⛔Follow untuk membaca. Cerita segera di Private⛔
Aluna namanya.
Si cewek pencicilan dan sangat polos yang baru masuk SMA.
Punya hati yang labil, bingung mau suka siapa?
Tapi, di hari itu. Aluna memutuskan untuk suka hanya pada 'Dia' cukup satu saj...
"Hanya sebuah senyuman tipis, mampu membuat gue terbang keangkasa."
-Aluna
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
👆Bagus gak? Wkwk👆
Abaikan typo guys!
|••••••••|
"Sarga. Lo seneng di bilang ganteng sama Aluna ya?" ledek Rendra tersenyum geli pada Sarga.
Saat sudah dari kantin. Sarga menceritakan seluruhnya pada Rendra dan Ragil, apalagi saat mendengar Aluna menyebutnya 'ganteng' membuat perasaan Sarga aneh.
"Nggak juga." jawab Sarga seadanya. Karena ia juga bingung dengan perasaannya, masa iya ia senang di bilang ganteng sama Aluna. Yang benar saja!
"Ah, suka malu-malu bangsat deh." goda Rendra sambil mencolek-colek pipi Sarga dan membuat yang di colek sangat risih.
"Curut! Diem ngapa?" kesal Sarga sambil menoyor pelan kepala Rendra.
"Kayanya dia gak sadar kalo suaranya itu keras sampe kedenger sama lo. Hahah," ucap Ragil seraya terkekeh kecil.
"Mungkin." saut Sarga juga sambil terkekeh membayangkan wajah polos Aluna.
"Sarga! Sini deh." panggil Cemara.
Sarga menoleh, "Siapa yang butuh?"
Cemara mendengus kesal. Dengan kaki di hentak-hentak ke lantai, ia pun berjalan menuju bangku Sarga.
Saat sudah sampai di bangku Sarga. Cemara langsung duduk di samping Rendra. "Ga! Ada yang suka sama lo. Pasti lo udah tau,"
"Siapa?" tanya Rendra dan Ragil bersamaan. Sarga hanya mengernyit bingung.
"Pasti Aluna." tebak Ragil.
Cemara tersenyum lebar, "Nah iya. Si Aluna,"
Sarga tidak terlihat terkejut. Malah wajahnya biasa saja seperti tidak mendengar apapun. Ia pun bingung kenapa tidak kaget mendengar Aluna suka padanya.
"Kaget dong Njir,muka datar amat kaya hidungnya bu Emi." ucap Rendra karena melihat Sarga tidak ada ekspresinya sama sekali.
"Ah kaget!" kata Sarga sosoan memasang wajah kaget. Membuat Rendra berdecak sebal.
"Anying! Muka lo kagak cocok begitu." ucap Rendra. Sarga yang malas berdebat pun lantas menatap kembali Cemara.
"Kenapa lo ngasih tau ke gue?" tanya Sarga.
"Karena gue kasian liat dia, berjuang terus buat deketin lo. Sedangkan elo gak pernah peka tau!" ujar Cemara tajam.