"Itu paman" rangga kecil langsung berlari ke arah rangga
Rangga yang sedang berbincang bincang dengan bawahannya terkejut ketika seorang anak berlari arahnya
Rangg tersenyum dan langsung menggendong anak itu
Beberapa orang diperusahaan terlihat berbisik.
"Apa itu anaknya,?" Ucap seorang karyawan
"Bos kita belum punya istri" ucap salah satunya
Melihat itu selly segera menghampiri mereka.
"Maafkan aku.. aku kurang menjaganya" sambil membungkuk
Rangga segera menyuruh bawahannya untuk pergi
"Kamu mau bermain denganku rangga kecil?" Ucap rangga
Anak itu tersenyum sangat senang.
"Dirumah paman, paman punya mobil mobilan dan pesawat pesawatan"
"Benarkah.. aku mau kesana" rangga kecil terlihat bersemangat.
Selly segera mengambil anaknya "baby nggak boleh gitu.. ikut pulang sama mama ya"
Namun rangga kecil bersikeras untuk kerumah rangga, dia terus menangis hingga beberapa orang memerhatikannya
"Izinkan aku bermain bersamanya, hari ini aja.." izin rangga
Selly terlihat bimbang sementara anaknya terus memeluk erat rangga. Mau tak mau selly mengangguk dan pulang lebih dulu.
Rangga segera membawa anak itu kerumahnya dan menyerahkan selurus pekerjaan perusahaan ke asistennya.
Di rumahnya rangga kecil sangat senang karena ada banyak mainan disana. Dulu rangga sering membeli mainan anak untuk di sumbangkan sebagian masih bertumpuk di rumahnya.
Semua pekerja di rumah heran dan bertanya tanya tentang siapa anak itu sebenarnya.
"Paman punya eskrim kamu mau?"
Anak itu mengangguk kembali "paman"
Rangga mengangguk "ada apa?"
"Paman temannya mama?"
Rangga mengangguk lagi sambil mengelus rambut anak itu.
"Paman menyukai mama kan?" Ucap anak itu
Rangga terperangah bagaimana bisa anak sekecil itu berkata seperti itu.
Sebenarnya apa yang selly ajarkan ke anaknya
"Itu urusan orang dewasa anak kecil nggak boleh ikut campur"
Rangga kecil cemberut "ish.. ucapan paman sama seperti mama"
"Berapa umurmu?"
"4tahun.. aku lagir di tahun cantik" tambahnya
"Tahun cantik"
Rangga kecil mengangguk "11/12/13"
Menyebut urutan angka cantik tanggal lahirnya
Dia kembali bermain, mencoba semua mainan yang ada disana hingga kelelahan dan tertidur di kasurnya begitu juga dengan rangga.
"Krek"
Terdengar suara pinte terbuka, selly berdiri menghadap 2 rangga yang tengah tertidur pulas. Dia merasa senang dan sedih sekaligus melihat itu.
Mendengar aroma parfum yang tak biasa membuat rangga terbangun.
Dia langsung berdiri setelah melihat selly berdiri di hadapannya, dengan pelan dia berjalan ke ruang tengah agar tidak membangunkan anak selly.
"Maafkan aku.. anakku pasti merepotkanmu"
Rangga tersenyum "nggak paapa"
Senyuman yang membosankan sebenarnya rangga sangat bosan terus tersenyum tanpa arti
"Aku cukup sulit untuk masuk rumah ini.. beberapa orang melarangku masuk mereka bilang tak ada wanita yang boleh melewati garis pagar"
Rangga baru ingat itu dia lupa memberitahu satpam rumahnya "lalu bagaimana caramu masuk?"
"Aku bilang anakku di dalam. Lalu dengan ragu mereka mempersilahkan"
Rangga legah setidaknya selly tak terlalu sulit untuk masuk.
"Rumahmu aangat luas.. dan aku merasa aneh melihat banyak pekerja dan semuanya laki laki.. ini terlihat seperti asrama laki laki"
"Aku memang tak mempekerjakan perempuan.. dan mereka semua adalah keluarku" terang rangga
Selly mengambil air yang tersedia di ruang tamu "kamu tidak boleh mendeskriminasi wanita.."
"Bukan begitu.. aku hanya merasa berat setiap bertemu dengan wanita"
Rangga tetus menunduk menahan eksprrsi sedihnya.
"Hei.. jangan bercanda bagaimana dengan nasib pacarmu jika begitu atau teman teman wanitamu"
"Aku tidak berpacaran.. dan aku juga tidak memiliki teman"
Mereka kembali bertatapan
"Dirumah sebesar ini sendirian tanpa teman juga itu pasti membisankan"
Rangga tersenyum paksa "aku hidup seperti yang kamu inginkan"
Tanpa sadar rangga mengucapkan kata kata yang seharusnya tidak dia katakan. Karena kata katanya akhirnya mereka kembali canggung.
"Aku harus segera pulang"
Dengan cepat selly beranjak dan membangunkan anaknya,mungkin karena kata kata yang rangga ucapkan membuatnya merasa tak nyaman.
Rangga tak bisa mengucapkan apapun dan hanya menatap tanpa berbicara.
Dia kembali memukul kepalanya sendiri
Bodohnya kamu rangga bodoh..
Tepat saat selly keluar, asistennya datang
"Tuan siapakah dia?" Dengan bahasa formalnya
"Gadis yang selalu kurindukan"
"Apakah itu anak tuan?"
Rangga menggeleng "aku sudah berpisah dengannya.."
"Anaknya terlihat berusia 4tahunan sama seperri tahun saat tuan berpisah dengannya bukan?"
Rangga baru sadar itu.. usia anak itu 4 tahunan di tambah selly menghilang 5 bulan sebelum rangga lahur.
"Anakku?" Rangga sadar dia pernah tidur dengan selly terutama saat nama anak itu sama dengannya
"Apakah dia.. anakku?" Rangga segera berlari mengejar mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jerk
RomanceSebagian cerita di private Untuk membaca silahkan follow Jangan lupa vote dan komennya