Random 16

1.5K 490 10
                                    


"Mami menghancurkan semangatnya!"

"Semangat menjiplak. Plagiasi enggak boleh dibiarkan."

"Tapi dia masih anak-anak. Barangkali enggak menyadari yang dilakukannya itu salah."

"Umurnya 17 tahun. Kamu sejak SD pun tahu kalau menjiplak tulisan orang lain adalah perbuatan tercela."

"Ya. Aku tahu karena Mami menghukumku dengan keras waktu aku mengutip kalimat Mami dan mengakuinya sebagai tulisanku. Aku tahu karena ada Papi yang membimbingku dulu. Tapi anak itu bukan lahir dari sepasang orangtua penulis. Ia anak petani dari pelosok Timur sana. Banyak membaca. Mengakumulasi bacaannya dan menuangkan ke dalam tulisan. Ia masih belajar. Mami sendiri awalnya mengakui karyanya luar biasa. Sebagai ketua dewan juri, Mami memenangkannya. Kalau tidak ada orang yang memaparkannya di media sosial, Mami tidak akan pernah tahu sebagian tulisannya berasal dari karya orang lain. Bisa jadi anak itu tidak mencantumkan sumber karena lupa asal-muasalnya."

"Itu enggak bisa jadi pembenaran!"

"Enggak jadi pembenaran juga buat Mami untuk mempermalukannya di depan umum. Mami enggak hanya membatalkan kemenangannya, tapi juga membuat press release yang membuat aku miris."

"Apa yang Mami sampaikan itu untuk pembelajaran. Ini lomba nasional. Diadakan lembaga pemerintah. Mami berkewajiban meluruskan permasalahan."

"Mami hanya ingin menutupi rasa malu sendiri karena kecolongan."

"Ignazio!"

"Mami mendulang popularitas dari kejatuhan seorang anak!"

"Kamu keterlaluan, IgGy! Dia menjatuhkan diri sendiri dan kamu menyalahkan Mami karena mengambil keputusan yang tepat."

"Anak itu bisa saja aku ...."

"Kamu pun akan Mami perlakukan sama kalau melakukan perbuatan seperti itu."

"Ya.Aku tidak akan melakukan itu. Tapi asal Mami tahu, aku tidak akan pernah beradadi dalam lingkaran yang sama dengan Mami."



-----------------------------

The Visual Art of Love (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang