SELAMAT MEMBACA🍭
🌻🌻🌻🌻
Sarga berjalan di koridor bersama ketiga temannya. Bel pulang sudah berdering dari tadi dan saatnya ia untuk pulang. Seperti biasa ia harus mencari angkot kosong agar tidak kepanasan di dalam angkot.
"Ga, balik sama gue aja? Supir gue udah jemput. Nanti lo gue turunin di terminal angkot yang sejalur sama rumah lo," tawar Rendra.
Rendra dan Ragil juga tahu temannya itu selalu pulang menggunakan angkot. Beda dengan mereka yang sama sekali tidak tertarik memakai angkot.
"Kaga usah. Keknya banyak angkot kosong." ucap Sarga.
Sampai di depan gerbang sekolah. Sudah banyak angkot yang parkir untuk mendapatkan penumpang, mata Sarga mulai mencari angkot yang kosong tapi sepertinya keberuntungan tidak berpihak padanya. Semua angkot penuh, penuh oleh para cewek, ia suka risih jika diangkot banyak cewek karena mereka semua selalu berbicara keras.
"Hahah, Ga. Lo liat sendiri itu angkot pada penuh sama cewek-cewek.." ledek Ragil.
Sarga mendelik malas.
"Jadi lo mau nerima tebengan gue?" tanya Rendr.
Ia melihat muka yang menjengkelkan dari Rendra dan Ragil, lalu Sarga menerima tebengan dari Rendra.
•••••
Aluna masih di dalam kelas. Tadi Bimo dan Bima bilang mereka sudah tidak terlalu sibuk karena tidak ada kegiatan pemantapan kelas XII jadi Aluna bisa pulang bersama si kembar lagi.
Tapi lihat lah, sampai sekarang ia menunggu Bimo dan Bima kedua mahluk itu belum juga tiba. Aluna sudah menunggu mungkin 20 menitan. Sedangkan teman-temannya sudah pulang duluan.
"Haloo! Sorry, sorry ya telat." teriak seseorang dari pintu kelas Aluna.
Aluna menoleh, dan menampakkan Bimo dan Bima yang menyengir tanpa dosa. Aluna bangkit dari duduknya lalu berjalan keluar kelas tanpa menatap si kembar. Sedangkan Bimo dan Bima sudah bisa menebak kalau adik sepupunya itu marah pada mereka.
"Demi apapun gue kesel! Kenapa ya si kembar tuh gabisa gitu ya gerak cepat. Lemot amat kesel gue!" Aluna terus mengoces sepanjang koridor.
Bukk!
Aluna menabrak seseorang tak sengaja, untung tidak kencang. Sekali lagi ia hanya bisa mengoceh pada dirinya. Sudah dua kali hari ini Aluna menabrak orang. Ia memang ceroboh.
"Udah dua kali gue nabrak orang! Ada apasih dengan hari ini!" ocehnya sambil menutup kedua matanya.
"Eh, Aluna?" suara seseorang membuat Aluna mendongak dan menatap orang tersebut.
Kak Hasan.. Batinnya berkata.
"Kak Hasan? Sorry, tadi gak sengaja, heheh.." cengir Aluna. Hasan hanya tersenyum melihat cewek yang ada di depannya itu yang sudah menabraknya.
"Lo gapapa kan?" tanya Hasan.
Aluna menggeleng. "Harusnya aku yang nanya itu, soalnya kan aku yang udah nabrak heheh.."
Hasan tertawa. "Gausah di pikirin."
"ALUNAA!!" teriak seseorang dari belakangnya. Aluna berbalik, dan ia melihat Bimo dan Bima yang berlari kecil menuju kearahnya.
Si kembar sampai di tempat Aluna berdiri. Lalu menatap Hasan dengan cengiran khas mereka.
"Lun, sori. Tadi tuh kita lagi ngobrol sama seseorang makannya jadi sedikit lama," ucap Bima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sarga
Teen Fiction⛔Follow untuk membaca. Cerita segera di Private⛔ Aluna namanya. Si cewek pencicilan dan sangat polos yang baru masuk SMA. Punya hati yang labil, bingung mau suka siapa? Tapi, di hari itu. Aluna memutuskan untuk suka hanya pada 'Dia' cukup satu saj...