Random 6

1.8K 494 17
                                    


"Garin! Garin, bangun!"

"Mmm?"

"Bangun, Garin!"

"Uuh .... Ini masih jam 4!"

"Aku masih hidup!"

"Ya."

"Serius, Garin! Aku masih hidup. Lihat? Hei, bangun!"

"Ya, aku sudah bangun. Kamu masih hidup. Memangnya kenapa?"

"Hari ini tepat enam bulan. Dan aku masih hidup! Dokter-dokter itu salah."

"Aku bilang juga apa? Sudah, jangan berisik. Aku mau tidur lagi."

"Garin, kamu minta hadiah apa dari aku?"

"Heh?"

"Aku janji pada diri sendiri, kalau masih hidup melewati hari ini, aku akan kasih kamu hadiah. Apa pun yang kamu minta. Ayo, katakan. Mau hadiah apa?"

"Oke. Biarkan aku tidur dua jam lagi saja."

"Masa begitu saja? Ayolah, yang lebih istimewa. Kamu mau hadiah apa?"

"Yakin kamu mau kasih apa pun yang aku minta?"

"Ya. Karena aku yakin juga, kamu pasti minta sesuatu yang aku bisa kasih."

"Hmm ...."

"Ayo, katakan."

"Baiklah. Aku minta kamu mengakui semua perbuatan kamu. Bilang ke Mami, sebetulnya bukan aku yang melakukannya."

"Oke."

"Heh?"

"Ya, oke. Enggak masalah. Aku mau ngaku ke Mami, sebetulnya aku yang membakar kertas-kertas dan menghapus file-file-nya. Aku yang merusak sepatunya. Aku yang menggunting rok kesayangannya. Aku yang memecahkan plakat kemenangannya. Aku juga yang memasukkan garam ke kopi tamu pentingnya."

"Terima kasih. Sekarang aku bisa tidur nyenyak."

"Tapi, Garin ...."

"Apa lagi?"

"Masalahnya ... kamu yakin Mami bakal percaya?"

"Hhhh .... Enggak. Mami enggak bakal percaya."

"Tapi aku mau bilang kok."

"Enggak usah. Enggak perlu. Jangan. Memperburuk. Situasiku."

"Oh. Baiklah. Tapi aku mau kasih kamu hadiah."

"Sssh. Biarkan aku tidur. Oke?"



---------------------------------

The Visual Art of Love (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang