarga, pikir Asya.

                             •••••

Aluna masih memperhatikan Elika yang sedang berceloteh panjang lebar, dengan tangan kanan yang memopang kepalanya, Aluna terlihat sangat tidak minat mendengar celotehan Elika.

"El, ngomong ae lo." tutur Tyana yang sama menyimak celotehan Elika.

Elika mendesis, "Ini tuh curhat woy! Dengerin gue ngapa?"

"Curhatan lo itu melebihi panjang nya rel kereta," saut Aluna.

"Tuh mulut lama-lama berbusa El," celetuk Elea.

Seketika hening, tiba-tiba Aluna bangkit lalu berlari kecil keluar kelas. Tyana, Elika dan Elea memperhatikan sahabatnya itu aneh.

"Lun! Mau kemana?" Mereka pun berlari kecil menyusul Aluna yang sudah berada diluar kelas.

Aluna tampak kebingungan diluar sana. "Lun, lo kaya orang linglung tau gak sihhh,"

Aluna menoleh, mendapati ketiga sahabatnya yang sudah ada di sampingnya. Alasan mengapa ia keluar kelas lalu tampak seperti orang linglung karena ia melihat Hasan, tapi saat sudah di luar Aluna tidak melihat lagi Hasan.

Entah kenapa ia seperti itu, padahal Aluna sudah bertekad untuk melupakan Hasan dan berhentin menyukainya. Percayalah, Aluna sedang berusaha.

"Tadi gue liat kak Hasan," ucap Aluna menatap ketiga sahabatnya.

"Aduh, Aluna.. Move on dong masih ada kak Sarga yang kata gue mah lebih ganteng dari kak Hasan." ucap Tyana lalu menepuk pundak Aluna.

"Iya Lun, gue setuju apa kata Tyana. Kak Sarga udah mah putih, kaya bule, terus mukannya itu kaya anak kecil jadi gemes tau," ujar Elika.

SargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang