Random 19

1.6K 480 19
                                    

"Kamu berubah!"

"Hah?"

"Kamu bukan IgGy! Tapi sudah Garin lagi. Awalnya enggak begitu jelas, tapi sekarang aku yakin."

"Runako, kita sudah dewasa. Aku tidak ingin lagi jadi orang yang bukan diriku."

"Haha. Ironis. Semakin dewasa, aku semakin kuat, kamu tidak pernah bisa 100% jadi dirimu sendiri."

"Aku membiarkanmu karena aku sayang kamu."

"Bukan. Karena aku menguatkanmu."

"Tapi di mana kamu saat aku butuh penguatan untuk menentang Mami?"

"Untuk masalah Papi? Aku enggak mau ikut campur. Karena sekali itu Mami benar. Kesalahan Papi terlalu besar."

"Papi sudah berubah. Dia berhak mendapatkan kesempatan kedua."

"Bagaimana dengan Algis? Apa dia tidak berhak mendapat kesempatan kedua? Papi tidak pernah mempertimbangan Algis waktu memutuskan untuk berkhianat."

"Algis sudah tiada."

"Papi melakukannya sebelum Algis sakit."

"Tapi Algis sakit bukan karena Papi."

"Papi memperburuk keadaan."

"Papi sudah minta maaf dan ingin kembali sejak awal! Mami menolaknya. Algis menolaknya. Cuma aku yang masih mau menemuinya. Lalu setelah keadaannya jauh lebih baik, Papi masih punya hati untuk kembali, kalian menolaknya lagi."

"Begitulah hukum berlaku, IgGy. Sekarang sudah impas. Papi sudah tiada. Lupakan. Sekarang tinggal kamu, aku, dan Mami. Dan kamu hendak menyingkirkan aku sekarang?"

"Aku lelah, Runako. Pengin hidup biasa-biasa saja. Tidak selalu curiga dan defensif."

"Selama Mami masih begitu juga, apa boleh buat. Atau kamu sudah mencoba menemuinya dengan menjadi Garin lagi? Bagaimana?"

"Tidak. Aku belum berani. Bisa habis aku."

"Makanya. Kupikir juga aneh. Kamu berubah buat siapa? Karena apa?"

" ...."

"Aha! Aku tahu. Kamu jadi Garin karena cewek. Ollie, siapa lagi! Sudah ditetapkan? Kapan? Aku sudah menunggu lama."

"Runako ...."

"Akhirnya. Ignazio Garin Yudistra dan Oliva Leilani ...."

"Runako, aku ...."

"Astaga, IgGy! Jangan bilang ada cewek lain. Tidak! Kamu jahat! Mau kayak Papi?"

"T-tapi ...."

"Kamu mau menghancurkan rumah tangga bahkan sebelum dimulai?"

"Runako, dengarkan dulu! Aku tidak seperti Papi. Aku tidak akan mengkhianati Ollie. Tapi mengertilah. Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku merasakan ini. Aku tidak pernah merasakannya dengan Ollie. Ya, aku pernah jatuh cinta. Cinta monyet. Dulu sekali. Setelah itu, aku hanya merasakan kedekatan seorang sahabat ...."

"Siapa gadis itu?"

"Apa?"

"Siapa yang sudah berani mencuri hatimu dari Ollie, seperti perempuan brengsek itu mencuri Papi dari Mami?"

"Runako, diam dulu. Aku tidak akan meninggalkan Ollie. Untuk segala yang sudah ia lalui bersamaku, aku tidak akan mengkhianatinya."

"Bagus. Kamu masih sadar ...."

"Ya. Tapi aku tahu, Ollie juga sedang risau sekarang. Karena sebetulnya ia tidak pernah mencintai aku."

"Aku tidak percaya."

"Aku baru melek, Runako. Aku tahu sekarang rasanya mencintai dan dicintai seseorang. Dan Ollie melihat bedanya, karena tidak ada rasa itu di antara kami."



-----------------------------

The Visual Art of Love (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang