Laki laki

23.2K 507 1
                                    

Mereka kembali bertemu di depan kelas fakultas ekonomi, rangga tersenyum yang juga dibalas oleh selly.

"Pasti harimu berwarna.. pagi pagi dan ditemenin cowok ganteng" sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Ihh kepedean" jawabnya

Rangga langsung merangkul gadis itu. Membuat semua mata melirik ke arah selli.

Namun rangga tak perduli itu, hingga mereka berpapasan dengan rahel di koridor kampus.

"Jadi sekarang lo jadian sama cewek berwajah innocent ini" sambil menunjuk nunjuk kearah selli "gue yakin lo gak akan bertahan lama, lo pasti bosen"

Dengan wajah penuh emosi selli mendekati gadis yang tampak seksi itu "apa maksud mu"

Dengan tersenyum sinis Rahel berbisik di telingan selli "rangga.. mungkin lo udah kenal dia lama,tapi gimanapun dia itu tetep naugty boy dia suka sesuatu yang seksi"sambil memegang kancing baju selli "dia gak bakal bertahan lama sama cewek kayak lo.. dan... lo mungkin gak tau, dia pinter banget di atas ranjang"

Mata selli memerah tersulut emosi tangannya mengepal, melihat itu rangga segera mengusir Rahel agar menjauh dari gadisnya.

"Jangan denger apa yang dia omongin" sambil memegang pundak selli

Gadis itu berusaha menenangkan hatinya kembali. Dikelas dia kembali bertemu dengan teman temannya yang siap untuk mengejeknya dan memberi selamat atas gosip yang sudah menyebar luas tentang hub dengan rangga.

Dia tertidur pulas di ruang UKM lensa tiba tiba setelah terbangun dia menyadari sesuatu bahwa teman temannya sepertinya sudah melakukan sesuatu. Terlihat dari wajah riska yang terus tersenyum sejak tadi.

"Kita udah ngasih lo ucapan manis ya.." ucapnya sambil berlari pergi dan memberi tanda di tangannya tepat di bagian punggung.

Ia segera berkaca melihat punggungnya dan benar saja disana sudah tertulis Tato bertuliskan i love u rangga

Selli berteriak kesal, memang bukan tato permanen, tapi dia akan sulit menghapusnya karena jauh dari jangkauan tangannya.

Siang hari Rangga menemaninya ke Mall, dan juga berbelanja ke pasar. Rangga berniat memasakkan suatu hidangan yang enak untuk selli.

"Em ini enak banget" setelah mencicipi beberapa masakan yang dibuat oleh Rangga

"Enak? Kamu orang pertama yang mengatakannya.."

Mata selli membelalak dia berfikir apa orang lain mengatai makanannya

"Kamu orang pertama yang mengatakannya karena kamu juga orang pertama yang memakan masakanku" tambahnya

Bibir selli seketika tersenyum merekah. Rangga melihat pesan di Hpnya, dan seletelah itu dia terus tertawa terbahak-bahak.

"Ada apa?" Tanya selli

Rangga hanya menggeleng sambil terus melirik ke arah layar hanphonenya. Tak sabar selli langsung mengambil Hp itu dan dia melihat nindia mengirim gambar tato di punggungnya.

"Nadia.... awas kamu" teriaknya

Rangga terus tertawa, sementara selli terus menjelaskan tentang ulah teman temannya.

"Apa kamu punya tattonox? Atau sejenis itu?" Ia menanyakan cairan yang bisa menghilangkan tato.

Selli mengangguk sambil membuka lemarinya dan mengambil botol kecil disana.

"Kemarilah" ucap rangga

Dia langsung membuka kancing baju gadis itu dari belakang. "Lo mau ngapain" gadis itu menghentikannya.

"Kalo gak dibuka ya gak bisa" jelasnya

Selli langsung membukanya sendiri sekitar 4 kancing. Sesekali Rangga kembali tertawa melihatnya, selli semakin jengkel dibuatnya. Perlahan lahan rangga mengusap tato itu dengan cairan itu, mengusapnya dengan lembut punggung selli.

Sebenarnya suasana dikamar itu mulai terasa aneh, sentuhan sentuhan tangan Rangga mulai membuat jantungnya berdebar debar.

"Kamu dulu pernah bilang aku menganiayamu kan?" Saat melihat bekas bekas memerah di tubuhnya

Selli mengangguk

Dengan cepat rangga melumat area antara leher dan bahu gadis itu sambil memberikan isapan isapan kecil membuat gadis itu merasa ada aliran listrik menyengatnya. Lalu rangga memperlihatkan bekas kecupannya yang memerah itu pada selli.

Selli mengangguk mengerti dan tetap diposisinya duduk diam membelakangi rangga walupun tato di punggungnya sudah sukses di hapus.

Laki laki itu memeluknya erat melingkarkan tangannya di perutnya. Deru nafas rangga terasa jelas di dekat telinga selli menambah suasana menjadi aneh.

Sangat terasa ketika jari laki laki itu membuka dengan lembut kancing baju selli yang masih tersisa. Selli bingung apa yang harus dia lakukan, rasanya dia tak mampu bergerak.

The JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang