Gemina memekik dan terjaga. Tidak, ia tidak terbakar. Tidak ada yang menindih kepalanya pula. Hanya mimpi, walau rasa panas dan sakitnya nyata. Dadanya bergemuruh. Sekujur tubuhnya basah. Berat untuk bergerak memperbaiki posisi. Aah, sudah berapa lama ia tidur? Di luar masih terang. Ia menengok jam tangan, pukul 15.45. Belum satu jam sejak Oliva meninggalkannya. Dan keadaannya belum membaik. Tidak boleh keterusan sakit, pikirnya. Ia harus sudah sembuh saat IgGy pulang Senin nanti. Masih ada dua hari lagi. Pasti sudah sembuh.
Garin ....
Gemina memejamkan mata. Merasakan desir lembut di dada saat menyebutkan nama itu. Damai sekaligus bergairah membayangkan berada di dekatnya. Sesuatu yang baru kali ini ia rasakan. Tapi bagaimana ia bisa meyakinkan Oliva? Kosa katanya tentang cinta sangat terbatas, bahkan terdengar klise seperti dicomot dari novel-novel romansa saja. Oliva tidak akan percaya kalau begini.
Random IgGy. Ia harus membacanya dulu. Matanya bergerak ke sisi kiri tempat tidur, buku catatan yang ditumpuk Oliva sudah rubuh terserak. Melihat seprai dan selimut di sekitarnya, Gemina sadar, lasak sekali ia tidur. Mukanya semakin terasa panas. Jengah. Ia akan benahi sebelum IgGy datang, tentu saja. Akan ia kembalikan keadaan paviliun seperti semula, seakan tidak pernah tersentuh olehnya.
Ia menggeser posisi berbaringnya ke dekat buku catatan. Mulai berburu random di antara halaman-halaman kosong.
Nyeri dan ketidaknyamanan pribadi langsung memudar ke latar belakang, terlupakan, saat mata dan hatinya terserap gaya menulis IgGy yang familiar. Dengan segera ia bisa membedakan catatan harian dari hal-hal lainnya. IgGy menyajikan kepingan masa lalunya melalui dialog-dialog murni, yang anehnya mengaduk emosinya dan memberitahu banyak melebihi deskripsi dan narasi.
Seperti waktu membaca Trilogi Runako, karakter-karakter dari masa kecil IgGy pun mewujud dalam benaknya.
Garin, 13 tahun, anak lelaki kikuk, peragu, dianggap lemah, yang terperangkap dalam perasaan cinta-benci yang kuat terhadap Algis dan Mami. Garin telah diperlakukan sewenang-wenang, tidak secara fisik tapi secara emosional. Membuat Gemina ingin berada di sini sekian tahun lalu untuk memeluk Garin. Membelanya. Membawanya pergi.
Algis, 11 tahun. Gemina tidak punya kata lain yang tepat untuknya kecuali sakit. Sakit dalam segala makna dan konotasinya.
Dan sosok Mami. Gemina membayangkan wajah Radmila yang sekarang. Seorang ibu yang seharusnya bersikap adil pada kedua putranya. Apa yang dipikirkan Radmila waktu itu? Bahwa ia berhak membagi tanggung jawab mengurus Algis dengan anak sulungnya? Kalaupun ada justifikasi untuk itu, apakah lantas Garin tidak boleh menikmati masa kecilnya? Seolah egois sekali kalau Garin bahagia sementara adiknya sakit. Lalu, kenapa setelah Algis tiada, siksaan emosinya tidak berakhir juga? Bagaimana Garin sampai merasa tidak diinginkan maminya? Bagaimana Garin sampai merasa maminya lebih suka ia yang mati ketimbang Algis? Apa yang dikatakan Radmila kepada Garin? Lebih tepat lagi, apa yang tidak pernah dikatakan Radmila yang seharusnya Garin dengar?
Gemina merasa geram. Ambu berada di sisinya selama 16 tahun saja. Tapi Gemina telah mendengar semua hal yang biasa diucapkan seorang ibu untuk membesarkan hati anaknya. Hanya ada kenangan manis sepeninggalnya. IgGy ... Garin, dalam 25 tahun ini, apa yang sudah didapatnya dari Radmila? Terakhir bahkan kemarahan melalui telepon untuk sesuatu yang tidak dilakukannya.
Tangis Gemina pecah. Tak ingin berhenti. Air matanya tidak cukup mewakili luka dan duka yang dirasa Garin, baik yang tertuang dalam random maupun yang terluputkan. Air matanya tidak cukup pula mewakili perasaan kasihnya sekarang. Ia tidak bisa memperbaiki masa lalu. Tapi ia bisa memberinya kebahagiaan mulai saat ini. Ia ingin melakukannya. Ia yakin dengan perasaannya. Menggelembung di dada begitu besar sampai sulit ia ungkapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Visual Art of Love (SUDAH TERBIT)
Romance#Dapatkan di mizanstore.com atau toko buku terkemuka# Penerbit Pastelbooks A heart to unbreak. A soul to rest in peace. Gemina Inesita: mahasiswi Desain Komunikasi Visual, calon ilustrator. Tugas kuliah seabreg, Tante Kost bertingkah, pemasukan pas...