9. Saingan

3.1K 159 9
                                    

"Jodoh kali ya? Nabrak terus deh..."
-Aluna Nada

Abikan typo guys!

•••••••

Aluna kini berada di kantin sekolah. Bersama Elika, Bimo dan Bima. Tapi seperti biasa Bimo dan Bima menempatkan Aluna di tengah-tengah tubuh tinggi nya, dan Aluna hanya pasrah. Elika melihat itu hanya terkekeh dan berpikir bahwa menjadi Aluna enak mempunyai Abang seperti Bimo dan Bima yang pasti sudah terkenal.

Elika sudah berkenalan dengan Bimo dan Bima. Ia merasa senang bisa berkenalan langsung dan bertemu secara langsung dengan Artis Youtube, yang paling mengejutkan dia adalah saudara dari sahabat nya. Betapa sempit dunia ini.

"Mau makan apa, hah?" tanya Aluna pada Bimo dan Bima. Bimo yang sedang asik bermain game di ponsel nya tidak menyaut, dan Bima yang sedang asik bermain dengan kamera Vlog nya pun tidak menyaut.

"Hallo gaes! Kembali lagi dengan Bima Arkanta yang kece. Hahah! Sekarang gue sekolah di SMA Chandrawasih 20, cewek nya pada cantik Haha-

Aluna menutup kedua kuping nya karena suara Bima yang sangat -sangat, KERAS! Apalagi dia berada di posisi duduk yang menyebalkan, berada di sebelah Bima adalah sebuah kesialan bagi Aluna tapi tidak bagi Fansbase Bima.

Aluna yang kesal karena ucapanya tak di jawab sama sekali. Ia malah menatap tajam Bimo dan Bima yang asik dengan aktivitasnya masing-masing. Aluna jadi naik darah kalo begini.

Dengan penuh perjuangan untuk keluar dari dempetan Bimo dan Bima, dengan susah payah juga Aluna mengeluarkan seluruh badannya dari si kembar. Bimo dan Bima memang sengaja sekali mendempet Aluna dengan tenaga mereka, karena mereka suka sekali menjahili Aluna.

"AH! BANG BIMO SAMA BIMA! MAU MAKAN APA SIH?! CEPET AKU SAMA ELIKA MAU PESEN MAKAN, KENAPA SIH LEMOT AMAT TINGGAL JAWAB?! GUE AMBIL TUH HP LO BANG BIMO! GUE JUGA AMBIL TUH KAMERA LO BANG BIMA! GUE KASIHIN KE RUANG BK BIAR BUAT BU FATMA AJA, BIAR LO BERDUA KAGAK BUDEG LAGI!" ucapnya kesal, Aluna setelah ia berhasil melepaskan diri dari abang kembarnya. Ia lebi memilih jaga jarak.

Bimo dan Bima langsung menghentikan aktivitasnya, dan menatap Aluna dengan cengiran. Karena sekarang seluruh isi kantin menatap mereka.

"Mo, kita punya sepupu galak nya melebihi guru bk di sekolah kita dulu kek nya?" bisik Bima pada Bimo. Mereka lalu membayangkan wajah Aluna menggunakan kacamata dengan rambut blonde macam guru bk Bimo dan Bima di sekolah nya dulu.

Mereka berdua tak sanggup menahan tawa.

"Lo pasti bayangin bu Eni?" tanya Bimo di sela-sela tawanya.

"Hu'uh, anjir ngakak!" tawa mereka pun pecah menjadi sorotan seisi kantin.

"Apa yang lucu?!"

"Yee, kepo. Hahaha," ledek Bima.

"Gila!" Aluna pun pergi berlalu dari meja kantin, ia lebih memilih memesan makanan dan Elika mengikuti dari belakang.

Byurrr!

Tak sengaja Aluna. Saking kesal nya tadi pada kedua abang nya Bimo dan Bima, hingga membuat Aluna saat akan memesan bakso malah tak sengaja menabrak seorang cowok yang membawa sebuah mangkuk berisi bakso, dan mangkuk yang berisi bakso itu pun tumpah mengenai seragam si cowok itu. Aluna terkejut, dan ia bingung harus apa? Cowok itu kelihatan kepanas di bagian dada nya.

Aluna celanga-celengo. Lalu sebuah ide melintas di otak nya, ia berlari ke gerobak bakso dan mencari sesuatu di gerobal itu. Lalu ia menemukan nya. Aluna meengabil sebuah kain lap, entah ide apa yang ada dipikiran Aluna saat ini.

SargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang