Setelah kepergian Aluna perasaan Sarga menjadi tidak karuan ia memikirkan gadis itu. Sarga bangkit lalu mengambil kunci motornya yang ia tarus di kursi ruang tamu-sebelum pergi tentu ia harus berpamitan pada Namira dan Ibunya.
"Ra, gue pulang dulu ya. Baru inget ada tugas sekolah." Ucap Sarga.
Namira mengangguk. "Hati-hati ya!"
"Tan, pulang ya.." ucap Sarga pada Mama Namira lalu pergi meninggalkan ruangan itu.
Ia berlari kecil menuju motor trail miliknya ia buru-buru memakai helm dan segera melajukan motornya untuk mencari Aluna. Sarga di penuhi rasa bersalan membiarkan Aluna pulang sendiri karena Sarga yang sudah membawa gadis itu kerumah Namira maka ia lah yang harus mengantar Aluna pulang dengan selamat.
Tiba-tiba ia melihat seorang gadis yang sedang duduk di tepi jalan menggunakan seragam SMA nya. Sarga langsung mengarahkam motornya untuk menghampiri gadis itu.
Sarga kaget ternyata itu Aluna, ia langsung turun dari motornya dan berlari kecil menghampiri Aluna. Ia bisa melihat hidung dan mata Aluna seperti habis menangis.
"Aluna? Lo ngapain disini? Kenapa belum pulang?" Tanya Sarga.
Aluna menatap kaget ketika melihat sosok Sarga di hadapannya. Aluna menunduk tidak berniat menjawab pertanyaan lelaki itu. Sarga berjongkok menyajarkan posisinya dengan Aluna.
"Nih, gue udah beliin es krim buat lo," tiba-tiba seseorang datang sontak Sarga mendongak menatap kearah sumber suara. Seorang lelaki yang membawakan sebuah eskrim di tangannya.
"Lo siapa?" Tanya Sarga.
"Gue Hasan." Jawab Hasan singkat. Sebelum Sarga datang ternyata lelaki itu lah yang membantu mengobati luka Aluna di tepi jalanan ini.
Aluna hanya bisa diam tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun ketika melihat Hasan dan Sarga yang saling menatap. Ia merasa aneh kenapa hal ini bisa terjadi? Dalam waktu bersamaan dua lelaki yang selalu membuat hatinya luluh kini ada di hadapannya.
"Ohhh," singkat Sarga lalu menatap Aluna dengan tatapan yang susah diartikan untuk gadis itu. "Lo kenapa bisa jatuh? Emang gue izinin lo pulang tanpa gue?" Sarga menatap Aluna lekat.
Hasan menatap heran kearah lelaki yang sedang berbicara pada Aluna. Lalu ia berkata, "Emang lo siapanya dia?"
Sarga balik menatap Hasan dingin. "Gue temennya."
Hasan terkekeh, teman? Ia tidak mungkin langsung percaya dengan perkataan Sarga. Lalu ia menatap Aluna sambil tersenyum seraya menjulurkan tangannya untuk memberikan eskrim pada Aluna.
Aluna hanya bisa tersenyum kikuk dihadapkan dengan situasi seperti ini, ia pun menjulurkan tangannya menerima eskrim yang Hasan belikan untuknya. "Makasih kak,"
"Ayok pulang." Tiba-tiba Sarga bersuara sambil menarik pergelangan tangan Aluna.
Aluna meringis karena lutut yang masih merasakkan perih apalagi Sarga tiba-tiba menariknya untuk bangun. Hasan dan Sarga yang menderngar Aluna meringis kesakitan langsung menatap kearah gadis itu khawatir.
"Eh, lu bisa halus dikit gak sih? Buta apa? Dia lagi luka." Kesal Hasan berusaha menahan emosi di depan Aluna.
Sarga tampak menyesal apalagi ketika melihat wajah kesakitan Aluna, "Maaf gue lupa..."
"It's okey kak," Aluna berusaha tersenyum.
"Ahkk-" tiba-tiba tubuh Aluna diangkat oleh Sarga menuju motornya lelaki itu menggendong Aluna seperti membawa karung beras saja. Aluna yang kaget reflek memejamkan matanya.
Dan ia merasakan tubuhnya sudah terduduk diatas motor Sarga. Lalu ia membuka matanya melihat Sarga yang sudah memakai helm.
"Ka Sarga, bukannya lagi sama Namira ya?" Tanya Aluna. Aluna pun melirik Hasan ia merasa tidak enak jika harus meninggalkan lelaki itu sendirian apalagi Hasan yang telah menolongnya tadi.
"Udah diam." Jawab Sarga.
Hasan menatap tak suka kepada Sarga. "Ka maaf ya aku duluan," Aluna melemparkan senyuman kepada Hasan.
Hasan yang sadar itu langsung balas tersenyum kepada gadis yang sudah duduk diatas motor. "Iya its oke..."
Lalu motor trail milik Sarga telah pergi meninggalkan Hasan yang menatap tak suka kepada Sarga yang sudah hilang dari pandangannya.
Saat diperjalan Aluna tampak menjaga jarak duduk nya dengan Sarga ia lebih memilih untuk mundur walaupun sudah diujung, ia merasa membawa motornya lebih kalem dan membuat dirinya bisa menjaga keseimbangan karena ia tidak berpegangan pada apapun. Sampai pekarangan rumah Aluna lelaki itu memberhentikan motornya dengan cepat membuka helm miliknya lalu membantu Aluna untuk turun dari motornya, walaupun kaget dengan sikap Sarga yang seperti ini ia pun buru-buru untuk sedikit menjauh karena Aluna harus tahu batasan dan Sarga pun terkejut ketika gadis itu sedikit menjauh darinya.
"Makasii kak, maaf ngerepotin.." Aluna pun buru-buru berjalan masuk kedalam rumah dengan luka di kakinya membuat ia menjadi sedikit pincang berjalan karena menahan rasa sakit. Aluna tersentak saat merasakan sebuah tangan menahan kedua bahunya, ia melirik kesamping dan mendapatkan Sarga yang menahan kedua bahunya dan membantu Aluna untuk berjalan.
"Nggak usah repot-repot Kak," kata Aluna pelan. Ia diam-diam sedikit tersenyum karena tingkah Sarga yang berbeda dengan sebelumnya.
Sarga melirik Aluna sekilas lalu ia berkata, "Ini juga salah gue."
Tiba-tiba keluar si Kembar dari dalam rumah dan mereka terkejut melihat Aluna yang sedang dibantu berjalan oleh cowok. Bimo dan Bima pun segera berlari menghampiri Aluna dengan rasa panik.
"Luna? Kenapa?" Tanya Bimo.
"Hah? Nggak kok ini cuman jatuh aja." Jawab Aluna meyakinkan.
"Jatuh dimana? Kok bisa?" Tanya Bima dengan mata menyelidiki Sarga.
"Eh lo Sarga ya?" Tiba-tiba Bima bertanya.
"Iya." Jawab Sarga seadanya.
Aluna bisa melihat Bima menatap Sarga tak suka. Lalu dengan cepat ia beralih posisi menghampiri Bimo dan Bima agar segera masuk ke dalam rumah.
"Ekhm.. Makasih ya Kak, maaf banget ngerepotin. Sekarang Luna udah baikan kok jadi Kak Sarga bisa langsung pulang." Aluna tersenyum tulus pada Sarga membuat lelaki itu tersentuh.
Tanpa Sarga sendiri sadari ia sudah tersenyum kecil pada Aluna saat itu juga ia langsung kembali menujukkan wajah datarnya.
"Gue balik," Sarga pun langsung pergi.
...............................
HALLOOOOO!!!!
MAU NANGIS BGT, MAAF BUAT UDH UDH NUNGGU HUAAA😭🙏🏻
Karena bener-bener gak ada mood buat nulis cerita lagi tp aku lagi berusaha buat semangat nulis cerita kaya dulu lagi, ga kerasa udah lama bangetttttt ini cerita masih bisa bertahan😌
Kenapa aku ga mood nulis cerita ini lagi? Aku ngerasa alur ceritanya kurang seru gak sih? :')
But, thank youu banget yg udh kasih semangat buat cerita ini. Semoga cerita SARGA ini bisa makin dikenal banyak orang😊🙌🏻
Tolong tinggalkan jejak setelah membaca seperti Vote, Komen dan share biar SARGA semakin di kenal dan aku juga makin semangat buat nulis cerita ini lagi💜💜🙏🏻
See you di chapter selanjutnya...

KAMU SEDANG MEMBACA
Sarga
Novela Juvenil⛔Follow untuk membaca. Cerita segera di Private⛔ Aluna namanya. Si cewek pencicilan dan sangat polos yang baru masuk SMA. Punya hati yang labil, bingung mau suka siapa? Tapi, di hari itu. Aluna memutuskan untuk suka hanya pada 'Dia' cukup satu saj...