********Rangga mendorongku berbaring tanpa melihat raut wajahku yang kini tengah ketakutan. Sesekali aku menekan ludah kasar ketika melihat dia membuka celana bahan yang masih dia kenakan. Sorot mata yang tajam membuat aku hanya bisa pasrah.
Aku mencoba mengatur nafasku dan memejamkan mataku. Berharap kalau aku berada dalam alam mimpi.
"buka matanya sayaang"
Ketika aku perlahan membuka mataku, seketika aku membelalakkan kedua bola mataku saat melihat Rangga sudah telanjang bulat didepanku. Dia mendekat, menarikku, tanpa basi - basi ia robek pakaian tidur yang aku kenakan.
Tanpa rasa peduli sedikitpun oleh ulah kasarnya ia langsung menindihkudan mencium dengan sangat brutal.
Hatiku kecilku berkata " tidak bisakah semua perlahan?"
"ahkhhk.... Aahhh sa .... Sakiit ngga"
Aku menangis sata meliknya terus menghujam milikku tanpa belas kasihan." Kau masih sempit saja sayaaang, ini nikmat sayang"
"mendesahlah sayaang, sebut namaku... Ayoo sayaa....yaaang" ia kembali menghujamiku tanpa rasa lelah.
"Selly.....!! Akkhhh aaa akuu akan sampaai...."
Tak ada kata yang keluar dari mulutku saat ini. Sakit itulah yang kurasakan saat ini. Tapi bohong jika aku tidak menikmatnya. Suara desahan yang keluar dari mulutku serasa sudah habis. Aku hanya mampu mengimbangi permainan dia sekarang ini. Aku menggelengkan kepala ke kiri dan ke kanan untuk menghindari tatapan tajam dari Rangga yang kini masih mengukungku.
"aaakhhhh nggaa aakuu..."
"bersamaaa sayaaang"
"akhh. . . Huh. ..."
Hingga akhirnya aku merasakan cairan Rangga memasuki rahimku.
Ia melepaskan penyatuan kami dan mulai berbaring di sebelahku. Tak butuh waktu lama kami sudah terlelap.
"maafkan aku sayaaang" Rangga mengecup lembut kening Selly
********
Suara alarm berbunyi membangunkan insan yang kini masih menyatu. Selly mencoba untuk melepas pelukan, namun entah sejak kapan. Selly merasa bagian bawahnya sangat sesak dan terus berkedut. Mereka masih dalam penyatuan.
"aku ingin mandi" ucap selly pelan
"tidak perlu nanti saja"
Tiba -tiba ia merubah posisi kami. Membaringkan aku dan kembali mengukungku. Menindihku perlahan hingga terdengar nafas yang menderu dan juga miliknya sudah memenuhi milikku.Tangannya tidak tinggal diam, menelusuri seluruh jejak lekukan tubuh Selly yang indah. Jari -jemarinya dengan lihai mengelus puting payudaraku. Hingga aku merasakan ada sensasi yang mengalir ditubuhku saat ini. Remasan kedua telapak tangannya membuat aku melepaskan erangan nikmat.
Ia kembali menunduk untuk mencium dan melumat bibirku. Dia mencium menelusuri jenjang leherku hingga dada. Melumat putingku dari pelan hingga sangat dalam dan memberikan sedikit jilatan diare situ. Membuat tubuhku menggelinjang menahan gejolak yang sepertinya akan memberontak.
Dia menggerakkan pinggulnya perlahan dan terus bergerak menghentakkan bagiannya ke bagian aku.
Kegiatan ini berbeda dengan semalam, Rangga sangat lembut pagi ini. Aku bahkan bisa menikmati semua yang ia lakukan ke tubuhku bahkan aku berharap lebih dari ini.
"akhhh sayaang"
"sakitkah???" Rangga mengurangi gerakannya
Selly hanya menggelengkan kepala pertanda dia baik baik saja.
Rangga kembali menghujam miliknya masuk seluruhnya ke bagian Selly. Gerakan yang semakin cepat dibnatu Selly yang sedari tadi juga sudah menggerakkan pinggulnya.
Rangga yang merasa ritme kecepatannya semakin cepat membuat bagiannya kini sudah mencapai puncak. Namun dia menahannya,ia ingin Selly juga sampai puncaknya..
Tubuh Selly sudah tidak karuan dan menegang. Membuat Rangga merasa bagian sangat sesak akibat kedutan dari bagian Selly. Hingga puncaknyaaa
"bersama sayaaang....."
"ahhh hhhh hhhh"
"uuuhhh ah hhh hhh"
Rangga ambruk diatas tubuh selly, karena ia berusaha sangat keras untuk membuat Selly mencapai klimaksnya.
Mereka berdua merasakan cairan hangat yang mengalir disana berharap kepuasan yang sudah berkali - kali menbuahkan hasil. Dia menumpahkan benihnya kedalam rahimku.
.......
Kini selly sedang berada di dapur untuk menyiapkan sarapan untuk buah hati dan suami tercintanya.
'"sayaaang, gimana kalau hari ini kamu ikut aku ke kantor??"
" mau apa sayaang"
"nemenin aku"
"kamu itu kenapa biasanya juga berangkat sendiri terus kenapa dengan hari ini??"
"ayolaaah" Rangga berjalan mendekatiku.
Aku merasakn tangan Rangga kini menyusup dibalik kaos yang aku pakai. Aku memang tidak memakai bra kalau di rumah. Jadi aku merasakan risih dengan tangan dia.
"ehmmm ekhhh hmmm"
"kenapa sayaaang??"
"akkhhhhh aahh ashhh ssshhh uhhhh akkhnn ku pot ppotttong punyaaaamu"
" makanya kamu harus ikut ke kantor, okeee??? Gimana kalau aku tiba - tiba terangsang di kantor??"
"udah aah lepaaas"
Rangga tertawa ringan melihat aku yang menahan rasa nikmat, hingga dia memberiku remasan remasan pada dadaku terus.
"iya iya nanti aku kesana setelah antar di sekolah"
Rangga mengeluarkan tangannya dan memutar tubuh Selly. Memandangnya sangat lekat....
"aku tunggu..."
Rangga berjalan meninggalkan Selly dan tersenyum yang meninggalkan banyak arti.Mereka sarapan dengan tenang, terlihat Rangga kecil yang kini sudah pandai makan sendiri. Karena sebentar lagi dia kan naik sekolah dasar.
Rangga pun pamit ke Selly dan buah hatinya. Karena pagi ini dia ada meeting bersama klien yang sempat menjadi klien Ennie sebelumnya.
"aku berangkat dulu yaaa"
" iya, hati -hati"
Selly kembali sibuk menyiapkan perlengkapan putranya. Setelah semua siap, dia segera mengantarkan putra ke sekolah.
Setelah selesai mengantar ke sekolah, selly tiba - tiba teringat akan ucapan Rangga. Dia langsung membanting stirnya menuju kantor suaminya.
Kemeja lengan pendek warna abu - abu dan rok selutut warna hitam serta rambut yang terurai membuatnya terlihat sangat sederhana.
Dia turun dari mobil, berjalan menuju lobi untuk bertegur sapa dengan karyawan lain. Senyuman indah tersungging di bibirkan menambah terlihat sempurna.
Dari sudut terlihat jelas ruangan elegan yang menjadi tempat suaminya selama ini.
Kira - kira bakal seperti apa suasana di ruangan itu??
Mungkinkah terjadi sesuatu??
Atau kita buat terjadi sesuatu???..................
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jerk
RomanceSebagian cerita di private Untuk membaca silahkan follow Jangan lupa vote dan komennya